Gemar berbagi melalui ragam teks fiksi dan nonfiksi.

Sengketa Hak Cipta versus AI, Anthropic Akhirnya Bayar 1,5 Miliar Dolar AS

4 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
Anthropic
Iklan

Kesepakatan itu mengguncang industri AI. Dan ini Maknanya bagi penulis,

***

Perkembangan terbaru dalam sengketa hak cipta dan AI menghadirkan preseden besar, yakni Anthropic, pembuat chatbot Claude, setuju menyelesaikan gugatan kelas yang diajukan sekelompok penulis buku dengan pembayaran minimal ganti rugi $1,5 miliar. Kesepakatan ini diperkirakan memberikan sekitar $3.000 untuk setiap karya yang termasuk dalam kelas (sekitar 500.000 karya). Ini mencerminkan titik balik dalam perdebatan tentang bagaimana perusahaan AI mengumpulkan dan menggunakan materi berhak cipta untuk pelatihan data AI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kasus ini bermula ketika para penggugat menuduh Anthropic mengunduh salinan buku dari situs perpustakaan bayangan seperti LibGen tanpa izin untuk dimasukkan ke dalam perpustakaan digital internal perusahaan. Walaupun hakim menemukan bahwa pemakaian materi tersebut untuk melatih model bisa dianggap sebagai fair use dalam konteks tertentu.  

Ia juga menyatakan bahwa tindakan penyimpanan jutaan karya bajakan di satu perpustakaan internal menimbulkan pelanggaran tersendiri. Akibatnya, membuka jalan bagi gugatan kelas.

Mengapa angka $1,5 miliar penting? Selain nilai moneternya yang besar, angka ini mengirim pesan kuat ke industri: ekstraksi massal karya berhak cipta dari sumber ilegal tidak lagi bisa dianggap risiko administratif kecil.

Banyak pengamat menilai penyelesaian ini sebagai preseden yang bisa mendorong perusahaan AI untuk lebih berhati-hati dalam memilih sumber data. Selain itu, dalam melakukan negosiasi lisensi, dan menerapkan praktik pelatihan data AI yang transparan.

Dampak bagi penulis dan penerbit juga konkret: selain kompensasi finansial, penyelesaian akan memaksa pembuatan daftar karya ter-cover (yang dapat dicari) dan instruksi penghapusan materi yang diunduh secara ilegal — sebuah kemenangan simbolis dan praktis bagi mereka yang merasa hak kekayaan intelektualnya dieksploitasi. Namun, karena ini adalah gugatan kelas opt-out, penulis yang tidak setuju dengan syarat masih berpeluang mengajukan tuntutan sendiri.

Dari sisi Anthropic, perusahaan menegaskan bahwa kesepakatan bukan pengakuan kesalahan. Pernyataan resmi menyebut penyelesaian tersebut dimaksudkan untuk menutup klaim lama dan memungkinkan perusahaan melanjutkan pengembangan teknologi mereka, termasuk Claude chatbot, tanpa beban litigasi yang berkepanjangan. Tapi kenyataan bahwa perusahaan sebelumnya menyimpan jutaan salinan — walau diklaim tidak digunakan untuk pelatihan, adalah poin yang disorot oleh hakim dan penggugat.

Apa arti putusan ini untuk ekosistem AI lebih luas? Ada dua hal penting berkaitan dengan ini, sebagaimana dikutip dari wired.com.

Pertama, perusahaan AI kemungkinan akan meningkatkan due diligence terhadap sumber data pelatihan, memperluas pembicaraan lisensi, dan mungkin mempercepat model bisnis yang menyertakan kompensasi untuk kreator. Kedua, penguasa hukum dan pembuat kebijakan kini memiliki contoh konkret konsekuensi finansial dari praktik pengambilan data yang sembrono,  yang dapat memicu regulasi lebih ketat terkait gugatan hak cipta AI di masa depan

Sementara pada sisi lain: beberapa ahli hukum mengingatkan bahwa settlement semacam ini menyelesaikan perselisihan komersial tapi tidak selalu mengubah preseden hukum secara menyeluruh. Ini dikarenakan,  Anthropic tidak mengakui kesalahan dan penyelesaian mencegah putusan pengadilan yang lebih definitif di tingkat banding.

Dengan kata lain, sektor hukum AI masih akan melihat pertarungan di banyak front. Termasuk kasus yang melibatkan model lain, materi lain semisal  lirik musik, dan fakta-fakta teknis terkait bagaimana model “belajar.”

Khusus penulis, penerbit, dan pembuat kebijakan momen ini penting: perdebatan lama soal akses gratis ke materi digital versus hak ekonomi kreator masuk fase yang lebih nyata. Jika Anda seorang penulis atau pemilik hak cipta, ada baiknya memeriksa apakah karya Anda termasuk dalam daftar kelas, serta mengikuti pengumuman resmi dari pengacara penggugat untuk langkah berikutnya.

Bagi pengguna dan pengembang AI, ini waktu untuk meninjau kebijakan data dan memastikan praktik pelatihan yang etis dan legal. ***

 

 

 

Anthropic, gugatan hak cipta AI, penulis buku, LibGen, Claude chatbot, ganti rugi $1,5 miliar, pelatihan data AI.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler