x

Iklan

Ahmad Rifqi Fajri

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya
Bergabung Sejak: 19 Desember 2022

Senin, 19 Desember 2022 19:10 WIB

Dampak Kecanduan Gawai pada Anak dan Cara Mengatasinya

Artikel ini berisi tentang beberapa dampak dari kecanduan gawai pada anak-anak, serta cara-cara untuk mengantisipasi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di era globalisasi saat ini semua kalangan masyarakat, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, sampai dengan orang tua pasti menggunakan gawai untuk berselancar di media sosial, internet, atau hanya sekadar berkomunikasi dengan orang lain. Bagi orang tua, memberikan gawai kepada anak-anak dengan koneksi internet saat ini merupakan sesuatu yang lumrah. Padahal penggunaan gawai pada anak-anak dapat menciptakan masalah yang serius ketika orang tua berinisiatif memberikan gawai di saat mereka sedang bekerja atau melakukan aktivitas lainnya.
 
“Semua gawai ini, telepon, dan komputer, mereka mengekspos bagian dalam otak anda dengan cara yang buruk.” – Michel Gonry
 
Dampak dari kecanduan penggunaan gawai pada anak-anak amat sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter nantinya. Gawai memiliki dampak yang dapat menyebabkan kecanduan. Anak-anak yang sudah mulai kecanduan gawai akan terbiasa mendapatkan kesenangan dengan pola satu arah. Mereka lebih suka bermain sendiri menggunakan gawai ketimbang bermain bersama teman-teman di linkungan sekitarnya.
 
Berikut merupakan beberapa dampak dari kecanduan menggunakan gawai yang dapat mempengaruhi pembentukan karakter anak-anak:
  • Individualis
Ialah perilaku seseorang yang mementingkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan orang-orang di sekitarnya. Orang yang memiliki perilaku ini juga lebih memilih melakukan segala hal sendiri tanpa ingin dibantu dengan orang lain. Jika seseorang membentuk karakter perilaku individualis sejak dari usia dini, pada saat dewasa nanti dia akan merasa tidak perlu berhubungan dengan orang banyak dan hanya mengedepankan kepentingannya sendiri.
  • Kesulitan Dalam Bergaul
Merupakan salah satu dampak negatif penggunaan gawai pada anak usia dini terhadap interaksi sosial dengan orang lain. Ketika bertemu dengan orang lain, anak-anak yang sudah kecanduan gawai akan lebih memilih menggunakan gawainya daripada bersosialisasi dengan orang lain. Jika dibiarkan, saat dewasa nanti mereka akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain (pemalu dan bingung menentukan topik pembicaraan). Selain itu, mereka juga akan kesulitan dalam menyelesaikan masalah karena melakukannya hanya seorang diri tanpa mendapatkan bantuan atau saran dari orang lain.
  • Tidak Percaya Diri atau Minder
Ialah kurangnya rasa percaya diri seseorang atas kemampuan dirinya, selalu merasa bahwa orang lain memiliki kepercayaan diri lebih tinggi darinya dan menganggap dirinya tidak mampu untuk bersaing. Anak-anak yang tidak percaya atas dirinya sendiri, pada saat dewasa nanti mereka akan mempunyai rasa takut untuk memulai sebuah hubungan pertemanan, bisnis, atau bahkan percintaan.
  • Proses berpikir
Ketika anak sudah kecanduan dalam menggunakan gawai, tentu akan mempengaruhi proses berpikirnya ketika dihadapkan suatu masalah. Misalkan ketika diberikan tugas sekolah dari gurunya, anak yang sudah kecanduan menggunakan gawai akan malas mengerjakan tugas tersebut. Terlebih ketika dia mencari jawaban di internet namun tidak menemukannya, cenderung tidak akan melanjutkan tugasnya. Alasannya karena anak-anak menganggap bahwa pada gawainya semua hal dapat dia temukan termasuk jawaban tugasnya, membuatnya mempunyai pola pikir yang instan dalam menyelesaikan masalah.
Untuk itu peran orang tua sangat penting untuk memberikan perhatian lebih kepada anak-anak yang kecanduan bermain gawai. Berikut merupakan cara untuk mengatasi anak-anak yang kecanduan terhadap gawai, diantaranya:
  • Membatasi waktu anak
Orang tua harus aktif mengingatkan atau menegur jika anak-anak sudah melebihi batas waktu yang ditentukan dalam menggunakan gawai. pembiasaan ini akan membuat anak-anak akan terhindar kecanduan menggunakan gawai.
  • Mengajaknya Bersosialisasi
Biasakan untuk mengajak anak-anak mengobrol membahas tentang apapun, serta mengajaknya untuk mencoba berinteraksi dengan teman sebayanya. Dengan begitu dia akan mempunyai kesibukan baru yang membuatnya tidak akan kecanduan menggunakan gawai.
  • Luangkan Waktu Untuk Bermain Dengan Anak
Orang tua harus dapat meluangkan waktunya untuk bermain bersama anak-anak, dengan begitu anak-anak akan lebih memilih bermain dengan orang tua dibandingan menggunakan gawainya. Karena salah satu faktor anak-anak kecanduan menggunakan gawai adalah kurangnya perhatian dari orang tuanya.
  • Memberikan Mainan Alternatif.
Orang tua dapat memberikan mainan lain, anak-anak akan memiliki kesibukan lain dan tidak berfokus pada gawainya. Berikan mainan yang dapat mengasah kreativitas anak, seperti lego, congklak, dan lain-lain.
  • Mengaktifkan Kontrol Orang Tua
Hal tersebut akan membantu orang tua untuk mengelola aktivitas anak-anak ketika menggunakan gawai. Agar anak-anak terhindar dari aplikasi atau informasi sensitif yang belum sesuai dengan umurnya yang dapat mempengaruhi pembentukan karakternya.
Gawai merupakan salah satu perkembangan teknologi yang dapat mempengaruhi anak-anak terhadap pembentukan karakter . Jika orang tua tidak peduli, akan timbul efek kecanduan yang dapat mempengaruhi perilaku anak-anak dalam pola interaksi sosial, seperti; individualis, sulit bergaul, tidak percaya diri, dan proses berpikir. Tentu, pendampingan dan pengawasan dari orang tua dan orang sekitarnya sangat diperlukan agar anak-anak dapat terhindar dari dampak kecanduan menggunakan gawai.
 
 
Ahmad Rifqi Fajri, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya.
 

Ikuti tulisan menarik Ahmad Rifqi Fajri lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler