x

Iklan

Saimam Abdel

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 Desember 2022

Minggu, 11 Desember 2022 19:07 WIB

Masa Depan Bersama Kecerdasan Buatan


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada 10 atau lima tahun yang lalu pernahkah kamu berpikir bahwa akan ada sebuah kecerdasan buatan atau kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang dapat mengendarai sebuah mobil sampai ke suatu tempat tujuan tertentu? Atau sebuah kecerdasan buatan yang dapat mengubah sebuah gambar yang kita foto menggunakan kamera ponsel dapat diubah menjadi gambar ala anime jepang dalam hitungan detik?

Saat ini mungkin hal tersebut sudah dapat kita rasakan fungsi serta manfaatnya. Hal tersebut dapat terjadi dengan bantuan sebuah kecerdasan buatan yang sudah berkembang cukup pesat beberapa tahun terakhir, mulai dari kecerdasan buatan yang hanya dapat melakukan tugas-tugas sederhana seperti menjawab pertanyaan, sampai kecerdasan buatan yang dapat melakukan pekerjaan yang lebih rumit seperti pengenalan wajah, pengenalan suara, dan bahkan memprediksi pergerakan pasar saham.

Dengan kemajuan tersebut, banyak yang berpikir bahwa kecerdasan buatan akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masa depan kita. Saya bahkan pernah berpikir, apakah dimasa depan nanti kita akan hidup bersama dengan kecerdasan buatan atau sebaliknya, kita yang akan digantikan oleh kecerdasan buatan. Pasalnya hanya dalam beberapa tahun saja dapat membuat sebuah kecerdasan buatan dapat mengemudikan sebuah mobil sendiri, sulit membayangkan perkembangan kecerdasan buatan dalam sepuluh atau bahkan lima tahun kedepan dapat berkembang sejauh mana. Kekhawatiran ini muncul karena masalah pekerjaan, di mana banyak pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia akan tergantikan oleh mesin yang dikendalikan oleh AI. Ini akan menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana mengatasi pengangguran yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, pada 2030 diprediksi 50 persen warga akan kehilangan pekerjaan mereka akibat perkembangan robot dan kecerdasan buatan. Hal ini diungkap oleh penelitian yang dilakukan Nomura Research Institute di Jepang dan Universitas Oxford Inggris, seperti dikutip Japan Times. Hal tersebut tidak mengherankan karena, teknologi kecerdasan buatan akan membantu dalam meningkatkan produktivitas di berbagai bidang, seperti pertanian, perdagangan, dan manufaktur. Dengan memanfaatkan data dan analisis canggih, kecerdasan buatan dapat membantu mengoptimalkan proses produksi dan meningkatkan kualitas produk.

Apakah kita akan sepenuhnya digantikan oleh AI? Dilansir dari Website CNN Indonesia dengan postingan berjudul IDC Sebut 'AI' Bisa Gantikan Fungsi Kerja Manusia, IDC (Internetindo Data Center) mengakui robot dan kecerdasan buatan bisa menggantikan fungsi pekerjaan yang saat ini dilakukan manusia. Fungsi pekerjaan ini bisa diambil oleh artificial intelligence (AI) karena dianggap lebih pintar dan akurat dari manusia. Tapi menurutnya tak bisa menggantikan manusia itu sendiri. Mevira berpendapat peran manusia bisa dialihkan ke fungsi pekerjaan lainnya. Sebab, kecerdasan buatan tetap membutuhkan manusia untuk dapat beroperasi.

"Kalau replace job function (menggantikan fungsi kerja) memang mungkin, karena lebih pintar dan akurat dibandingkan manusia. Tapi justru itu bisa dimanfaatkan manusia karena membuka peluang kerja (baru)," kata Head of Operations IDC Indonesia Mevira Munindra pada dalam acara IDC Indonesia FutureScape di Hotel Shangri-La, Jakarta Selatan, Kamis (31/1). Dari kutipan ini kita jadi mengetahui bahwa kecerdasan buatan masih memiliki keterbatasan. Selain itu, teknologi kecerdasan buatan juga membutuhkan data yang cukup banyak untuk dapat belajar dan mengambil keputusan, sedangkan manusia dapat belajar dan beradaptasi dengan jumlah data yang lebih sedikit.

Meskipun teknologi kecerdasan buatan telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan masih memiliki batasan-batasan dalam kapasitasnya. kecerdasan buatan dapat memproses informasi dan melakukan tugas-tugas yang spesifik dengan cepat dan akurat, tetapi masih belum mampu mengalahkan kecerdasan manusia secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah keterbatasan dalam kemampuan kecerdasan buatan untuk memahami konteks dan situasi yang tidak biasa, serta kemampuan manusia untuk belajar dan beradaptasi lebih cepat daripada mesin.

Oleh karena itu, meskipun teknologi kecerdasan buatan akan terus berkembang dan membantu manusia dalam berbagai bidang pekerjaan, sepertinya tidak mungkin bagi kecerdasan buatan untuk sepenuhnya menggantikan manusia di masa depan. Manusia dan teknologi kecerdasan buatan akan terus bekerja sama untuk mencapai hasil yang lebih baik. Secara keseluruhan, perkembangan teknologi kecerdasan buatan di masa depan akan terus memberikan dampak positif dan negatif bagi kehidupan sehari-hari. Penting untuk terus mengembangkan dan meningkatkan teknologi ini.

Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa teknologi kecerdasan buatan akan terus berkembang dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari di masa depan. kecerdasan buatan akan membantu dalam meningkatkan produktivitas di berbagai bidang, tetapi juga akan menimbulkan beberapa tantangan dan pertanyaan etis yang perlu diatasi. Meskipun kecerdasan buatan akan terus berkembang, sepertinya tidak mungkin bagi kecerdasan buatan untuk sepenuhnya menggantikan manusia di masa depan. Manusia dan teknologi kecerdasan buatan akan terus bekerja sama untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Ikuti tulisan menarik Saimam Abdel lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler