Perkembangan teknologi informasi akan membawa perubahan sosial. Dengan lahirnya media sosial, pola perilaku masyarakat mengalami perubahan budaya, etika dan norma yang ada.
Indonesia, dengan penduduknya yang beragam suku, ras, dan budaya agamanya, memiliki potensi besar bagi perubahan sosial. Hampir seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang dan usia memiliki dan menggunakan media sosial sebagai sarana memperoleh dan berbagi informasi dengan masyarakat luas.
Keberadaan media sosial sangat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Perubahan dalam pranata sosial yang mempengaruhi sistem sosial sebagai perubahan hubungan sosial atau perubahan keseimbangan antara hubungan sosial dan semua membentuk sikap termasuk, dari nilai dan Pola perilaku antar kelompok dalam masyarakat.
Di Indonesia segala permasalahan yang terjadi merebak sangat cepat dengan sangat cepat. Permasalahan yang sedang ramai dibincangkan public adalah Quarter Crisis Life. Quarter Life Crisis adalah masa ketika orang-orang berusia antara 18 dan 30 tahun merasa bingung, khawatir, dan bingung tentang ketidakpastian kehidupan masa depan mereka. Secara umum, kekhawatiran ini mencakup masalah hubungan, cinta, pekerjaan, dan kehidupan sosial.
Apalagi, mereka yang sedang mengalami quarter life crisis seringkali mempertanyakan eksistensi dirinya sebagai manusia. Beberapa orang menganggap hidup tidak berarti. Berbagai pro kontra mengenai Quarter Life Crisis di media sosial.
Menurut survei media sosial menunjukkan bahwa mayoritas orang menanggapi Quarter Life Crisis dengan negatif. Beberapa alasan mengapa mayoritas orang menanggapi Quarter Life Crisis, diantaranya mengalami pekerjaan dan finansial, menjalani hidup mandiri untuk yang pertama kalinya, melihat teman sebaya sudah mencapai impiannya lebih dulu.
Berikut statistic media sosial Dari statistic diatas, dapat disimpulkan bahwa Quarter Life Crisis telah menjadi trending topic di media sosial. Dapat dilihat pembahasan mengenai topik tersebut puncaknya berada pada tanggal 23 April 2022. Ramai nya topik tersebut dikarekan banyak pengguna media sosial yang membahas tentang hal itu.
Dari banyaknya pembahasan Quarter Life Crisis, diagram tersebut menyimpulkan bahwa ada 62,9% tanggapan negative dari pengguna media sosial dan 37,1% tanggapan positif dari pengguna media sosial. Ada 78 dari 399 akun media sosial yang merespon negative. Dapat disimpulkan bahwa banyaknya masyarakat yang menaggapi Quarter Life Crisis dengan negatif.
Ikuti tulisan menarik Dita Anggraini lainnya di sini.