x

Iklan

Christian Saputro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Juni 2022

Senin, 27 Februari 2023 13:16 WIB

Rafflesia arnoldi, Jejak Sang Gubernur Jendral di TNBBS

Siapa tak kenal Sir Thomas Stamford Raffles? Gubernur Jendral Hindia Belanda yang berkuasa dari Tahun 1811-1816. Raffles adalah pendiri kota Singapura. Selain piawai di dunia pemerintahan Raffles juga dikenal sebagai ilmuwan yang juga ahli botani dan penulis buku terkenal History of Java. Karena jasa-jasanya menemukan suatu genus sekelompok tumbuhan parasit obligat bunga padma ini, namanya pun diabadikan untuk nama bunga yang kini jadi salah satu bunga nasional Indonesia yaitu Raffelesia Arnoldi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Raffles yang pernah singgah di Indonesia banyak meninggalkan  jejak  antara lain; Rafflesia Arnoldi---bunga padma raksasa---salah satu penghuni Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Salah satu ikon TNBBS yang juga melintasi Tanggamus ini bisa dijadikan magnet ekowisata Bumi Begawi Jejama (Bekerja Bersama).

Siapa tak kenal Sir Thomas Stamford Raffles? Gubernur Jendral Hindia Belanda  yang berkuasa dari Tahun 1811-1816. Raffles  adalah pendiri kota Singapura. Selain piawai di dunia pemerintahan Raffles juga dikenal sebagai ilmuwan yang juga ahli botani dan penulis buku terkenal History of Java.

Karena jasa-jasanya  menemukan  suatu genus sekelompok tumbuhan parasit obligat bunga padma ini, namanya pun diabadikan untuk  nama bunga yang kini jadi salah satu bunga nasional Indonesia yaitu Raffelesia Arnoldi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pesona Rafflesia

Memang Bunga raksasa , Rafflesia Arnoldi inir pertama kali ditemukan oleh Ilmuan berasal dari Inggris Thomas Stanford Raffles dan ahli botani Arnol pada tahun 1818 di kawasan hutan di Manna, wilayah Bengkulu Selatan, di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) sehingga bunga ini pun di beri nama. Rafflesia Arnoldir

Ikon TNBBS

Rafflesia yang banyak dikenal masyarakat adalah jenis Rafflesia Arnoldir. Jika ingin melihat bunga Rafflesia Arnoldir yang telah menjadi ikon Kabupaten Kepahyang ini tidaklah dapat ditemukan di sembarangan tempat. Karena tanaman ini sangat sulit tumbuh.  Pasalnya, tanaman ini hanya dapat tumbuh jika ada tanaman inangnya yaitu Family Liana Sp. 

Rafflesia Arnoldir banyak tumbuh pada kawasan hutan primer yang belum mengalami pengolahan lahan seperti di kawasan TNBBS (Bengkulu dan Lampung),  belantara Kalimantan, Philipina, Malaysia dan Thailand.

Uniknya Bunga Rafflesia Arnoldir tidak memiliki daun dan batang sehingga sulit juga untuk di kelaskan ke tanaman tingkat tinggi. Namun Bunga Rafflesia Arnoldir dapat dikatakan tanaman tinggi karena tanaman ini hanya memiliki bunga tapi dapat menghasilkan biji.

Di kawasan Bengkulu, Rafflesia sering ditemukan di kawasan hutan lindung Register 5 Bukit Daun, Taba Penanjung, Bengkulu Utara, sekitar 52 km sebelah timur Kota Bengkulu. Belakangan sejumlah kawasan hutan di Provinsi Bengkulu menjadi habitat alami tempat tumbuhnya bunga Rafflesia Arnoldir. Bunga yang berukuran besar itu kini menjadi maskot pengembangan ekowisata di Provinsi Bengkulu.

Selain itu, Rafflesia Arnoldi juga sering dijumpai di kawasan Hutan TNBBS yang juga membujur ke Lampung di kawasan Bengkunat, , Kramat Menula.Sukaraja dan daerah lainnya.

Genus Rafflesia

Klasifikasi Rafflesia Arnoldir berasal dari kerajaan Plantae dengan divisi magnoliophyta dan kelas magnoliopsida. Ordo dari Rafflesia Arnoldir adalah Rafflesiales dengan famili Rafflesiaceae dan genus Rafflesia. Rafflesia Arnoldir yang banyak dikenal masyarakat adalah jenis rafflesia arnoldi.

Secara umum Ciri khas yang membedakan Rafflesia Arnoldir dengan bunga bangkai yaitu bentuk kelopaknya yang lebar tapi tidak meninggi dan berwarna merah. Pada saat Rafflesia Arnoldir mekar, diameter bunga ini bisa mencapai ± 1 meter dan tinggi ± 50 cm. Rafflesia Arnoldir tidak memiliki akar, tangkai, maupun daun. Bunganya memiliki 5 kelopak

Bakal Bunga Rafflesia

 

Jenis ini hanya tumbuh di hutan sumatera bagian selatan, terutama Bengkulu dan Lampung. Satu tempat yang paling bagus dan mudah untuk menemukan bunga Rafflesia arnoldi ini adalah di hutan sepanjang jalan Bengkulu-Curup setelah Kepahyang.

Kini di Bengkulu sendiri, bunga rafflesia telah dijadikan sebagai motif utama batik besurek (batik khas Bengkulu) sejak lama.
Pada dasar bunga yang berbentuk gentong terdapat benang sari atau putik, tergantung jenis kelamin bunga. Keberadaan putik dan benang sari yang tidak dalam satu rumah membuat presentase pembuahan kecil karena membutuhkan bantuan dari luar ( serangga, angin, air, dan manusia ), hal ini disebabkan belum tentu dua bunga berbeda kelamin tumbuh dalam waktu bersamaan di tempat yang berdekatan.

Masa pertumbuhan bunga ini memakan waktu sampai 9 bulan, tetapi masa mekarnya hanya sekitar  seminggu. Setelah itu Rafflesia Arnoldir akan layu dan akhirnya mati.Rafflesia Arnoldir merupakan tumbuhan parasit obligat dan tinggal di dalam akar tumbuhan Liana Sp seperti tali. Sedikit informasi, selama 200an tahun tumbuh-tumbuhan dari genus Rafflesiaceae sulit diklasifikasikan karena karakteristik tubuh yang tidak umum.

Berdasarkan penelitian DNA oleh para ahli botani di Universitas Harvard baru-baru ini, Rafflesia Arnoldir dimasukkan ke dalam family Euphorbiaceae, satu keluarga dengan pohon karet dan singkong. Tapi hal ini masih belum terpublikasi dengan baik.

Magnet Eko Wisata

Sayangnya, meski Rafflesia arnoldi sangat unik dan spesifik belum dimanfaatkan dengan maksimal untuk mendongkrak eko wisata Indonesia. Bahkan justru banyak orang yang sering usil dan mengusik keberadaan habitat dan kehidupan Rafflesia. Semestinya pemerintah mengajak masyarakat untuk bersama melindungi dan merawat habitat bunga langka ini.

https://www.indonesiana.id/admin/foto#

 

Jangan sampai kita yang berlimpah Rafflesia tetapi negeri jiran yang mendulang rejeki dan kepopuleran. Karena konon selama ini, Malaysia, Philipina dan Thailand yang banyak memanfaatkan publikasi Rafflesia. Selain itu, yang terjadi selama ini  national geographic chanel dan discovery chanel justru mendokumentasikan Rafflesia Arnoldi dari belantara Kalimantan.

Ke depan hendaknya Rafflesia arnoldi---bunga padma—yang merupakan salah satu flora langka ini tak hanya dijadikan ikon TNBBS tetapi juga bisa jadi magnet daya tarik wisata destinasi di kawasan Sumatera yang dilintasi TNBBS terutama Lampung dan Bengkulu.

*)Christian Heru Cahyo Saputro, Penggiat Heritage dan Peneliti Folklor pada Sekelek Publishing Institute, tinggal di Semarang

Ikuti tulisan menarik Christian Saputro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler