Ratap Tepi Senja

Sabtu, 17 September 2022 19:13 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

:mengandung cabai

Pada dasarnya ialah panas
Bukan pancar cahaya bias

Pada awal pelita kata
Pada akhir seru memaksa
Seperti gembala menggiring domba

Mata genit merakit senja
Memungut serpihan kata
Berserak di kolong meja

Kau inginkan peran utama
Kau inginkan semua mata
Maka ambil saja semua
Jangan tersisa cuma-cuma

Bukanlah sepi arti yang tunggal
Kita telah meratap sedari awal
Sedari rahim gelap-sepi tertinggal
Karena ratap adalah akar;
bahasa murni pertama kita kenal

Kini ilalang buta di tepi senja
menjelma hakim kata-kata
Berpihak pada salah satu kakinya
dan memangkas kaki yang lainnya
Sudah cukup pantaskah budi
untuk datang menghakimi?

September 2022

Bagikan Artikel Ini
img-content
Jerpis M.

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Kepada Engkau

23 jam lalu
img-content

Hujan dan Angin

19 jam lalu

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua