Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jatim membina Warga Binaannya dengan program CALISTUNG (Baca, Tulis dan Hitung) dari Pusat Kesetaran Pendidikan (PKP) dh KPSD L’SIMA. Dengan program tersebut dapat memperkecil/menghapus angka buta huruf di lingkungan Lapas Kelas I Malang.

“Kegagalan terbesar sebagai manusia adalah ketika kita berhenti belajar, dan carilah ilmu sampai ke negeri Cina.” Ternyata quotation tersebut bukanlah slogan semata.

Dalam keterbatasan mendorong PKP KPSD L’SIMA membuka layanan kepada seluruh Warga Binaan Pemsyarakatan (WBP) secara umum khususnya Lansia untuk mendapatkan pendidikan CALISTUNG (baca tulis dan hitung) dan program tersebut dilaksanakan setiap hari dari sekitar pukul 08.00 sampai dengan 09.30 WIB.

Dengan Program ini, jumlah  buta aksara dan buta baca, di Lapas I Malang mengalami penurunan. Melihat data, pada periode Tahun 2020 dengan jumlah peserta 8 Orang yang buta huruf, tahun 2021 jumlah peserta menjadi 6 Orang atau menurun sebanyak 2 orang.

Pada tahun 2022 peserta didik menurun menjadi 4 Orang peserta atau mengalami penurunan sebanyak 2 Orang jadi kesimpulannya dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2022, tiap tahun ajaran mengalami penurunan sebanyak 2 orang atau 25% sampai dengan 30%.

Upaya pembinaan dibidang pendidikan Calistung (Baca, Tulis dan Hitung) di Pusat Kesetaraan Pendidikan dh KPSD Lapas Kelas I Malang kepada WBP khususnya Warga Binaan Lanjut usia telah berhasil menekan angka Buta Huruf di lingkungan Lapas Kelas I Malang.

L'SIMA PASTI APIK !
(HUMAS LAPAS KELAS I MALANG)

Ikuti tulisan menarik Berita Lapas lainnya di sini.