Angin sepoi-sepoi berhembus pelan dengan membawa kabar akan indahnya sore hari
Birunya langit yang berpadu dengan sapuan awan putih tak beraturan, menjadi sebuah lukisan alam yang begitu indah
Mentari bersinar terang seakan tersenyum menyambut datangnya senja sore hari
Di ufuk timur samar-samar bulan sabit mulai menampakkan siluetnya bagai seorang gadis pingitan
Di sore yang cerah aku berjalan menyusuri sebuah jalan desa yang diapit dengan persawahan
Di sebelah kanan dan kiri aku melihat hamparan tanaman padi yang mulai menguning
Ditambah suara kicau burung yang saling bersahut-sahutan seakan sedang menyanyikan lagu cinta menyambut datangnya senja sore hari
Di kejauhan sayup-sayup terdengar alunan merdu ayat-ayat suci al-quran yang menambah syahdu suasana sore hari
Pandangan mataku begitu dimanjakan dengan hamparan hijau persawahan bagai sebuah permadani yang dibentangkan oleh alam
Langkah-langkah kakiku begitu bersemangat menyusuri jalan desa yang indah ini
Sinar mentari sore selalu mengiringi setiap langkahku
Dan angin sepoi-sepoi yang berhembus pelan selalu menemani perjalananku
Di tengah perjalanan, tiba-tiba hatiku teringat akan seorang gadis desa
Dia memiliki paras cantik nan rupawan bagaikan bunga melati yang sedang mekar
Senyum manis di wajahnya mampu melelehkan hati para lelaki yang memandangnya
Seandainya aku berjumpa dengannya, pasti sore ini akan menjadi sore yang indah dalam hidupku
Ikuti tulisan menarik Frank Jiib lainnya di sini.