x

Aspal. Ilustrasi Pembangunan Jalan

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Kamis, 20 April 2023 07:26 WIB

Alasan Hilirisasi Aspal Buton Tidak Maju-Maju

Bima adalah pahlawan kita. Karena Bima telah membuka mata dan hati rakyat Indonesia bahwa pejabat-pejabat pemerintah harus dikritisi dengan menggunakan kata “Dajjal” agar mendapatkan perhatian yang besar. Dan dapat segera ditindaklanjuti untuk memperbaiki apa-apa yang telah dikeluhkan sejak lama oleh rakyat Indonesia. Diharapkan Bima tidak akan berhenti sampai di sini saja. Tolong viralkan juga mengenai hilirisasi aspal Buton yang sudah hampir 1 abad masih belum terwujud.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Baru-baru ini kita telah dihebohkan oleh berita viral di media sosial yang dilakukan oleh seorang Tik Toker bernama Bima Yudho Saputro. Bima melakukan kritik melalui video dengan judul: “Alasan  Lampung Tidak Maju-maju”. Kritik kreatif ini telah membuat Gubernur Lampung Arinal Djunaidi merasa tersinggung. Adapun poin kritik tersebut diantaranya adalah soal banyaknya jalan-jalan rusak yang sudah dibiarkan bertahun-tahun di propinsi Lampung. Namun berkat video Bima itu, mendadak sejumlah ruas jalan di propinsi Lampung mulai diperbaiki. Bahkan ada jalanan yang sudah rusak selama 32 tahun turut diperbaiki.

Yang paling menarik dari kasus ini adalah Bima menggunakan kata “Dajjal” dalam video tersebut. Dan hal ini disengaja agar pesan yang disampaikan bisa sampai kepada para pejabat di propinsi Lampung. Bima menyampaikan sebenarnya itu adalah strateginya dalam mengkritik agar didengar oleh banyak orang.

Sehubungan dengan kritik yang berdampak viral dari Bima mengenai banyaknya jalan-jalan yang rusak di propinsi Lampung, kita jadi teringat dengan nasib hilirisasi aspal Buton yang sudah hampir 100 tahun masih belum terwujud. Banyaknya jalan-jalan yang rusak di propinsi Lampung, dan mungkin juga di propinsi-propinsi lain di seluruh Indonesia, dan belum bisa segera diperbaiki adalah antara lain, karena mahalnya harga aspal. Harga aspal impor pada bulan Januari 2021 adalah sebesar US$ 420 per ton. Dengan adanya perang Rusia-Ukraina, harga aspal impor pada bulan April 2023 naik secara signifikan menjadi sebesar US$ 612.50 per ton.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa solusi jitu pemerintah setelah mengetahui bahwa banyak jalan-jalan yang rusak di seluruh Indonesia dan tidak bisa segera dipebaiki, karena sangat mahalnya harga aspal impor? Pada awal tahun 2015, Pak Jokowi sudah pernah menginstruksikan kepada semua jajaran kementerian-kementerian terkait untuk mengsubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Pada akhir tahun 2022, pak Jokowi sudah memutuskan Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024. Tetapi mirisnya, impor aspal masih melaju jalan terus. Jadi tak heran, kalau ada seorang Tik Toker yang bernama Bima ini berani mengkiritisi kebijakan propinsi Lampung yang tidak mampu memperbaiki jalan-jalan yang sudah bertahun-tahun rusak.

Apa pelajaran yang akan kita peroleh dari peristiwa yang viral ini? Kelihatannya masalah penting di negeri Indonesia tercinta ini baru akan mendapatkan perhatian yang besar dari pejabat-pejabat pemerintah setelah ada kritik membangun yang telah tersebar luas dan viral di media sosial, dan mendapatkan dukungan dan komentar yang sangat banyak dari para netizen. Apalagi dengan menggunakan kata “Dajjal” akan membuat para pejabat pemerintah merasa tersinggung, marah, dan mengamuk, sehingga beritanya akan semakin heboh dan viral di seluruh pelosok negeri.

Mungkin fenomena “Dajjal” ini perlu menjadi acuan dalam membuat konten-konten video di media sosial untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan pejabat pemerintah yang sudah sangat keterlaluan. Salah satu contoh yang perlu dikritisi adalah masalah belum terwujudnya hilirisasi aspal Buton di usianya yang 1 abad pada tahun 2024. Indonesia sudah 77 tahun merdeka. Dan sudah 7 kali berganti Presiden. Tetapi tidak lucunya, Indonesia masih asyik impor aspal terus. Padahal deposit aspal alam di pulau Buton sudah sangat melimpah. Dan pada saat ini aspal Buton sedang menangis pilu untuk minta diolah. Apakah ada kata lain yang lebih buruk dari pada kata “Dajjal”?

Bima sebagai seorang Tik Toker telah berhasil dengan kritik yang membangunnya melalui video di media sosial. Sekarang semua pejabat di propinsi Lampung telah kebakaran jenggot. Mereka akan segera melakukan perbaikan-perbaikan jalanan yang rusak. Meskipun peristiwa ini tidak lazim, tetapi insiden ini tetap dapat dianggap positip, karena pejabat-pejabat yang sebelumnya telah tertidur pulas, sekarang bangun dan bangkit. Mereka pasti akan sangat takut, apabila adanya video-video lain dari para Tik Toker yang akan mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.  

Hilirisasi aspal Buton adalah bertujuan untuk mengsubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Kalau pemerintah masih belum mampu mewujudkannya, maka hal ini dirasakan aneh bin ajaib. Deposit aspal alam di pulau Buton sudah sangat melimpah. Indonesia impor aspal sejumlah 1,5 juta ton per tahun, atau senilai US$ 900 juta per tahun. Jadi pasar sudah sangat terbuka luas dan lebar. Teknologi ekstraksi aspal Buton yang handal, ekonomis, dan ramah lingkungan sudah tersedia. Tetapi mengapa masih belum ada Investor yang tertarik untuk membangun dan mengembangkan hilirisasi aspal Buton? Apa lagi pak Jokowi sudah memutuskan akan stop impor aspal pada tahun 2024. Mengapa bukan perusahaan BUMN saja yang akan mengelola aspal Buton?.

Bima adalah pahlawan kita. Karena Bima telah membuka mata dan hati rakyat Indonesia bahwa pejabat-pejabat pemerintah harus dikritisi dengan menggunakan kata “Dajjal” agar mendapatkan perhatian yang besar. Dan dapat segera ditindaklanjuti untuk memperbaiki apa-apa yang telah dikeluhkan sejak lama oleh rakyat Indonesia. Diharapkan Bima tidak akan berhenti sampai di sini saja. Tolong viralkan juga mengenai hilirisasi aspal Buton yang sudah hampir 1 abad masih belum terwujud.

Bima telah menarik perhatian rakyat Indonesia mengenai alasan tidak maju-majunya propinsi Lampung, karena banyaknya jalan-jalan yang rusak. Dan sudah bertahun-tahun tidak mampu diperbaiki. Sekarang apakah ada seorang “Bima” dari propinsi Sulawesi Tenggara yang akan mengviralkan nasib hilirisasi aspal Buton yang sudah hampir 1 abad masih belum juga terwujud?. Pak Jokowi sudah pernah datang berkunjung ke pulau Buton. Dan kelihatannya, keputusan Indonesia akan stop impor aspal itu hanya berupa wacana belaka. Karena sampai detik ini hilirisasi aspal Buton masih belum juga ada tanda-tanda akan terwujud.

Ayo “Bima-Bima” di seluruh Indonesia. Tolong dong viralkan bahwa hilirisasi aspal Buton masih belum juga terwujud di usianya yang 1 abad pada tahun depan. Semoga saja pak Jokowi akan serius memperhatikan nasib pembangunan hilirisasi aspal Buton. Dan akan segera datang berkunjung kembali ke pulau Buton sebelum masa pemerintahannya berakhir di tahun 2024.

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler