Anjing peliharaan berhasil dalam tes kreativitas yang digunakan dengan mamalia laut.
Poin-Poin Penting
- Peneliti menggunakan ilmu warga untuk menyelidiki kreativitas pada anjing peliharaan.
- Pemilik melatih anjing mereka tentang perilaku "menciptakan", di mana anjing harus menghasilkan perilaku yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
- Anjing memiliki kemampuan yang mirip dengan lumba-lumba untuk menjadi kreatif. Ada perbedaan individu dalam fleksibilitas dan orisinalitas anjing.
Anjing memiliki kemampuan untuk menjadi kreatif, menurut sebuah studi baru. Anjing peliharaan tampil mirip dengan lumba-lumba ketika diminta untuk secara kreatif menampilkan perilaku baru, menambah literatur yang berkembang tentang kognisi anjing.
Bagaimana Anda mendapatkan binatang untuk menunjukkan kreativitas? Pelatih mamalia laut telah melakukannya selama beberapa dekade. Lumba-lumba dapat diajari untuk menghasilkan perilaku baru sesuai perintah: Setelah melihat isyarat "buat" (sering kali gerakan tangan pelatih), lumba-lumba diberi hadiah jika melakukan sesuatu yang baru — perilaku yang tidak dilakukan di sesi sebelumnya.
Elaina Franklin, penulis studi baru ini, sebelumnya telah melatih perilaku penciptaan pada lumba-lumba. Kemudian dia memutuskan untuk melatih anjingnya, Frankie, untuk melakukan perilaku tersebut. Setelah Frankie berhasil memahami konsep tersebut, Franklin bekerja sama dengan psikolog Eckerd College Lauren Highfill untuk mempelajari secara empiris perilaku pada anjing.
Para peneliti menggunakan ilmu warga untuk mengumpulkan data, merekrut pelatih dan anjing mereka dan tetap terhubung melalui halaman grup Facebook.
“Grup Facebook benar-benar merupakan alat yang bermanfaat bagi peneliti dan peserta,” kata penulis Kaitlyn Willgohs, yang saat itu masih sarjana di Eckerd College.
Para peneliti menggunakan halaman tersebut untuk memberi pemilik anjing video pelatihan langkah demi langkah untuk perilaku berkreasi. Pemilik memfilmkan sesi mereka dan mempostingnya di grup untuk pengkodean.
Untuk memenuhi kriteria perilaku kreasi, anjing perlu melakukan perilaku yang belum pernah dilakukan dalam sesi latihan. Para peneliti mengukur kinerja anjing untuk tiga komponen kreativitas: kefasihan (apakah anjing melakukan perilaku yang tidak berulang atau tidak), fleksibilitas (perilaku berenergi tinggi atau berenergi rendah), dan orisinalitas (perilaku adalah sesuatu yang keluar dari kemampuan mereka). repertoar pelatihan atau apakah itu benar-benar baru).
Anjing Kreatif
Kelima anjing dalam penelitian ini menunjukkan perilaku yang secara signifikan lebih tidak berulang selama uji coba mereka, menunjukkan bahwa mereka memahami konsep isyarat perilaku buat. Hasilnya menunjukkan bahwa anjing memiliki kemampuan untuk mengingat perilaku mana yang telah mereka hasilkan, seperti mamalia laut dalam penelitian sebelumnya.
Setiap anjing bervariasi dalam hal tingkat energi dan kebaruan perilaku kreatif mereka. Misalnya, semua kecuali satu anjing melakukan lebih banyak perilaku berenergi rendah daripada perilaku berenergi tinggi. Collie bernama Surfer, melakukan perilaku energi rendah dan energi tinggi yang hampir sama. Willgohs mengatakan ini bisa mewakili variasi antara ras dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Ini juga menarik karena, dalam penelitian sebelumnya dengan lumba-lumba, hewan tersebut melakukan lebih banyak perilaku berenergi rendah daripada perilaku berenergi tinggi.
Secara keseluruhan, perbedaan antara anjing dalam pengulangan, energi, dan kebaruan menunjukkan bahwa individu mungkin memiliki kapasitas kreativitas yang berbeda.
Studi ini adalah salah satu dari sedikit penelitian yang memeriksa ingatan hewan terhadap rangsangan internal (seperti tindakan mereka sendiri) daripada rangsangan eksternal (seperti mengingat serangkaian objek). Penelitian seperti ini menyoroti apa yang terjadi di benak anjing, kata Willgohs.
“Salah satu aspek yang paling menarik dari penelitian ini adalah bahwa penelitian ini memberi kita wawasan tentang kemampuan anjing untuk mengingat tindakan mereka sendiri dalam konteks memori jangka pendek, karena kriteria perilaku tersebut adalah bahwa mereka tidak dapat mengulangi perilaku yang dilakukan sebelumnya. ," katanya.
Melatih Kreativitas
Willgohs mengatakan bahwa secara praktis, studi tentang kognisi anjing memiliki implikasi langsung untuk anjing pekerja, termasuk anjing pemandu, anjing terapi, dan anjing pendeteksi.
“Anjing, seperti hewan lain, bisa kehilangan motivasi saat terjebak dalam tugas yang rumit,” katanya. “Kami berhipotesis bahwa anjing yang telah dilatih tentang perilaku menciptakan mungkin lebih gigih saat mencoba tugas yang rumit dan mereka mungkin mengembangkan pendekatan kreatif untuk memecahkan masalah.”
Willgohs mengatakan perilaku menciptakan adalah sesuatu yang dapat dicoba orang dengan anjing mereka sendiri. “Isyarat buat memungkinkan seekor anjing untuk memilih perilakunya daripada diberi tahu persis apa yang harus dilakukan — dan memberi hewan sedikit pilihan di zaman mereka selalu merupakan hal yang baik.
“Memahami konsep bahwa Anda diminta untuk menghasilkan perilaku baru berdasarkan isyarat itu rumit, jadi menurut saya menarik untuk menyelami hal itu secara ilmiah dan melihat anjing berhasil melakukannya. Mudah-mudahan, orang akan membaca makalah kami dan berkata 'Wow! Anjing saya lebih pintar dari yang saya kira!’”
***
Solo, Jumat, 10 Februari 2023. 3:16 pm
'salam kreatif penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Ikuti tulisan menarik Suko Waspodo lainnya di sini.
