x

Sampah Plastik. Gambar dari Pixabay.com

Iklan

Nurmaa

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 Mei 2024

Rabu, 8 Mei 2024 13:25 WIB

Selamatkan Laut Kita dari Pencemaran Plastik

Sebuah langkah nyata bisa menyelamatkan lautan kita dari kehancuran akibat sampah plastik. Kita bisa menciptakan gelombang perubahan yang menyelamatkan rumah biru besar kita sebelum terlambat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sampah plastik masih menjadi persoalan bagi Indonesia. Plastik jadi barang yang tak bisa di hilangakan dari kehidupan kita sehari-hari. Sayanganya pengunaan plastik yang makin marak dan tak dibarengi pengelolaan bertanggung jawab, akhirnya berakhir di laut. Tentu itu  menggangu ekosistem.

Keberadaan plastik tak bisa di lepaskan dari kehidupan modern, kaena alasan lebih efektif. Sayangnya keberadaan sampah plastik ini tidak dibarengi kedewasaan pengelolaannya.

Masalah sampah plastik tak kunjung terkendali. Indonesia butuh upaya keras untuk meminimalisir dampak konsumsi berlebihan sampah plastik. Tidak semua plastik dapat di daur ulang dan juga memiliki nilai ekonomis tingggi jika sudah menjadi sampah. Sayangnya Cuma 9% saja sampah plastik yang menuju tempat daur ulang (Sumber: Roland Geyer, Jenna R. Jambeck, Kara Lavender Law 2017).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data BPS menyebut bahwa hampir 70% masyarakat Indonesia abai terhadap sampah plastik. Padahal kantong plastik yang kita gunakan saat membeli barang-barang belanjaan di pasar, supermarket ataupun di kafe-kafe hanya di gunakan sebentar saja. Namun material plastik tidak bisa terurai dalam sekejap mata perlu waktu 50 tahun atau hingga 600 tahun lamanya untuk bisa terurai.

Berdasarkan data kementrian lingkungan hidup dan kehutanan atau KLHK total sampah Nasional sebesar 68,5 juta ton dimana 11,6 juta ton diantarannya merupakan sampah plastik. Pada tahun 2022 Tim Nasional pengendalian sampah laut mengestimasi sekitar 615.000 ton sampah terbuang kelautan Indonesia hingga laut dunia. Setiap harinya Indonesia rata-rata menghasilkan 175.000 ton artinya tiap orang menghasilkan 0,7 kilogram sampah per harinya.

Menurut data Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia dari 100 toko ritel dalam setahun dihasilkan 10,9 puluh lima juta lembar kantong plastik. Indonesia juga masuk dalam peringkat 4 konsumen botol plastik terbanyak didunia yaitu mencapai 4,82 miliar botol. Sebuah penelitian di tahun 2015 bahkan menyebut Indonesia menetapi peringkat kedua dengan total 187,2 juta ton sampah plastik pertahun. Jumlah ini jauh lebih besar dari data Asosiasi Industi Plastik Indonesia dan Badan Pusat Statistik yang menyebut sampah plastik di Indonesia sebanyak 64 juta ton pertahunnya, dari jumlah ini ada 3,2 juta ton sampah plastik yang di buang ke laut dan mengancam kehidupan laut.

Budaya menghasilkan sampah plastik tidak lepas dari pola hidup modern. Ketergantungan manusia terhadap produk plastik seperti kemasan plastik, kosmetik, dan industri lainnya yang memiliki ketergantungan terhadap plastik membuatnya lebih sulit untuk mencari solusi. Dampak sampah plastik membawa dampak negatif bagi lingkungan dan kehidupan kita di dunia. Data dikeluarkan oleh kementrian lingkungan hidup mendapatkan 75% laut Indonesia sangat tercemar. Diperkirakan ada 53 juta puntung roko dibuang ke laut dan 13,5 juta tutup botol ada dilautan Indonesia. Kemudian 10,1 juta produk plastik seperti gelas, piring, sendok dan disusul botol plastik kalengan minuman dan sedotan di buang ke laut. 

Keberadaan sampah plastik dilaut bisa merusak ekosistem. Sampah-sampah plastik ini bisa dimakan oleh biota laut dan mengancam kehidupan mereka seperti kasus 3 penyu mati di Kep. Seribu di temukan plastik di mulut dan sela-sela kaki depan pada November 2018. Seekor ikan duyung mati terdampar di pantai Pakin, Minahasa Selatan Sulut ditemukan sampah plastik di mulut ikan duyung pada Maret 2020. Seekor paus mati terdampar di Pulau Kapota, Wangi-Wangi, Kab. Wakatobi Sultra 5,9 kg sampah plastik ditemukan di dalam perut paus tanah ( Sumber: Redaksi Metro TV)

Menurut Tim Kordinasi Nasional jumlah sampah plastik di laut terus meningkat selama 3 tahun terkini sejak 2020 hingga 2022. Tentu sampah ini akan menimbulkan banyaknya dampak negatif. Seperti masuknya mikro plastik kedalam tubuh yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi Kesehatan, seperti menganggu metabolisme tubuh dan meningkatkan resiko kanker. Selain itu dapat meningkatnya emisi di udara, mencemari tanah kadar air lautpun juga meningkat .

Pemerintah sebenarnya sudah melakukan upaya untuk mengurangi dampak buruk dari limbah plastik ini, seperti dibuatnya peraturan Presiden Nomer 83 Tahun 2018 tentang penanganan sampah plastik laut dan menargetkan berkurangnya limbah plastik di laut hingga 70% pada 2025. Lalu ada larangan pengunaan plastik sekali pakai. Upaya kebijakan mengurangi pemakaian plastik sudah di lakukan tapi belum efektif. Menekankan pengelolaan sampah plastik beberapa gerakan pengelolaan plastik mulai marak di lakukan masyarakat. Beberapa organisasi, perusahaan, dan UMKM sudah mendaur ulang plastik secara kecil-kecilan maupun secara besar-besaran. Karena limbah plastik yang di olah menjadi butiran kecil ternyata bisa di sulap menjadi berbagai barang baru. Seperti plastik baru, tas, kursi, hingga paving block, maupun karya seni.

Yang bisa kita lakukan dari ada dampak ini,upaya pencegahan mulai dari kita sendiri untuk bijak dan bertanggung jawab menggunakan barang- barang plastik. Seperti membawa tas belanja sendiri ketika berbelanja baik di pasar maupun di supermarket, tidak mengunakan barang sekali pakai, punya alat makan dan minum sendiri saat berpergian, dan memisahkan sampah rumah tangga daur ulang untuk memudahkan proses daur ulang.

Memang permasalahan sampah plastik tidak bisa di selesaikan oleh induvidu perlu adanya usaha bersama antara pemerintah, produsen berkemasan plastik, masyarakat, dan kita sebagai induvidu untuk menyelesaikannya. Tapi langkah kecil yang kita lakukan akan sangat berkontibusi untuk perubahan yang lebih baik. Karena kebersihan adalah investasi, dan selalu ingat sampah kita tanggung jawab kita.

 

Ikuti tulisan menarik Nurmaa lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler