Ratap Tepi Senja
Sabtu, 17 September 2022 19:13 WIB![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/all/2019/08/30/f201908301700282.jpg)
Iklan
:mengandung cabai
Pada dasarnya ialah panas
Bukan pancar cahaya bias
Pada awal pelita kata
Pada akhir seru memaksa
Seperti gembala menggiring domba
Mata genit merakit senja
Memungut serpihan kata
Berserak di kolong meja
Kau inginkan peran utama
Kau inginkan semua mata
Maka ambil saja semua
Jangan tersisa cuma-cuma
Bukanlah sepi arti yang tunggal
Kita telah meratap sedari awal
Sedari rahim gelap-sepi tertinggal
Karena ratap adalah akar;
bahasa murni pertama kita kenal
Kini ilalang buta di tepi senja
menjelma hakim kata-kata
Berpihak pada salah satu kakinya
dan memangkas kaki yang lainnya
Sudah cukup pantaskah budi
untuk datang menghakimi?
September 2022
![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/profile-default.jpg)
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/all/2020/10/22/f202010220937582.jpg)
Kepada Engkau
23 jam lalu![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/all/2020/09/25/f202009250017031.jpg)
Hujan dan Angin
19 jam laluBaca Juga
Artikel Terpopuler