di sisi pelabuhan, kusaksikan kapal kapal
mendekat, beberapa telah mendarat, yang lain melayarkan namamu menuju senja.
konon, di sisi pelabuhan ini, kata orang,
bersandarlah bahasa bahasa asing yang kini berganti baju jadi beton dan baja.
ada yang coba kenakan kemeja yang kau lepas
tapi tak cuku pas.
dan jauh di dalam dada kami berbaring bunga bunga dan kata kata yang tak cukup untuk mengenangmu sebagai puisi.
memang begitulah nasib menjadikan,
tak semua cukup hidup kekal
ada yang mesti mati menemui ajal.
pada tuang juga temali di sisi pelabuhan,
ada kata kata yang mengental
menjadikan kau puisi, kelak masih kami kenal.
Kateri, 8 Agustus 2022|10.08
Ikuti tulisan menarik Geb Seran lainnya di sini.