x

Penampilan perempuan kerap kali mendatangkan setan seksis

Iklan

ICONNECT

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 Maret 2023

Selasa, 7 Maret 2023 17:41 WIB

Kaum Perempuan Perlu Tingkatkan Literasi Digital

Menurut riset Google perempuan masih mengalami kesenjangan akses digital. Literasi digital menjadi salah satu solusi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menurut riset Google pada 2020 akses internet sudah makin terjangkau namun masih terjaid kesenjangan antara laki-laki dan perempuan. Riset itu dilakukan di beberapa negara termasuk Indonesia dengan tajuk Toward Gender Equity Online

Untuk mengurangi kesenjangan tersebut dibutuhkan literasi digital. 

Sebab Kesenjangan Akses Digital

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada empat alasan pengguna internet laki-laki lebih banyak daripada perempuan:

Pertama, karena tanggung jawab perempuan lebih banyak, maka waktu mengakses internet menjadi lebih sedikit. Perempuan melakukan pekerjaan rumah 3,8 jam/hari, sedangkan pria hanya 1,5 jam/hari.

Kedua, kesempatan gender perempuan dalam menemukan, membuat, dan membagikan konten yang relevan. Meskipun ada banyak konten dan komunitas seperti blog, video, audio, media sosial, tetapi gender perempuan kesulitan menemukan konten yang relevan.

Ketiga, privasi, kemampuan perempuan mengendalikan identitas online dan offline mereka? Beberapa wanita melaporkan identitas nama lengkap dapat menyebabkan penguntit online dan offline. Sedangkan lainnya khawatir teman atau anggota keluarga akan bereaksi negatif jika perangkat yang mereka gunakan menunjukkan mereka memiliki/melihat informasi sensitif.

Keempat, mengenai keamanan. Banyak wanita yang memberikan pernyataan mengalami atau mendengar seseorang yang melakukan pelecehan di ruang digital. Di ruang digital 52% wanita pernah mengalami insiden terkait keamanan fisik dalam bentuk menguntit, komentar cabul, kontak fisik nonkonsensual, dan banyak lagi.

Oleh karena alasan-alasan tersebut, penting bagi semua stakeholder untuk membantu membangun literasi digital untuk perempuan. Google memiliki lima pilar literasi digital untuk perempuan, yaitu:

  1. Share with care (bagikan dengan berhati-hati), harus mengetahui apa yang bisa dibagikan dan tidak;
  2. Critical Thinking (berpikir kritis), jangan mudah percaya dengan semua yang ada di internet serta coba berpikir kritis dahulu sebelum membagikan suatu informasi;
  3. Protect your secret, lindungi privasi;
  4. Jadilah netizen yang baik hati, dengan tidak menghakimi seseorang; dan
  5. Jadilah netizen yang berani, segera melaporkan jika menemukan konten negatif.

Langkah Kominfo Kurangi Kesenjangan Digital Perempuan

Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Digital dan SDM, Dedy Permadi, memaparkan digital use gap antara laki-laki dan perempuan sebesar 21% menurut Web Foundation. Artinya akses internet dan teknologi digital kepada perempuan masih terbatas. kondisi akses internet secara global ada 58% laki-laki punya akses internet, sedangkan perempuan hanya 48%.

Di Indonesia penggunaan internet untuk perempuan masih memiliki pekerjaan rumah bagaimana memperkecil kesenjangan yang ada. Hal tersebut mengacu pada data lain yang menunjukan hanya 20% perempuan yang memiliki akses terhadap internet di Indonesia.

Dari 20% tersebut hanya 5% dari mereka yang menggunakan internet untuk mengekspreksikan pandangan mereka, dan dari 5% tersebut hanya 26%  yang menggunakannya untuk mencari informasi yang kritis tentang hak perempuan.

Untuk memperkecil kesenjangan akses internet kepada seluruh masyarakat di Indonesia, Kementerian Kominfo sedang mempercepat/akselerasi akses internet di Indonesia dan menyiapkan SDM digital.

Akselerasi akses internet tersebut terbagi atas dua pembangunan infrastruktur utama, Pertama Memastikan sinyal 4G hadir di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia. Kedua layanan publik melalui satelit SATRIA, yang jangkauannya akan memperkuat 150.000 titik layanan publik di seluruh Indonesia.

Selain infrastruktur Kementerian Kominfo juga ingin memastikan SDM Indonesia siap. Kominfo memiliki tiga level kecakapan digital, termasuk di dalamnya literasi digital bagi perempuan. Literasi digital menjadi hal yang sangat penting dan dibutuhkan untuk memilih dan memilah kebenaran di depan kita. Kaum perempuan juga harus menjadi bagian dalam hal tersebut.

Literasi digital dapat digambarkan sebagai kemampuan individu dan kelompok untuk memahami teknologi digital dan menggunakannya untuk perilaku yang bermanfaat. Siapapun yang dapat mengoperasikan komputer/laptop/smartphone dan menggunakan buku-buku terkait IT lainnya dapat dianggap sebagai literasi digital. 

Kerjasama Multistakeholder

Upaya untuk mengatasi literasi digital perempuan membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Berikut adalah beberapa upaya multistakeholder yang dilakukan untuk mengatasi kesenjangan literasi digital antara laki-laki dan perempuan:

Pemerintah

Pemerintah memainkan peran penting dalam mengatasi kesenjangan literasi digital perempuan dengan cara memperluas akses internet dan teknologi digital ke seluruh wilayah di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengambil langkah untuk mempercepat akses internet di Indonesia dan menyiapkan SDM digital. Selain itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) juga memperkenalkan program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital bagi perempuan.

Swasta

Pihak swasta juga terlibat dalam upaya untuk mengatasi kesenjangan literasi digital perempuan dengan cara menyediakan pelatihan dan program literasi digital bagi perempuan. Beberapa perusahaan teknologi besar seperti Google, Facebook, dan Microsoft telah meluncurkan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital perempuan.

Dengan adanya program-program tersebut, untuk membantu meningkatkan kemampuan literasi digital perempuan tidak ada artinya apabila tidak menggunakan koneksi internet yang cepat dan stabil, karena teknologi besar seperti Google, Facebook, dan Microsoft dengan program-programnya tidak bisa kita akses tanpa adanya internet.

Berbagai manfaat dari koneksi internet yang cepat dan stabil dapat diperoleh dengan mudah dan terjangkau dari IconNet: Jaringan internet kabel fiber optik dari PLN Group. Apalagi khusus pada bulan Maret ini muncul program IconNet March Better. Saatnya kita memanfaatkan berbagai tawaran IconNet bulan ini: 

  1. Gratis biaya instalasi. Pengguna Baru tidak perlu membayar Rp 250.000 untuk biaya instalasi normal.
  2. Paket internet dengan kuota tanpa batas mulai dari 100 ribuan per bulan. Banyak peminat sambungan Internet kabel rumah akan sadar biaya yang dikeluarkan untuk koneksi internet perbulan cukup terjangkau.

Bagi kamu yang berminat dapat mengunjungi website iconnet.id atau download aplikasi PLN Mobile untuk informasi promo dan pendaftaran lebih lanjut.

LSM

Lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga turut berperan dalam mengatasi kesenjangan literasi digital perempuan. Beberapa LSM telah mengadakan pelatihan dan program literasi digital untuk perempuan di daerah-daerah terpencil dan kurang berkembang.

Masyarakat

Masyarakat juga memegang peranan penting dalam mengatasi kesenjangan literasi digital perempuan. Masyarakat dapat membantu dengan cara mengedukasi perempuan tentang pentingnya literasi digital, mengajarkan cara menggunakan internet dan teknologi digital dengan benar, serta memfasilitasi akses internet dan teknologi digital bagi perempuan di daerah-daerah terpencil.

Dengan upaya multistakeholder yang dilakukan, diharapkan kesenjangan literasi digital antara laki-laki dan perempuan dapat diminimalisir. Semua pihak harus saling bekerja sama untuk mempercepat penyebaran informasi dan kemampuan literasi digital bagi perempuan. -IRKa

Ikuti tulisan menarik ICONNECT lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB