Aku pernah dipatahkan sehancur-hancurnya oleh kehilangan
Kehilangan cinta pertama seorang anak perempuan
Dia yang pandai menyamarkan luka
Dia yang pandai menyembunyikan lara
Dia yang rela menukar bahagianya demi tumbuh kembang putrinya
Lekukan tua dan senyum tipis di wajahnya selalu menemani hari-hari
Bekerja keras melawan arah jarum jam
Bekerja keras tanpa memikirkan dirinya
Dia yang rela raganya hancur dimakan waktu
Demi tercukupi nafkah lahir keluarga kecilnya
Namun, tubuh kekarnya tidak mampu beroperasi lagi
Tuhan menginstruksikan dia untuk berhenti
Dia sudah terlampau dari kadarnya
Kami kehilangan nakhoda untuk waktu yang sangat panjang
Dan kami berusaha mengemudikan kapal tanpa nakhoda
Sibolga, 03 Agustus 2022
#LombaPuisiTerokaIndonesiana
Ikuti tulisan menarik Putri Andriani lainnya di sini.