x

Iklan

Christian Saputro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Juni 2022

Jumat, 31 Maret 2023 13:46 WIB

Kilau Batu Mulia alias Akik Tak Pernah Lekang oleh Waktu

Kata Akik berasal dari AKHATES (sekarang Dirillo), sebuah sungai di barat daya Sisilia dimana batu ini banyak ditemukan. Sebuah etimologi lain menunjukkan bahwa nama Akik berasal dari Aqiq menurut Semit atau Achit yang berarti “pemisahan rambut bayi yang baru lahir” karena adanya motif garis dalam batu mirip rambut bayi yang baru lahir. Pemahaman batu akik sebagai Akhates (embrio kata Agate) ini berbeda dengan sekarang yang mengacu pada semua jenis Kalsedon.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Batu akik pernah jadi trending topik di Indonesia. Batu akik Indonesia sedang booming. Siapa pun bicara batu. Dari para petinggi hingga rakyat berbincang akik tanpa jarak. Pameran-pameran dan seminar dari kota-ke kota. Dari hotel berbintang hingga kedai kopi di kampung-kampung akik jadi perbincangan hangat.Batu akik bergerak pernah mendorong perekonomian Indonesia yang sedang lesu.

Kata Akik berasal dari AKHATES (sekarang Dirillo), sebuah sungai di barat daya Sisilia dimana batu ini banyak ditemukan. Sebuah etimologi lain menunjukkan bahwa nama Akik berasal dari Aqiq menurut Semit atau Achit yang berarti “pemisahan rambut bayi yang baru lahir” karena adanya motif garis dalam batu mirip rambut bayi yang baru lahir. Pemahaman batu akik sebagai Akhates (embrio kata Agate) ini berbeda dengan sekarang yang mengacu pada semua jenis Kalsedon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berburu Akik

Agate merupakan bagian dari Kalsedon. Batuan jenis ini terdapat di seluruh dunia dimana terdapat aktifitas hidrotermal dan biasanya ditemukan dalam rongga dalam batuan vulkanik. Agate memiliki beragam warna antara lain: putih, merah, abu-abu, coklat, biru, hijau, kuning dan hitam. Hal ini disebabkan oleh adanya unsur besi, mangan, dan lain – lain yang mendominasi dalam material utama. Batuan ini terkadang dicelup untuk meningkatkan warna.

Agate merupakan salah satu mineral yang paling terkenal pada zaman dahulu. Pliny seorang Sejarawan dan Naturalis Romawi mengatakan “Achates pada zaman dahulu bernilai tinggi”. Manik-manik batu akik ditemukan di Catal Huyuk Anatolia berasal dari 7000 SM, sedangkan jubah manik-manik akik yang indah sekali milik Ratu Pu-Abi Mesopotamia sekitar 2500 SM. Bukti pertambangan batu akik ditemukan pula dalam kuburan kerajaan Ur Mesir sekitar 3500 SM. Batu – batu tersebut telah dipoles dan beberapa mengalami proses pewarnaan untuk meningkatkan warna alami.Bahkan ditemukan pula batu akik yang telah dipanaskan di makam Raja Tutankhamen Mesir.

Dalam sebuah literatur disebutkan bahwa kalsedon yang merupakan induk dari batu akik digunakan sebagai salah satu fondasi dari “Yerusalem Baru”. Menurut Nostradamus (1503-1566) mengulang kata-kata alkemis Perancis Pierre de Boniface dan lain-lain, batu akik membuat sang pemakainya semakin fasih, bijaksana, ramah dan bahagia.

 

Hidden Gem

Sejarah dan Asal Usul  Batu Mulia

Batu mulia telah dikenal sejak zaman kuno. Manusia purba menghargai keindahan di alam, seperti buah-buahan berwarna, kerang yang menarik, kerikil berwarna cerah, dll, dan digunakan oleh mereka untuk perhiasan pribadi. Negara-negara di belahan timur adalah yang pertama untuk menggunakan batu mulia atau permata, diperkirakan sekitar 100000-75.000 SM.

Ada banyak keadaan yang menunjuk ke India sebagai tempat kelahiran mereka. diSebutkan india itu terbuat dari permata dan perhiasan dalam tulisan-tulisan Hindu yang paling awal. Veda memiliki referensi ke tempat-tempat yang diterangi oleh rubi dan berlian. Batu mulia memainkan bagian yang sangat menonjol dalam mitologi Hindu, dalam tradisi, puisi dan legendanya.

Dalam dua epos besar mereka, Ramayana dan Mahabharata, raja dan rakyat dikatakan telah menghiasi diri dengan batu dan mutiara. Bangsa phoenician membawa batu mulia dan permata ke Mesir dan Yunani dari Timur tersebut.

India dan Burma adalah rumah bagi banyak batu permata dan telah ada perdagangan antara India dan Eropa pada batu permata. Zamrud dikatakan telah dikenal sejak2000-1800 SM, safir dan ruby ​​600-500 SM dan berlian sejak 480 SM.

Penambangan batu permata mungkin merupakan bentuk tertua dari pertambangan. Manusia primitif dikatakan telah mengenal 18 jenis permata dan batu hias sebelum mereka tahu jenis-jenis logam. Pada awalnya permata dicari pada kerikil sungai dan sisa-sisa galian, tetapi pada tahun 3400 SM tambang turquois di Semenanjung Sinai dioperasikan. Ini mungkin perusahaan manusia pertama dalam pertambangan batu keras. Tambang lapis lazuli di Afghanistan mungkin sama-sama tua.

Tambang zamrud Mesir di pantai laut merah yang dioperasikan sekitar tahun 1925 SM.penggalian berlian dari India dan tambang safir-ruby srilangka beroperasi sekitar tahun 800-600 SM. Brasil menjadi terkenal dalam pertambangan berlian pada tahun 1725 yang pada gilirannya digantikan oleh Afrika Selatan pada tahun 1870.pusat-pusat perdagangan dunia dalam hal permata sebagaimana yang diketahui oleh orang-orang eropa yakni Babilonia, Alexandria, Roma, Venesia dan Amsterdam, dan sekarang London, Paris, Antwerp, Amsterdam dan New York. Akan tetapi Perang Dunia II telah menyebabkan gangguan meluas di Eropa.

Anggr Api (Fire Chalsedoni) Way Kanan

Nilai Ekonomis Batu Mulia

Batu mulia merupakan salah satu komoditas yang paling berharga dan kompak, yang memiliki tren kenaikan nilai dalam jangka waktu yang lama. Kekayaan besar dapat terkonsentrasi dalam paket kecil sebuah batu. Sejak masyarakat menikmati pasar internasional, batu mulia menjabat sebagai bentuk investasi selama berabad-abad. Hal ini telah diibaratkan sebagai pertumbuhan kekayaan keluarga dari beberapa pemeluk Hindu.

Kecenderungan yang sama juga berlaku di Barat di mana kekayaan mudah disembunyikan atau mudah diangkut dalam hal terjadi gangguan ketenangan politik. Selama perang baru-baru ini telah terjadi kecenderungan besar untuk berinvestasi pada batu mulia, dan perdagangan permata memiliki saat gemilang. Batu mulia juga telah menyebabkan eksplorasi dan perjalanan dari pedagang permata serta membentuk sumber informasi yang bermanfaat mengenai Timur ke Eropa di abad pertengahan.

Batu mulia dianggap sebagai ‘bunga dari Kerajaan Mineral’. Mereka adalah mineral dengan beberapa pengecualian seperti mutiara, karang dan gading yang merupakan produk hewani, amber dan jet dari bahan nabati. material permata atau batu mulia merupakan mineral yang dibedakan dengan tingkat kekerasan mereka, yang memungkinkan mereka untuk dipakai sebagai perhiasan pribadi tanpa kerusakan, dan dengan warna dan kilau yang membuat mereka menarik. Kualitas ini mungkin bisa didapat di beberapa mineral, beberapa di antaranya tidak bisa disebut ‘berharga’, namun dapat disebut ‘semi mulia’. Batu mulia adalah mereka yang benar-benar langka dan sulit untuk mendapatkannya.

Sebuah  definisi sederhana. ruby dan zamrud sekarang langka dan sulit diperoleh dan karenanya dianggap sebagai batu mulia peringkat pertama. Tetapi jika ada persediaan besar dan jika amethyst yang menjadi langka, maka amethyst yang akan menjadi berharga sehingga menyebabkan pertukaran pangkat. Sekali lagi argumen ini ditentang oleh berlian. Persediaan besar dari berlian telah ditemukan dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi pasar dikendalikan oleh kombinasi yang kuat, saham besar yang ada di cadangan, dan peringkat sebagai batu mulia dengan harga tinggi tetap bertahan, tentu saja oleh sifat intrinsik.

Tren Batu Akik di Indonesia

Bagi sebagian orang, batu hanyalah sekedar batu. Tapi tahukah kamu ada beberapa batu yang sangat digemari oleh para kaum pria? Ya, salah satunya batu akik. Hal yang dulu dianggap kuno ini sekarang menjadi sebuah tren yang mewabah. Para pengoleksinya pun bukan hanya orang tua melainkan juga pria dewasa dan anak-anak muda.

Selain jenisnya yang bermacam-macam, harga batu akik juga bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan juta rupiah. Seniman Butet Kartaredjasa misalnya, ia merupakan salah satu pecinta batu akik yang mengoleksi beragam jenis batu-batuan mulia sejak masih duduk di bangku kuliah. Ia bahkan sampai menyimpan warisan batu akik dari almarhum ayahnya, Bagong Kussudiardja di sebuah bank demi alasan keamanan.

Lain lagi dengan cerita dari sastrawan Remy Sylado. Keindahan alami yang dipancarkan batu akiklah yang membuatnya jatuh cinta. Hingga kini koleksi batu akik Remy sudah mencapai ratusan. Awalnya ia mengoleksi batu sesuai warna kesukaanya, putih. Namun semakin lama koleksinya merambah pada warna lain seperti hitam dan merah.

Menggunakan aksesoris batu bagi Remy tidak lantas membangun perasaan tertentu dalam dirinya, tetapi bisa menjadi sarana berbincang dengan orang lain. Sastrawan ini mengaku bahwa selalu saja ada orang-orang yang datang ke rumahnya hanya untuk mengobrol soal batu. Remy juga menambahkan bahwa dirinya memang pecinta batu, tapi tidak menaruh kepercayaan pada benda tersebut.

Gaya Hidup dan Komoditi

Selain dijadikan hobi, batu juga menjadi komoditi usaha bagi para pengusaha. Pangsa pasar yang meluas dianggap sebagai peluang besar yang menguntungkan. Tak heran mengapa akhir-akhir ini sering sekali diadakan pameran batu akik di berbagai kota besar di Indonesia.

 

Bungur Tanjungbintang

Batu memang dijadikan sebagai saran mendulang rupiah, tak terkecuali oleh Budi Budiman (29), seorang akuntan di sebuah bank swasta di Jakarta. Ia tak ragu menjual koleksi batuk akiknya jika memang nilai tukarnya menguntungkan. Koleksi batu yang ia simpan diantaranya berjenis american black star dan pyernhite nigeria.

Bukan hanya warna dan kilatannya, garis serta titik yang ada di dalam batu turut menjadi daya tarik yang mampu mengusik perhatian. Harga batu akik yang selangit tak luput dari cerita yang ada di baliknya. Batu memiliki kekuatan karena bisa menjadi sebuah bahan cerita. Inilah sebabnya para pria bisa betah berlama-lama berbincang jika sudah bicara soal batu.

Diplomasi Batu

Tak hanya itu Ridwan Kamil sewaktu menjabat Wali Kota Bandung pun memanfaatkan Milad ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) untuk mempromosikan batu dari Baturaja yang dikenal dengan akik spritus. Dan ini dampaknya tentu bakalan mendunia.

Ridwan Kamil telah memilih cendera mata untuk para kepala negara peserta peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA). Cendera mata itu berupa cincin batu akik jenis baturaja biru atau spiritus baturaja.

Akik spiritus baturaja untuk cendera mata para kepala negara peserta peringatan 60 tahun KAA ini disediakan oleh galeri batu akik Gading Mas Gemstone milik pria bernama Zoem Putra Gading. Pria yang kerap dipanggil "Pangeran Biru" dari Baturaja ini mengaku siap menyediakan berapa pun jumlah pesanan yang diminta.

Ada beberapa warna biru batu akik yang disiapkan, di antaranya biru langit, biru spiritus, biru tinta dan biru zoem. Warna biru yang terakhir ini adalah warna biru spesial yang disesuaikan dengan namanya. Seorang antropolog dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, PM Laksono mengatakan bahwa sebenarnya tren batu akik yang melanda kota-kota di nusantara sudah lama terjadi, namun akibat dampak publikasi dari media, tren yang satu ini jadi semakin gencar.

*) Christian Heru Cahyo Saputro, penyuka akik dan suka berbagi kisah tinggal di Semarang.

Ikuti tulisan menarik Christian Saputro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler