Segenap ketetapan hati menyertai titian hidup yang ibunda lintasi
Getir serta eloknya pertualangan terlampaui olehmu
Sepeninggal ayah mengokohkan bahumu
Pundak yang terpikul ruwetnya persoalan anasir
Kala penat menyelimutimu
Gaduh membatin dalam kalbu
Berkabung air mata
berbenturan dengan cekalnya logika
“Ibu tak apa. Berhenti mencemaskanku!”
Sedemikian itu dirimu berupaya tegar hati
Sedang pilumu kian mengangkasa
Bersapukan simpulan secuil senyuman
Izinkan aku gadismu ini menjadi penawar lukamu
Penyeka sedumu kala semesta sedang tidak berpihak padamu
Jemariku akan senantiasa mengepal jemarimu
Jemari yang kian mengerut termakan zaman
Medan, 08 September 2019
#LombaPuisiTerokaIndonesiana
Ikuti tulisan menarik Putri Andriani lainnya di sini.