x

Iklan

Joseph Hiwakari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 24 Maret 2023

Rabu, 3 Mei 2023 19:06 WIB

Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa di Jantung Ibu Kota

Artikel ini akan memberikan ulasan mengenai Museum Sumpah Pemuda, museum terkemuka yang terletak di Kwitang, Jakarta Pusat. Museum dengan harga yang tidak perlu merogoh kocek ini dilengkapi dengan secercah fitur canggih yang dimiliki, dilengkapi dengan fasilitas yang terawat, pasca dilakukan revitalisasi pada Oktober 2021 silam.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa kita. Siapa yang tidak pernah mendengar lagu tersebut? Bagian lagu yang baru saja dituliskan merupakan salah satu lagu nasional di Indonesia berjudul Satu Nusa Satu Bangsa yang diciptakan oleh Liberty Manik (atau yang biasa lebih dikenal sebagai L. Manik) pada tahun 1947.

Ketika mendengar isi dari lagu nasional tersebut, sebagian orang mungkin akan teringat dengan isi teks Sumpah Pemuda. Ya, Sumpah Pemuda merupakan sebuah teks yang dihasilkan dari kesepakatan pemuda-pemudi dari berbagai daerah di tanah air untuk menjunjung persatuan atas keberagaman budaya di tanah air pada Kongres Pemuda II yang dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928 di Batavia (kini DKI Jakarta). Pada saat kongres kedua ini dilaksanakan pula, lagu Indonesia Raja (EYD edisi V: Indonesia Raya) diperdengarkan pertama kali melalui alunan biola yang dimainkan oleh W. R. Supratman.

Bagi bangsa dan masyarakat Indonesia, Sumpah Pemuda merupakan sebuah hari yang begitu bersejarah dan menjadi jawaban mengapa Indonesia yang notabenenya begitu beragam, baik dalam hal suku, ras, agama, kepercayaan, golongan, latar belakang, atau indikator-indikator lainnya, dapat menjadi satu di bawah naungan tali persaudaraan, memiliki keramahan dan semangat gotong-royong yang tinggi, dan berkomunikasi satu sama lain menggunakan bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikatan tidak biasa yang dimiliki masyarakat Indonesia ini secara tidak langsung menjadi nilai keunikan Indonesia di mata dunia. Saat ini, penetapan Hari Sumpah Pemuda sebagai hari nasional yang bukan memiliki status sebagai hari libur diatur di dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2009.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nah, yang kini menjadi pertanyaan, di mana kita bisa mempelajari lebih lanjut mengenai sejarah dan koleksi barang-barang autentik yang digunakan pada saat Kongres Pemuda pertama maupun kedua dilaksanakan? Jangan khawatir dan sebaiknya tidak perlu bergegabah, Museum Sumpah Pemuda kini hadir di jantung ibu kota, alias Jakarta Pusat Museum yang berdiri sejak tahun 1973 ini memiliki sejarah yang panjang. Menurut catatan sejarah yang ada, pada awalnya, bangunan museum ini didirikan oleh Sie Kong Lian sebagai hunian tetap. Bangunan ini mengalami berbagai transformasi sepanjang berdiri hingga saat ini, mulai dari bangunan klub belajar, salah satu dari tiga lokasi dilaksanakannya Kongres Pemuda II, toko bunga, hotel, penampungan bagi karyawan (kini Aparatur Sipil Negara) Inspektorat Bea dan Cukai, hingga menjadi museum yang dapat dikunjungi oleh masyarakat hinga saat ini.

Di museum ini, pengunjung dapat melaksanakan interaksi langsung di sebuah area yang menampilkan mengenai segenap pemuda dan pemudi Indonesia yang berprestasi dan mengaplikasikan sikap nasionalisme mereka di dalam berbagai bidang yang mereka uleti sehingga namanya secara resmi terdaftar dan masuk ke dalam Forbes Under 30. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat langsung bacaan yang ada pada zaman Kongres Pemuda I dan Kongres Pemuda II dilaksanakan, menyaksikan video timelapse revitalisasi yang dilakukan, biola yang digunakan pada saat Indonesia Raya pertama kali diperdengarkan, maupun menjadi dirigen lagu Indonesia Raya secara virtual. Museum ini juga dilengkapi dengan area bermain anak, aula, kamar kecil, perpustakaan, maupun area duduk santai yang tersebar dari teras depan hingga ujung belakang museum.

Dalam hal aksesibilitas, Museum Sumpah Pemuda sangat mudah dijangkau. Terdapat beragam pilihan moda transportasi yang tersedia dan infrastruktur jalan yang mulus dan nyaman untuk menuju Museum Sumpah Pemuda. Dari Stasiun Pasar Senen, misalnya, museum ini dapat ditempuh dengan jarak kurang lebih satu kilometer dan waktu tempuh 15-20 menit.

Yuk, pemuda-pemudi Indonesia yang dikenal sebagai pembentuk Indonesia yang penuh keberagaman, kita kunjungi Museum Sumpah Pemuda untuk mengenali kebudayaan-kebudayaan dan sejarah yang kita miliki, baik dalam hal tanah yang kita pijak, bangsa yang menjadi identitas kita bersama, maupun bahasa Indonesia. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, museum ini nyaman, lengkap, child-friendly, kekinian, dan sangat bersih. Oleh karena itu, mari kita juga turut mengajak sanak saudara dan handai tolan kita untuk berkunjung ke destinasi bersejarah sekaligus edukasi ini. Sampai jumpa ya di Museum Sumpah Pemuda. Semoga artikel dan kunjungan kita ke tempat ini bisa membantu kita untuk kian menyadari bahwa kita adalah para pembentuk masa depan bangsa ini. Bhinneka Tunggal Ika!

Ikuti tulisan menarik Joseph Hiwakari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler