x

AC vs DC sejarah distribusi listrik di amerika

Iklan

Wijdan Sidiq Ramadhan

Penulis Kelistrikanku.com
Bergabung Sejak: 31 Januari 2020

Jumat, 10 Juni 2022 07:48 WIB

Kenapa di Rumah Tidak Menggunakan Listrik DC yang Sama gengan Alat Elektronik ?

Kenapa listrik dirumah menggunakan arus AC dan alat elektronik menggunakan DC. Simak sejarah singkatnya untuk menjawab alasannya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kenapa listrik dirumah menggunakan arus AC dan alat elektronik menggunakan DC. Dan kenapa listrik elekronik tidak menggunakan listrik AC saja agar sama dengan listrik rumah.

Kedua pertanyaan ini memiliki konteks yang sama yaitu kenapa listrik harus dibedakan menjadi 2 arus, arus searah atau direct current (DC) dan arus bolak balik atau alternatif current (AC). Padahal jika sama, jadi nggak ribet. Kok di ribet-ribetin.

Untuk menjawab kedua pertanyaan diatas, alangkah serunya jika kita kembali ke akhir abad ke-19 yaitu ke tahun 1900san. Membaca sejarah perkembangan listrik, dimana disana awal mula pembakit listrik di distribusikan. Tentu saja di Amerika Serikat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada mulanya, Distribusi listrik menggunakan arus DC. Sebut saja Thomas Alva Edison yang telah menyempurnakan bentuk lampu yang awet dan aman.

Karena lampu milik Edison ini menggunakan arus DC, maka system didistribusi listrik harus menggunakan arus DC. Bulan September 1882, Pembangkit listrik DC pertama di buka. Melayani rumah-rumah di Pearl Street, New York.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kebenaran bahwa arus DC memiliki banyak kekurangan tak terhindarkan. Salah satunya adalah arus DC tidak dapat di transmisikan dalam jarak jauh tanpa kehilangan banyak energy.

Akibatnya, pabrik-pabrik di buat di 1 KM dari pelanggan, semakin banyak pelanggan, maka semakin banyak pabrik dan generator yang perlu di bangun.

Tak hanya itu, Saat itu belum ada transformator untuk arus DC, sehingga untuk memenuhi kebutuhan voltase yang berbeda-beda, maka memerlukan jaringan yang terpisah.

Segelintir kisah ini mungkin sedikit bisa menjawab pertanyaan mengenai alasan DC tidak digunakan untuk listrik rumah.

Kita lanjutkan dulu kisahnya.

Dalam Problem ke tidak efisienan transmisi arus DC ini, seorang insinyur yang visoner asal Serbia datang.

Nikola Tesla datang ke Amerika pada tahun 1884 dan mulai bekerja di Edison Works untuk meningkatkan keefesienan generator DC.

Akan tetapi, Tesla meyakini bahwa masa depan distribusi listrik akan mengandalkan arus AC. Awalnya, Tesla mengajukan idenya pada Edison. Sayangnya,  Ide tersebut di tolak dengan alasan “bagus tapi sangat tidak praktis” yang membutnya meninggalkan pekerjaan.

Tesla memiliki Ide, namun dia tidak memiliki modal dan pengetahuan bisnis. Seorang Industrialis Pittsburgh bernama George Westinghouse memiliki keduanya. Dia merupakan pengusaha cerdas yang menyadari ambisi penting Nikola Tesla.

Jika semasa kecil kita mengingat Thomas Alva Edison adalah seorang Ilmuan yang berhasil menemukan bola lampu, nyatanya, dia tidak hanya ilmuan, ia adalah seorang pengusaha hebat dimasanya. Apapun yang dia (baca:perusahaannya) temukan, itu adalah untuk bisnis.

Tesla memang tidak memiliki naluri bisnis seperti Edison, namun dengan hadirnya Westinghouse membuat permain menjadi seimbang. Sebab, sebelum kedatangan Teslapun, Westinghouse merupakan ancaman bagi monopoli Edison.

AC George Westinghouse bersama Tesla Mulai melawan DC Edison

Mulanya listrik AC didistribusikan ke daerah-daerah yang tidak tercakup oleh jangkauan listrik DC. Sebab kampanye Listrik AC memang untuk mengatasi masalah distribusi DC yang memiliki jangkauan pendek dan memerlukan tembaga besar.

Transformer merupakan senjata terbaik yang menjadikan listrik AC lebih baik dibandingkan DC, sebab dengan adanya transformator, tegangan bisa di naikan. Membuatnya tidak mengalami masalah besar ketika di distribusikan dengan jarak sangat jauh.

Dengan tegangan yang tinggi menjadikan kabel-kabel distribusi tidak terlalu besar, sebab dengan tegangan besar, maka reaktansi induktansi (hambatan) akan berkurang. Semakin besar tegangan maka semakin kecil arus. Dan arus yang kecil ini membuat kebutuhan luas penghantar arus (kabel) tidak terlalu besar.

Ketika listrik AC akan sampai ke pemukiman pelanggan, maka listrik AC yang bertegangan tinggi kembali di turunkan menggunakan transformator step down.

Dengan menggunakan listrik AC, pabrik-pabrik pembangkit listrik bisa berada di jarak yang aman dan tidak terlalu dekat dengan pemukiman, sekaligus bisa menjangkau daerah-daerah terpencil dengan kebutuhan jaringan kabel yang tidak terlalu besar.

Sistem AC benar-benar menjawab semua kekurangan transmisi DC. Menjadikan listrik arus AC sampai menjadi system distribusi paling banyak digunakan di hampir semua negara.

Meskipun Listrik AC ini sangat efisien dalam hal distribusi, untuk merealisasikannya jauh dari hal yang mudah. Edison sebagai penggas distribusi listrik DC tidak mau menyerahkan monopoli pasarnya begitu saja. Banyak cara yang digunakan Edison untuk menghalang-halangi kompetitornya dalam mengambil pasar.

Kisah ini di sebut dengan “current wars” kisah bersejarah yang mengubah standar arus hingga saat ini. Jika anda ingin tahu kisah lengkapnya, bisa nonton saja langsung film “current wars”.

Pertanyaan berikutnya, apakah listrik DC sudah tidak digunakan ?

Mengapa alat elektronik menggunakan DC

Listrik DC hadir dengan kekurangan dan kelebihan. Meskipun arus DC lemah dalam hal distribusi, Arus DC memiliki kelebihan dalam hal tegangan yang konstan, halus, stabil dan mudah di atur. Dimana komponen-komponen elekronik kecil harus di suplly arus yang stabil dan konstan.
 
Kelebihan lain dari arus DC adalah bisa di simpan pada baterai, sehingga sangat bermanfaat bagi barang-barang yang tingkat fleksibilitasnya sangat tinggi seperti handphone, laptop dan kendaraan.
 
Hadirnya kedua jenis arus ini merupakan jawaban akan kebutuhan manusia. Kedua arus ini masih selalu digunakan karena setiap arus memiliki fungsi berbeda.
 
Kedua arus listrik, AC maupun DC bukanlah musuh yang saling membunuh, akan tetapi bagian dari satu keluarga listrik yang saling mengisi kekurangan saudaranya.

Ikuti tulisan menarik Wijdan Sidiq Ramadhan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB