Bantul (MTsN 9 Bantul)—Sebagai bentuk adaptasi terhadap kurikulum merdeka, guru-guru MTs Negeri 9 Bantul mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi diri, termasuk guru Bahasa Indonesia. Empat guru Bahasa Indonesia MTsN 9 Bantul mengikuti Workshop Asesmen Kurikulum Merdeka di MTsN 3 Bantul pada Selasa (20/02/2024).
Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul, Ahmad Shidqi. Dalam sambutannya, Ahmad Shidqi memberikan apresiasi kepada penyelenggara kegiatan ini, yaitu Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia MTs Bantul. Ia berharap, guru lebih inovatif sehingga pembelajaran di kurikulum merdeka bisa lebih menarik dan menyenangkan.
"Guru harus bisa mengimbangi kecerdasan siswa sehingga mampu melakukan kontrol terhadap mereka," kata Kepala Kankemenag Bantul tersebut.
Kegiatan ini menghadirkan Widyaiswara Balai Besar Guru Penggerak DIY, Angga Kristiyajati, sebagai narasumber. Menurut Angga, pembelajaran di Kurikulum Merdeka harus dilaksanakan sesuai dengan zamannya. Pembelajaran harus berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan. Sementara itu, asesmen juga digunakan sebagai refleksi untuk perbaikan proses pembelajaran yang ada.
Tidak hanya menyampaikan materi tentang asesmen. Angga pun mengajak guru Bahasa Indonesia MTs Bantul membedah dari awal, mulai dari CP, TP, dan ATP. Menurut Angga, kerja awal ini harus dilakukan bersama, terutama di lingkup madrasah. Hal ini bertujuan agar kurikulum merdeka bisa berjalan dengan baik. (and)
Ikuti tulisan menarik Futihatul Jannah lainnya di sini.