Catatan Seorang Guru

Sabtu, 6 Mei 2023 22:16 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seorang Padre hanya berkhotbah kurang dari satu jam tiap minggu. Tapi seorang guru dituntut harus lebih dari itu. Apa kau mengerti maksudku ini?

Cina meniru bukan untuk menghamba pada tiruannya semata, mereka meniru untuk menciptakan suatu yang baru dan cocok bagi kehidupan mereka. Inilah yang dinamakan sifat adaptif. Sifat adaptif bukanlah kemampuan individu yang sengaja dilatih agar dapat diterima dalam standar suatu kelompok tertentu, melainkan agar dapat mengamati dan membuat kemungkinan-kemungkinan lain dengan segala kemampuan dan keterbatasan yang ada. Sifat adaptif pastilah lebih condong ke arah kreatif dan inovatif dalam usaha pengembangan kemampuan tiap individu.

Dalam hal ini, diperlukan kebebasan individu dalam berekspresi. Namun Kebebasan individu yang tidak terarah akan menghasilkan sifat anarkis. Di situlah peran guru sebagai pendamping sangat dibutuhkan. Setiap guru yang baik mesti mengetahui kebutuhan para muridnya. Guru haruslah memandang muridnya sebagai subjek, bukan sebagai objek atas pekerjaannya—bagai mempersiapkan seekor kuda untuk pergi berperang.

Di dalam proses penerapan sistem pengajaran, guru haruslah mampu membuka gerbang atas kemungkinan-kemungkinan lain (alternatif) bagi para murid sehingga tidak membuat mereka merasa kecil hanya karena kemampuannya berbeda dengan yang lain atau tidak membuat mereka arogan karena merasa lebih unggul dari yang lain, leedvermaak.

Namun kadang kala (sering) guru tidak dapat bertindak atau memutuskan sendiri arah pengajaran yang cocok untuk ia tanamkan sesuai dengan hasil pengamatannya yang mendalam (pikiran, kejiwaan, fisik, dan lingkungan) pada masing-masing murid. Hal ini dikarenakan seorang guru diwajibkan (dipaksa) untuk mengarahkan para murid kepada suatu tujuan dari kebijakan yang telah ditentukan oleh pemerintah yang hanya memandang para murid sebagai objek dalam data-data pengamatan statistik mereka.

Apabila seorang guru tidak mengikuti kebijakan tersebut, maka guru itu akan dianggap sebagai penyeleweng atau penghianat dan juga penyebar propaganda dalam dunia pendidikan. Ia akan diberhentikan secara tidak hormat oleh pemerintah yang berkuasa. Hal ini dianggap benar oleh hampir seluruh negara-negara totaliter.

Putera Nagasawaria
Aku putera Nagasawaria
Ingin menari, terbang tinggi
Bukan berlari lari
Sepanjang padang ilalang
Di bawah terik matahari
Serupa kuda kuda industri
Nusa Nipa, Maret '23

Rabu Kelabu
Punggung Naga
Ditumpuk bunga bunga

Bapa... Bapa...
Mengapa engkau meninggalkan

bunda?

Taman Baca, Maret '23

Kiamat
Sehabis gelap di timur
terbitlah terang di barat

April '23
 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Jerpis M.

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Kepada Engkau

23 jam lalu
img-content

Hujan dan Angin

20 jam lalu

Baca Juga











Artikel Terpopuler