x

Iklan

Nur Ardianti

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 20 Desember 2022

Senin, 16 Januari 2023 14:31 WIB

Buku Pangeran Harry Yang Menghancurkan Reputasi Keluarga Kerajaan Inggris

Spare Judul buku yang ditulis Pangeran Harry membuka banyak aib keluarga kerajaan Inggris. Spare sendiri bermakna “cadangan” pangeran Harry merasa dijadikan cadangan untuk pangeran William, yang membuatnya meledak dan melakukan serangan bertubi-tubi terhadap keluarganya sendiri. Buku Spare mungkin bukan serangan terakhir pangeran Harry. Melihat keluarga kerajaan Inggris yang mengabaikan semua serangannya dan memilih tidak menanggapi membuat pangeran Harry menjadi lebih defensif. Bisa jadi ini bukan yang terakhir.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tahun 1995, Inggris heboh dengan wawancara putri Diana di BBC London dalam acara panorama yang dipandu Martin Bashir. Wawancara kontroversi itu, memuat pengakuan Diana atas perselingkuhanya dengan James Hewit seorang perwira Inggris yang juga merupakan pelatih berkudanya. Dia mengakui dia berselingkuh dengan sang perwira. Pengakuan ini membuat ratu Elisabeth murka dan memerintahkan pangeran Charles untuk menceraikan Diana. Diana telah melanggar aturan keluarga kerajaan Inggris” Jangan mengeluh, jangan menjelaskan”. Sebelum wawancara tersebut, pernikahan Charles dan Diana memang sudah diambang kehancuran. Charles yang menikahi Diana memang tidak pernah mencintai Diana. Seluruh dunia tahu, sang pangeran hanya mencintai Camila, yang telah menikah dan menjadi istri orang. Posisi Charles yang pewaris tahta tidak boleh menikahi janda, membuat dia terpaksa memilih putri Diana. Putri Diana menjadi depresi sepanjang pernikahanya mengetahui pangeran Charles tidak pernah mencintainya.Bahkan setelah kelahiran pangeran William, pangeran Charles mengganggap tugas Diana sudah selesai. Yaitu melahirkan putra mahkota. Wawancara itu, membuat putri Diana kehilangan gelar “ yang mulia”. Yang mana pengeran William yang masih berumur 13 tahun berjanji kalau dia jadi raja, dia akan mengembalikan gelar sang ibu. Kematian Diana ditahun 1997, di Paris Prancis, meninggalkan duka yang dalam di hati jutaan orang sampai saat ini. Terlebih untuk pangeran William dan Harry yang masih bocah. Mereka sangat menyesal tidak mau menerima telpon sang ibu disaat terakhirnya.

 

Bertahun-tahun kemudian, 26 tahun kemudian Pangeran Harry, tanggal 10 Januari 2023 kemarin mnegeluarkan buku biografi yang menghajar reputasi keluarga kerajaan Inggris. Spare, judul buku yang menghebohkan dunia. Dibuku itu, pangeran Harry membuka sejumlah rahasia keluarga kerajaan. Pangeran Harry gencar menyerang keluarganya sendiri, sejak memutuskan keluar dari keluarga kerajaan tahun 2020. Sejak menikahi Meghan Markle, artis Amerika, pangeran Harry menjauh dari keluarga kerajaan Inggris. Dalam bukunya, pangeran Harry mengungkapkan bahwa kerajaan Inggris telah berlaku rasis dimana mereka menyinggung kemungkinan kulit anaknya apakah akan berwarna atau tidak. Maklum saja Meghan Markle, adalah keturunan kulit berawarna. Tidak lupa, pangeran Harry juga menyerang sang kakak, pangeran William dan mengatakan bahwa sang kakak telah menyerangnya secara fisik karena sifat Meghan Markle yang sulit , kasar, dan merusak. Pangeran Harry juga buka-bukaan bahwa selama menjadi tentara di Afganistan, dia telah membunuh 25 orang Taliban, dan mengatakan bahwa dia menembaki mereka tanpa rasa bersalah. Mereka seperti catur yang harus dihancurkan dari papannya, begitu pengakuan pangeran Harry. Sontak saja pemimpin Taliban, bereaksi keras. “ Mereka adalah manusia, Mr Harry. Mereka Punya keluarga dan bukan bidak-bidak catur yang tidak bernyawa” kata seorang pemimpin Taliban. Pengakuan pangeran Harry ini, dikecam berbagai kalangan. Sangat membahayakan tentara Inggris, veteran bahkan keluarga kerajaan dan Harry sendiri. Tidak cukup sampai disitu, pangeran Harry juga menyinggung kasus pamanya pangeran Andrew yang terlibat skandal pelecehan terhadap anak dibawah umur. Pangeran Harry juga mengatakan bahwa permaisuri Camilla adalah orang yang berbahaya. Harry juga mengatakan bahwa ayahnya Raja Charles, selalu berkelekar secara sadis bahwa dia mungkin bukan anaknya. Mungkin dia anak James Hewit. Sampai saat ini, di Inggris rumor bahwa pangeran Harry anak Hewit memang masih kuat dipercayai banyak orang. Meskipun putri Diana telah mengklarifikasi dia bertemu Hewit ditahun 1989 dan pangeran Harry lahir ditahun 1984. Pangeran Harry mengakui kalau dia juga memakai narkoba.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Atas semua serangan pangeran Harry, keluarga kerajaan Inggris tetap bungkam dan diam. Prinsip “ Jangan mengeluh, jangan menjelaskan” membuat pangeran Harry semakin brutal menyerang mereka. Justru, para pengamat keluarga kerajaan yang sibuk memberikan penjelasan. Rakyat Inggris juga tidak simpati atas apa yang dilakukan pangeran Harry. Banyak yang mempertanyakan alasan pangeran Harry melakukan itu, dan meminta kerajaan Inggris mencopot gelar pangeran Harry dan isttrinya. Waktu ibunya meninggal pangeran Harry baru berumur 13 tahun. Ayahnyalah dan keluarga kerajaan Inggris yang membesarkan kedua pangeran itu. Bahkan ketika pangeran Harry menikah, pangeran Charles sendiri yang menjadi pendamping Meghan Markle karena ayah Meghan sibuk membongkar aib dan menjual rahasia Meghan dimedia. Keluarga kerajaan Inggris tidak pernah mempermasalahkan keluarga Meghan Markle yang “ penuh skandal”. Status Meghan Markle yang janda juga tidak pernah disinggung oleh keluarga kerajaan. Tidak satupun upaya menjelek-jelekan dimedia. Kelakuan pangeran Harry dan Meghan dituding menjual rahasia keluarga kerajaan Inggris demi uang. Cerita pangeran Harry juga dinilai subjektif karena hanya dari sisinya sendiri.

 

Pangeran Harry juga dituding menghancurkan karakter pangeran William sebagai calon raja kerajaan Inggris. Pangeran Harry dituduh iri terhadap pangeran Willam yang menjadi pewaris tahta kerajaan Inggris. Serangan brutal pangeran Harry terhadap keluarganya sendiri, yang dibuat dalam bentuk buku, tak pelak menjatuhkan reputasi keluarga kerajaan Inggris. Kebungkaman keluarga kerajaan Inggris menuai pujian meskipun hal itu, membahayakan posisi mereka dimata masyarakat. Konsep Monarki kerajaan dizaman modern ini sudah tidak populer. Bisa saja masyarakat yang menuntut penghapusan monarki memakai data-data yang dipaparkan pangeran Harry untuk lebih mendiskreditkan keluarga kerajaan. Pangeran Harry lupa, mau bagaimanapun dia menjelek-jelekan pangeran William, sang kakak tetaplah kesayangan putri Diana. Pangeran Harry yang menuding pangeran Wiliam tidak mirip putri Diana jelas-jelas mewarisi wajah ibunya. Pangeran William adalah fotocopy putri Diana. Semua keluarga punya rahasia dan aib dan sangat tidak pantas dijadikan konsumsi umum milyaran manusia dimuka bumi. Sakit hati pangeran Harry terhadap keluarganya sendiri, membuat dia lupa bahwa keluarganyalah yang sudah membesarkan dia bukan Meghan Markle. Sebelum menikah dengan Meghan, pangeran Harry adalah kesayangan keluarganya. Dia sangat dekat dengan pangeran William, yang berharap banyak ke adiknya yang akan berada membantu disisinya ketika dia menjadi raja kelak. Hal itu yang diharapkan oleh putri Diana, dia selalu menyertakan pangeran Harry dalam kegiatan pangeran William sedari kecil, agar bisa solid menjadi pewaris kerajaan Inggris. Spare sendiri bermakna “cadangan” pangeran Harry merasa dijadikan cadangan untuk pangeran William, yang membuatnya meledak dan melakukan serangan bertubi-tubi terhadap keluarganya sendiri. Buku Spare mungkin bukan serangan terakhir pangeran Harry. Melihat keluarga kerajaan Inggris yang mengabaikan semua seranganya dan memilih tidak menanggapi membuat pangeran Harry menjadi lebih defensif. Bisa jadi ini bukan yang terakhir.

Ikuti tulisan menarik Nur Ardianti lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu