Yang Tahu
Tanpa disadari lelah telah menjadi sahabat
Yang menemani demi bisa berjabat tangan dengan uang
Supaya sesuap nasi dapat berada di dalam perut
Dan lapar tak lagi menyerang
Mulai dari matahari menebar senyum
Hingga bulan menyapa malam
Bukan lagi menjadi kaya yang diharap
Tetapi dapat tersambungnya hidup
Dipikulnya beban
Yang diam-diam menyatu dengan raga
Menjadi bagian kehidupan
Yang penuh dengan lara
Harapnya dengan keras bekerja
Dapat menyudahi kemalangan
Namun, siapa sangka
Justru menderita dalam usaha mengakhiri penderitaan
Saat kaki hampir sampai sudut kota, sayup-sayup terdengar
Terlihat mata-mata yang menelisik tajam
Dengan kalimat terujar
Yang menusuk menghujam
"Bekerja keraslah, jika tak ingin senasib dengannya."
"Jika kau malas, kau akan seperti dia."
Itu nasihat, ujar mereka, namun di dalamnya cemooh tersembunyi
Tanpa ragu diucapkan kepada sang buah hati
Tidakkah mereka tahu
Seberapa keras aku berusaha;
Tidak! Tentu mereka tahu!
Merekalah yang mengetahui segalanya
Si miskin selalu disalahkan
Bagaikan orang yang pantas menerima penderitaan
Seharusnya mereka tahu
Bahwa mereka tidak tahu
Ikuti tulisan menarik Augaina lainnya di sini.