Kebetulan memerangkap kau terjerembap ke dalam liuk liku kehidupan.
Siapa yang tahu kebetulan mana yang benar-benar benar?
Kau mulai belajar, tetapi mengerti adalah bentuk lain
dari angkuh terhadap ilmu pengetahuan.
Tiap melewati persimpangan, ada kemungkinan sesat yang kau pertanyakan.
Barangkali sejak awal dunia ini tidak menjual jalan keluar?
Kau mulai belajar soal benda di tanganmu: lilin
tentang rela meluruhkan diri demi penerangan.
demi peperanganmu melawan kau.
kau selalu salah.
kau selalu kalah.
Hingga pada suatu waktu,
Kita dipaksa cakap untuk senantiasa merasa cukup.
Besok & besok & besok
Seandainya besok tidak menggantungku.
Seperti besok yang sudah jadi hari ini.
Seandainya seandainya tidak mahir
menjauhkan kita dari tuhan.
#LombaPuisiTerokaIndonesiana
Ikuti tulisan menarik Giovanni W lainnya di sini.