Baru tadi fajar menyingsing dari ufuk timur. Dibawakannya kicauan burung-burung juga semilir angin padaku.
Aroma kopi menyeruak dari cangkir hitam. Kepulan sigaret menyemai langit-langit. Mataku berapi-api menatap pagi.
Di angkasa, mentari menari . Hiruk-pikuk sejawat pada tubuh ibu pertiwi. Berkompetisi menuju singgasana terkini: Berhala duniawi.
Di angkasa, burung-burung berkejaran. Disumpahserapahi pemburu yang menuai kegagalan.
Mentari di puncak menara. Mentereng.
Mentari sampai di penghujung hari. Secangkir kopi tersisa kira-kira tiga mili. Sigaret tak tersisa lagi. Aroma kopi lenyap dan kepulan asap pudar. Hanya aku, duduk di teras sendiri, dihabisi waktu yang tak mungkin kembali.
Ikuti tulisan menarik Muhammad A lainnya di sini.