LARA HATI PARA BOCAH
Karena hidup harus di tukar oleh waktu
Sembari bersahaja dengan sahabatnya malam
Di tengah hingar bingar kota
Gontai para bocah yang lelah
Berteriak sesuap harapan
Kritikus semakin rakus menembus angkara surganya sendiri
Aku tertegun pada cahaya kota yang perlahan mulai suram
Lantaran anak terlantar membenci kelaparan di sudut pertokoan yang mereka sebut rumahku
Sedangkan ranum kelopak sang mawar masih berharap pada widuri
Pulang dengan lelah mengelus peluh
Untuk esok hari yang cita-citanya sekedar di buat kisah
Jangan bertanya mengapa para bocah itu masih bertahan melawan sengatnya matahari
Mungkin malam nanti sang rembulan akan datang
Memeluk mereka sambil menyanyikan lagu tentang bintang
Bintang kecil,
yang kelak berbuah kejora
#LombaPuisiTerokaIndonesiana
Ikuti tulisan menarik Ventra Sada lainnya di sini.