Susu dalam Puisi

Minggu, 26 Februari 2023 10:57 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Ibu
Iklan

(waktu telah habis
seribu tabur bunga
di atas tumpuk debu
tiada arti lagi)

susumu
tak sekedar memberi darah
murni ala kadar tapi juga
alat bayar segala tanggung
hidupku dan hidupmu
hidup kita! sekarang sampai
tiba hari bahagia
atau
mungkin tak pernah tiba

susumu
kucuri darah
murni di genang
air mataku jadi tembang
malam memulaskan tidur

susumu
alat bungkam tangis
termanis dukaku tiap
malam dukaku atas mimpi
hilang tiba tiba kuterbangun

aku ingin
selalu ingin selama
mungkin dalam hangat mesra
dekapanmu

tiap kali kau dekap
aku hendak pergi menari
dan menjual susumu di pasar
malam itu

"bisa malam ini kau tidur
di sampingku?"

jerit tanya dalam
hatiku bagai anak
domba ditinggal
Bapa, hendak mati

aku tak ingin tanya jadi
belenggu sayap kupu
kupu di punggungmu

akhirnya cuma
ini mampu terucap
lagi dan lagi
oleh payau bibirku:
"aku men c i n t a imu,
dengan segenap tutur bahasamu, Ibu"

Bagikan Artikel Ini
img-content
Jerpis M.

Penulis Indonesiana

2 Pengikut

img-content

Langit Retak

Selasa, 2 September 2025 14:31 WIB
img-content

Bintang Mati

Minggu, 31 Agustus 2025 15:58 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Fiksi

img-content
img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

Lihat semua