x

Hakan \xc7alhano\x11flu. Foto: Wikipedia

Iklan

Ali Mufid

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 6 Maret 2022

Kamis, 23 Juni 2022 14:17 WIB

Hakan Calhanoglu Perlu Banyak Ngobrol dengan Legenda

Hakan kerap kali melontarkan gestur provokasi yang ia tunjukkan saat mencetak gol dalam laga Derby Della Madonnina.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

"Saya senang di Inter karena dukungan dari fans sangat membantu. Saya bermain di Milan selama empat tahun, tapi tidak ada yang pernah meneriakkan nama saya, tapi saat di Inter itu terjadi setiap kali saya melakukan pemanasan," kata Hakan Calhanoglu dikutip dari berbagai sumber.

Milanisti, sebutan penggemar AC Milan geram membaca statemen mantan penggawa satu ini. Pemain asal Turki bermain untuk Milan selama empat musim. Dalam kurun waktu empat musim itu, Hakan Calhanoglu belum sekalipun menorehkan prestasi untuk klub yang bermarkas di San Siro itu. Bahkan sepeninggalnya dari Milan, Hakan kerap kali melontarkan gestur provokasi yang ia tunjukkan saat mencetak gol dalam laga Derby Della Madonnina.

Pemain nihil prestasi saat berseragam Milan ini mulai bergabung pada 2017 lalu. Ia diboyong dari Bayer Leverkusen dengan biaya transfer 23 juta euro. Selama berseragam merah hitam, tercatat ia sudah memainkan sebanyak 172 laga di semua kompetisi dan menyumbang 32 gol serta 48 assist. Perlu dicatat bahwa salah satu alasan kepindahan Hakan ke klub rival ingin merengkuh trophy scudetto.

Uniknya, saat pria kelahiran 8 Februari 1994 itu memutuskan berganti kostum, justeru klub lama lah yang berhasil memboyong piala Serie A yang ke-19 sepanjang sejarah klub. Sindiran mengalir deras dari seluruh penggemar AC Milan. Bahkan para penggawa Il Diavolo Rosso tak mau ketinggalan. Saat konvoi juara Serie A musim 2021/2022, para pemain memanggil-manggil nama Hakan Calhanoglu sebagai sindiran bahwa ia telah salah mengambil keputusan pindah klub.

Pernyataan Hakan bukan persoalan tidak adanya dukungan dan teriakan dari fans Milan dari tribun stadion. Saat pemain ingin berada ditengah-tengah tifosi, mereka harus melakukan hal-hal besar untuk klub yang dibela. Bukan sebatas loyal terhadap klub, namun yang terpenting adalah seberapa banyak ia menorehkan prestasi bagi tim yang dibela.

Deretan legenda AC Milan seperti, Frank Rijkard, Marco Van Basten, Ruud Gullit, Franco Baresi, Paolo Maldini, Andriy Shevchenko, dan Ricardo Kaka adalah nama-nama besar yang banyak memberikan hal-hal besar untuk AC Milan. Para fans tak segan-segan menerikan mereka saat berada ditengah lapangan. Bahkan mereka tak hanya menjadi pahlawan saat bertanding, saat pensiun dari sepakbola pun masih disegani oleh Milanisti.

Ikuti tulisan menarik Ali Mufid lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler