x

Iklan

Affan Ghiyatsa Hadiid

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 Oktober 2022

Jumat, 14 Oktober 2022 11:15 WIB

Islam di China, Dulu dan Sekarang

Bagaimana agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad bisa tersebar hingga jauh ke Negeri Tirai Bambu? Era kini kebijakan pemerintahan yang memisahkan agama dengan kenegaraan membuat umat Islam leluasa beribadah. Namun nasib muslim di Uighur jauh berbeda. Mereka mengalami penindasan yang keras sejak perang dunia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Inilah Keajaiban agama Islam yang bisa berkembang pesat ke seluruh penjuru hingga ke ujung barat maupun ujung timur. Sekarang saya akan membahas masuknya Islam ke negeri Tirai Bambu, yaitu China secara singkat. Juga bagaimana Islam di China sekarang ini.

Islam adalah agama universal yang bisa diterima semua golongan. Prinsip toleran (tasamuh), moderat (tawasuth), berkeadilan dan seimbang (tawazun) membuat agama Islam tersebar dan berkembang pesat ke penjuru dunia bahkan sampai Asia Timur yaitu China. Hal ini dapat dilihat dari peninggalan sejarah di China berupa masjid-masjid dan bangunan-bangunan bercorak khas Islam. Hal ini membuat takjub.

Masuknya Islam ke China pada abad ke 7 adalah lewat kedatangan utusan Khalifah Utsman bin Affan, yaitu sahabat Nabi Saad bin Abi Waqqas dan 15 utusan lainnya, menemui Kaisar Yung Wei dari Dinasti Tang (618-907). Mereka disambut terbuka. Tak lama setelah kedatangan utusan Khalifah Utsman bin Affan tersebut dibangunlah sebuah masjid yang bernama Masjid Huaisheng, Guangzhou pada tahun 627.  Masjid ini kelak dikenal sebagai masjid tertua di China.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Islam juga tersebar di China melewati jalur perdagangan yaitu Jalur Sutra (darat) yang kebanyakan dari mereka bermazhab Hanafi. Juga ada yang lewat Jalur Lada (Laut) dan kebanyakan mereka  bermazhab Maliki. Mereka adalah saudagar-saudagar dari Arab dan Persia.

Orang China yang pertama kali memeluk agama Islam berasal dari etnis Hui Cui. Sejak saat itu, Islam semakin populer di kalangan masyarakat China. Bahkan saat Dinasti Song (960-1279) berkuasa sejumlah pedagang muslim di China menguasai insdustri ekspor dan impor. Pemerintahan pun selalu memberikan jabatan direktur jendaral pelayaran kepada orang muslim.

Beberapa kaum lelaki muslim memiliki identifikasi nama China-Muslim, misalnya Mo, Mai, Mu (Muhammad), Ha (Hasan), dan Sai (Said). Saat itu ada 136 juta penduduk muslim di China, bahkan sempat ingin menjadi agama mayoritas di China. Agama Islam identik dengan akhlaknya yang baik dan mulia.

Pengadilan Kekaisaran China memandang Islam dengan baik sesuai perspektif kaisar, yaitu mempromosikan hubungan baik, harmonis lagi damai antar golongan di tanah kekaisarannya. Namun pada abad ke 16, bertepatan dengan kekuasaan Dinasti Qing (1636-1912), hubungan muslim dengan masyarakat China mulai memburuk. Bahkan saat itu Dinasti Qing sempat melarang beberapa kegiatan Keislaman yang membuat Islam semakin terlupakan dari zaman ke zaman. Kota Shuzou yang menjadi "Kota Masjid yang Terlupakan" yang dahulunya mempunyai banyak masjid sekarang hanya tersisa satu, yaitu Masjid Taipinfang.

Kini muslim di China menjadi minoritas, namun kebijakan pemerintahan yang memisahkan agama dengan kenegaraan membuat umat Islam leluasa beribadah. Namun nasib muslim di beberapa bagian di China berbeda dengan nasib muslim yang berada di Uighur. Muslim Uighur mengalami penindasan yang keras sejak perang dunia. Ini terjadi karena Pemerintah China yang menganggap umat Islam si Uighur sebagai pemberontak, separatis, atau pembangkang. Hal ini terjadi karena saat Perang Dunia, orang-orang Uighur ingin kabur ke Soviet namun tertahan oleh Tentara RRC (Republik Rakyat China).

Kebijakan Pemerintah China yang mengutamakan etnis Han membuat etnis Uighur geram sampai terjadi kekerasan ekstrem di antara mereka. Hingga sampai sekarang, masih terdapat penembakan yang didokumentasikan, penangkapan, hukuman penjara yang panjang yang dialami oleh etnis Uighur sampai detik ini.

Ikuti tulisan menarik Affan Ghiyatsa Hadiid lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler