x

Iklan

Dhea

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 6 Juni 2022 13:27 WIB

Reksa Dana ETF Menawarkan Manajemen Risiko yang Terukur

Kendati menawarkan manajemen risiko yang terukur, masih ada satu hal yang wajib digarisbawahi bahwa ETF pada dasarnya juga memiliki risiko terkait dengan fluktuasi harga.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Salah satu pilihan investasi dengan inovasi terkini yang cocok untuk pemula adalah Exchange Traded Fund (ETF). ETF adalah reksa dana yang diperjual-belikan layaknya saham sepanjang sesi perdagangan bursa. Dengan kata lain, ETF adalah adalah reksa dana rasa saham atau penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme saham dalam hal transaksi jual maupun beli di jam bursa.

Reksa dana indeks dengan fleksibilitas perdagangan efek ini sejatinya tak hanya menawarkan transparansi dan fleksibilitas, tapi juga menawarkan manajemen risiko yang terukur. Berbeda dengan reksa dana indeks konvensional, ETF ini lebih sempurna dalam mengikuti indeks.

Liyanto Sudarso, CSA dalam bukunya "Taktis Berinvestasi Reksa Dana" menyebutkan kalau statistic tracking error di bawah 0,02%. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan keunggulan diversifikasi di underlying asset yang jelas yakni indeks tertentu dan dukungan transparansi underlyingnya maka investor bisa dengan mudah melihat semua komposisinya dan risikonya sudah lebih terukur.

Semisal untuk Reksa Dana Premier ETF LQ-45 maka tujuannya jelas yakni memberikan hasil investasi yang setara dengan kinerja Indeks LQ-45, dengan menggunakan pendekatan investasi pasif atau indeksasi.

Ada pun ketentuan untuk Reksa Dana Premier ETF LQ-45 ini adalah minimum 80% dan maksimum 100% pada saham yang terdaftar dalam Indeks LQ-45 yang porsi tiap sahamnya akan ditentukan secara prorata mengikuti bobot masing-masing saham terhadap Indeks LQ-45 serta maksimum 20% pada instrumen pasar uang dan kas.

Dengan indeksasi yang jelas begini maka risiko pun lebih terukur. Kendati menawarkan manajemen risiko yang terukur, masih ada satu hal yang wajib digarisbawahi bahwa ETF pada dasarnya juga memiliki risiko terkait dengan fluktuasi harga.

Oleh sebab itu pilihan reksa dana ETF yang sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan masing-masing investor wajib dikedepankan, baik itu investor institusi maupun investor retail.

Pilihan yang tepat membuka peluang keuntungan yang maksimal, apalagi transaksi ETF baik itu di pasar primer (primary market) atau pasar sekunder (secondary market) sudah mudah dilakukan semisal dengan fasilitas transaksi ETF melalui aplikasi IPOT besutan PT Indo Premier Sekuritas. 

Transaksi ETF di aplikasi IPOT sudah terbuka untuk transaksi pasar primer yang lebih cocok untuk investor dengan modal gede atau institusi karena pembeliannya minimal 1 basket (unit creation) yang berisi 1.000 lot saham atau 100.000 lembar saham, sekaligus untuk pasar sekunder yang sangat terjangkau untuk investor retail karena secara dana memang terbatas.

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler