Mengapa Karya Sastra Lama Kurang Diminati?  (Bagian 1)

Rabu, 13 Juli 2022 13:52 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Karya sastra lama Indonesia yang lazim dikenal dengan Sastra Melayu Klasik di kalangan pelajar SD, SMP, SMA dan SMK kurang begitu populer.  Berbagai sebab dapat dikemukakan.  Pdahal, di dalamnya berisi tentang ajaran moral dan produkpemikiran budaya pada masa tertentu.

(Bagian 1)

Kurangnya penerbitan karya sastra lama Indonesia,  buku pelajaran yang membahas dan memperkenalkannya,  pembahasan atau informasi dalam buku tersebut salah dan tidak mendorong minat siswa untuk mempelajarinya.  Dengan kata lain mendorong merendahkan nilai karya sastra itu. Ini salah satu penyebab, sastra lama kurang diminati. 

Di samping itu selama ini di sekolah-sekolah kurang mendapatkan perhatian bahwa karya sastra mengandung sesuatu yang indah dan berguna.  Sebagai bagian dari karya sastra umumnya,  sastra lama Indonesia pun memiliki nilai indah seperti secara umum pendidikan etika dan estetika yang tinggi.

Sastra Lama sebagai Ajaran Moral

Di dalam sastra lama,  terdapat ajaran moral yang dipergunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari. Sebagai karya sastra yang dibangun oleh unsur intrisnik dan ekstrinsikpatut  diketahui oleh pendengar atau pembacanya.

Ia adalah produk pemikiran pada waktu tertentu.  Kekhasannya yang paling menonjol yaitu setiap karya sastra Indonesia adalah milik masyarakat (kolektif). Selain itu, tidak pernah mencantumkan nama pengarangnya atau anonim dan tahun penciptaannya.

Itu sebabnya untuk mengelompokkan nya tidak didasarkan pada periode. Akan  tetapi,  pada bentuknya.  

Berdasarkan bentuk inilah dikenal: puisi lama dan prosa lama.  Sebagai catatan bentuk drama dalam sastra lama Indonesia belum dikenal.  Puisi lama mencakup: peribahasa,  gurindam, pantun,  syair, mantra, dan talibun.  Sedangkan prosa lama  mencakup:  cerita jenaka dan Hikayat.  

Oleh karena isinya yang yang beragam,  maka penggolongan berdasarkan isinya dikenal adanya sastra sejarah,  sastra undang-undang.  Sastra yang berisi petunjuk dalam pemerintahan yang dimaksudkan dalam prosa lama bukanlah berisi fakta-fakta sejarah, namun didasarkan kepada kepercayaan dan pandangan hidup masyarakat setempat.

 

(Bersambung)

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler