Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
dunia tak berhenti berubah/ dan aku terombang-ambing lepas arah/ arti sejati tak bisa ditelaah/ sebab rindu dicengkram sepi dan lelah/
sayapnya mengepak membuka wacana warna-warni/ dalam hingar global membangun dunia dengan literasi/ mengurai makna tiap kata, memberi sayap tiap mimpi/ dengan pena yang berkilau membangun istana imaji/ tentang kebenaran masa depan dan keadilan abadi/
Tiap senja mulai mengental. Datang bayangan dirimu di sisi. Kau yang selalu ada di setiap doaku. Membuat jiwa ini merasa tak sendiri.
Tak perlu berkhayal dan melakukan yang sia-sia. Karena sejatinya kebahagiaan itu sederhana. Memberi dan berbagi pada sesama yang lara derita. Itulah jalan menuju kebahagiaan sebenarnya.
Selamat, padamu presiden terpilih Bersama rakyat, mari kita rayakan kemenangan Bekerjalah penuh semangat dan kejujuran Wujudkan kedamaian, ciptakan kesejahteraan
Orang-orang berdesakan dalam gerbong Berebut kursi besi beralas keserakahan Mengaum kuasa menyalak tamak Gerbong gemuruh menelan harapan
Melukis bulan di lembar hati Ai ai, kenapa sketsa bibirmu yang jadi Malam tiba-tiba pergi Meninggalkan mimpi sendiri
Biasanya hal spontan yang dilakukan saat menemukan atau menangkap kutu adalah mematikannya dengan cara diplites atau dipencet dengan kuku jempol tangan atau dengan benda tumpul.
Apa yang ada pada kita sekadar label untuk dilihat, diakui, dikagumi, dan dipuji orang. Beragama dengan model seperti ini sungguh sangat dangkal, hampa, dan sia-sia!
Debat Capres (Calon Presiden) yang digelar pada Selasa, 12 Desember 2023 lalu tidak ada yang menang. Debat tersebut bersifat kompetitif yang bertujuan menumbangkan argumen lawan>
Kata gemoy yang merujuk seorang tokoh dalam upaya lebih mempopulerkan orang tersebut sebenarnya kurang efektif. Daripada sifat gemoy-nya yang dieksploitasi, lebih baik prestasi, kelebihan-kelebihan, jasa-jasa, dan visi-misi-program unggulannya yang ditonjolkan. Sebab, banyak anak muda belum mengetahui biografi tokoh tersebut.
Jika ingin berdebat, kita tidak perlu debat kusir mempermasalahkan bagaimana debat itu sendiri. Semua sudah ada standar dan prinsip-prinsipnya yang jelas.
Dalam percakapan, sering kita mendengar kata ‘ngotot’. Kata ini perlu dibahas karena maknanya sangat dekat dengan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari.
Akses menuju Goa Belanda menyajikan suasana yang romantis. Jarak yang harus ditempuh dari pintu masuk sekitar 700 meter. Kanan kiri jalan dipenuhi beraneka pohon khas hutan belantara. Sepanjang perjalanan menuju Goa Belanda sangat mendukung untuk berbicara tentang cinta. Maka, 700 meter jalan menuju Goa Belanda ini penulis sebut sebagai jalan cinta.
Ketika penulis memasuki goa lewat pintu paling kiri dan mulai menyusuri lorong-lorong goa, terasa merinding dan ketakutan menghampiri. Lorong yang gelap dan udara yang dingin seolah membawa imajinasi pada dunia lain. Saat berjalan dan melihat secara samar-samar bunker-bunker dan kamar-kamar gelap yang ada di dalam goa itu, seolah-olah dikerumuni makhluk-makhluk gaib yang mengerikan.
Kasus perundungan yang diberitakan atau diviralkan biasanya yang berat yang menyebabkan cedera fisik berat atau kematian korbannya. Jangan-jangan, kasus-kasus yang diberitakan itu adalah sekadar fenomena gunung es saja. Jika demikian adanya, negeri ini sebenarnya mengalami darurat bullying. Lantas, salah siapa ini?
aku ini lugu yang nakal imajimu
Orang yang legawa memiliki kepriabdian tangguh. Ia memiliki kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual yang tinggi. Ia adalah orang yang damai dan bahagia. Agar memiliki laku legawa, orang perlu berlatih. Latihan-latihan yang tertulis di sini bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.
Begitu besar cintanya pada duri mawar. Semua tangkai mawar yang dipetik selalu dipilih yang berduri. Semakin tajam duri pada tangkai itu, semakin ia suka.
(bagi Ibu dan Bapak Guru)
Dua puisi Joko Pinurbo ini berisi perasaan mendasar yang dihadapi oleh manusia pada umumnya ketika membicarakan kematian yang (entah kapan) pasti akan dihadapinya. Namun, perasaan-perasaan itu jarang diucapkan karena banyak alasan, bisa jadi karena takut, malu, atau tabu.