x

Kaya hati

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Selasa, 6 Desember 2022 20:23 WIB

Kelembutan Hati Adalah Kekuatan Terbesar

Sebagian orang mengira kekuatan terbesar kita adalah pikiran. Buktinya Barat dan Jepang menjadi negara maju karena kekuatan pikiran mereka. Iptek adalah kunci kemajuan. Tapi sejatinya ada sukses yang lebih tinggi yang hanya bisa dicapai dengan kombinasi antara pikiran dan hati. Kelembutan dan kesehatan hati jadi kuncinya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kelembutan Hati Adalah Kekuatan Terbesar

Bambang Udoyono

“Our greatest strength lies in the gentleness and tenderness of our heart.”  (Rumi)  Kekuatan terbesar kita terletak pada kelembutan hati kita.  Demikian quote yang sangat indah dan bijaksana dari Maulana Jalaludin Rumi, sang sastrawan dan sufi dari Konya, Turki.  Mari kita otak atik quote sang sastrawan kondang yang karyanya masih digemari orang sampai sekarang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Sebagian orang berpendapat bahwa kekuatan utama kita adalah pikiran.  Karena olah pikir yang sangat mendalam manusia bisa menemukan ilmu ilmu Allah sehingga mampu mendapatkan kemakmuran dan kekuatan ekonomi, militer dsb. Knowledge is power adalah semboyan mereka.  Jika anda berkelana ke manca negara terutama ke negri negri maju di Amerika, Eropa, dan Jepang, maka anda akan melihat kebenaran argumen ini.  Mereka sudah sampai pada tataran yang tinggi sekali dalam iptek sehingga mereka mampu mendapat keuntungan yang besar sekali. Dari hasil ekspor produk teknologi tinggi mereka mendapat keuntungan milyaran dolar.   Apalagi teknologi yang mereka kuasai banyak sekali bidangnya.  Mereka mampu mengekspor produk farmasi, kimia, otomotif, penerbangan, bahkan satelit.  Semuanya membuat mereka makmur dan kuat dalam banyak hal. 

 

Meskipun demikian ada satu aspek yang lemah dalam kehidupan mereka yaitu aspek spiritual.  Mayoritas warga mereka adalah orang sekuler.  Mereka lupa kepada sang penciptanya, kepada penguasa jagad raya yaitu Allah swt.  Mereka anggap agama adalah warisan masa lalu yang tidak penting jadi layak ditinggalkan.  Akibatnya miras menjadi minuman lazim. Makanan haram sudah menjadi santapan setiap hari.  Pernikahan sudah tidak menjadi kewajiban.  Tinggal bersama tanpa menikah alias kumpul kebo sudah lazim dan tidak boleh disalahkan apalagi digrebek.  Zinah adalah lazim.   Lebih parah lagi lgbt juga dianggap lumrah dan dianggap sebagai HAM dan dihargai juga.

 

Mereka berdalih dalam masyarakat demokratis tidak boleh ada diskriminasi atas dasar apapun.  Sedangkan nyatanya diskrimasi rasial masih ada.   Ras tertentu merasa lebih unggul atas ras lain.

 

Itulah gambaran orang orang yang tidak memiliki hati nurani yang terbimbing oleh wahyu Allah.  Dalam bahasa Jawa mereka itu pinter tapi keblinger (tersesat).  Itulah bukti bahwa mata nalar saja tidak cukup untuk menemukan jalan hidup yang benar.  Mereka hanya sukses ekonominya selama di dunia saja.  Mereka tidak melihat jalan hidup yang benar, jalan hidup yang diridoi Allah swt meskipun pikirannya cerdas sekali.  Itulah bukti bahwa jalan hidup yang benar hanya bisa terlihat dengan kombinasi mata nalar dan mata hati.

 

Jadi benar kata Rumi bahwa  kekuatan utama kita adalah pada hati yang lembut.  Tentulah yang dimaksud Rumi adalah hati yang tercerahkan oleh wahyu Allah.  Inilah hati yang bersih dan sehat.  Dalam Al Qur’an ada gambaran delapan jenis hati yang sehat.  Jadi mari sehatkan hati.  kalau sudah terlanjur sakit obatilah dengan lima tindakan yang dianjurkan Sunan Bonang dalam tembangnya Tombo Ati yang artinya obat hati.

 

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler