Dalam pelayaran tanpa bintang dan mata angin.
Menggeluti kebutaan tanpa ingin.
Kau akan belajar jatuh hati pada raga yang dingin.
Seolah luka-luka lama tak menjadi jera dalam kepala.
Kelak kau akan mengangguk,
mengapa kubiarkan orang bertamu di gubuk yang nyaris ambruk.
Seakan tragedi hanyalah rancauan pemimpi di siang yang resah.
Lalu jatuh cinta tak lagi membuatmu merasa kalah.
Sebab tersesat terasa menyenangkan dari hanya berdiam pasrah.
Ya, Jatuh cinta memberi arah.
Tak peduli meski tak akan sampai atau patah.
Setidaknya kita tau ke mana harus melangkah.
#LombaPuisiTerokaIndonesiana
Ikuti tulisan menarik Prasetyo Putra lainnya di sini.