x

Sampah Plastik

Iklan

Kang deBar

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Juni 2022

Minggu, 19 Juni 2022 06:14 WIB

Kampanye Kurangi Sampah Plastik, Seribuan Orang Kemah di Pantai Sebrotan Madasari Pangandaran

Kolaborasi Selamatkan Generasi, Selangkah Menyelamatkan Kehidupan Masa Depan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Haneut Moyan 2019 di rahong Pangalengan Bandung

Bandung, - Sedikitnya 1.000 orang yang terdiri dari anak-anak dan orang dewasa bakal berkemah bersama di Pantai Sebrotan Madasari, Masawah Cimerak, Kabupaten Pangandaran dalam kampanye kurangi sampah plastik . 

Gerakan yang digagas Anak Kali Citarum Foundation itu dikemas lewat kegiatan Haneut Moyan 2022 yang bakal digelar 24-26 Juni 2022 mendatang. Gerakan tersebut diharapkan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan sampah plastik. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perwakilan Anak Kali Citarum, Dedi Barnadi mengatakan, Pantai Sebrotan Madasari dipilih sebagai tempat kegiatan karena objek wisata tersebut kerap dipenuhi sampah, seperti pada libur Lebaran, beberapa waktu lalu. "Bahkan, banyak unggahan foto dan video di media sosial yang memperlihatkan kondisi Taman Wisata Alam dan Cagar Alam Pangandaran penuh dengan sampah. Sejumlah satwa di tempat itu pun akhirnya memakan sampah yang berserakan," tutur Dedi di Bandung, Sabtu (18/6/2022).

Ancaman sampah plastik, sangat nyata. Bukan hanya dapat merusak kesehatan manusia, sampah plastik juga berpotensi merusak ekosistem di laut dan berdampak pada perubahan iklim. Sekitar 80 persen sampah di laut berasal dari daratan dan 30 persen dari sampah tersebut adalah sampah plastik.

Timbunan sampah plastik di lautan akan menjadi ancaman yang membahayakan bagi ekosistem laut. Penelitian mengungkapkan pada 2050 diperkirakan jumlah sampah plastik lebih banyak dari ikan bila tidak ada tindakan tegas mengenai pencegahan pembuangan sampah dan daur ulang secara besar-besaran.

Keprihatinan inilah yang menggerakkan Anak Kali Citarum Foundation untuk terus melakukan kampanye soal sampah melalui berbagai kegiatan salah satunya yang akan di gelar 24-26 Juni 2022 di Pantai Sebrotan Madasari Desa Masawah Kec. Cimerak Kab. Pangandaran.

Menurut, Dedi Barnadi dari Anak Kali Citarum Foundation sengaja memilih Pangandaran sebagai lokasi Haneut Moyan 2022 salah satunya karena banyaknya pemberitaan soal sampah plastik di tempat-tempat wisata pantai pasca Libur lebaran kemarin.

Bahkan banyak unggahan foto dan video di Media sosial yang memperlihatkan kondisi Taman Wisata Alam dan Cagar Alam Pangandaran penuh dengan sampah. Bahkan, sejumlah satwa di tempat itu memakan sampah yang berserakan.

Budi Cilok salah satu penggagas Haneut Moyan yang juga seorang musisi yang telah mengeluarkan album bertajuk Anak Kali Citarum yang berisi lagu-lagu soal kepedulian lingkungan menganggap bahwa pola perubahan pola pikir masyarakat soal menjaga lingkungan tidak bisa hanya dilakukan di rapat-rapat ataupun melalui seminar-seminar, namun harus dilakukan dengan menyenangkan dan membahagiakan.

“Pendekatan seni dan budaya perlu dilakukan untuk membangun kesadaran untuk menjaga lingkungan terdekatnya”, ungkap Budi Cilok dalam rilisnya ( 18/06)

Oleh karenanya, lanjut Budi, kami mengajak semua pihak siapapun itu, pemerintah, komunitas dll untuk bersama sama menjaga bumi tempat kita pijak.

Suasana Diskusi Santai Soal Lingkungan Hidup pada Haneut Moyan 2019 lalu

Haneut Moyan ini merupakan Kemah keluarga atau Family Camp yang diikuti oleh anak-anak sampai dewasa dimana kegiatannya berisi kampanye soal pelestarian lingkungan hidup.

Kegiatan Haneut Moyan 2022 terdapat beberapa rangkaian kegiatan diantaranya , Pertama, Diskusi soal pelestarian lingkungan hidup bersama kawan-kawan aktivis lingkungan akan bicara soal kolaborasi bagaimana mengurangi ancaman terhadap kerusakan lingkungan. Salah satu isu yang akan diangkat yakni bagaimana mengurangi sampah plastik yang mengancam ekosistem di laut dimana menurut Ocean Conservancy pada tahun 2050 akan lebih banyak sampah plastik di lautan dari ikan-ikan di laut.

Rangkaian Kedua Pelepasliaran satwa endemik salah satunya anak penyu atau tukik sebagai edukasi kepada para peserta mengingatkan pentingnya menjaga ekosistem laut.

Dan Ketiga Penanaman Pohon bersama para peserta dan tokoh masyarakat Pangandaran, Selanjutnya Konser Musisi dan Budayawan Peduli Lingkungan untuk merubah mindset atau pola pikir melalui rekayasa sosial yang terencana mengenai pentingnya menjaga lingkungan dengan cara yang menyenangkan.

Menjaga lingkungan merupakan tanggungjawab bersama, kolaborasi menjadi penting untuk bersama sama menjaga lingkungan kita sendiri. (*)

Ikuti tulisan menarik Kang deBar lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler