x

ini dalah foto hasil karya pembelajaran siswa dalam membuat sifat-sifat cahaya

Iklan

Harun

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 November 2021

Rabu, 1 Desember 2021 07:39 WIB

Sudahkah Pendidikan Kita Merdeka?


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Merdeka dapat dimaknai sebagai kebebasan dalam memilih, bertindak serta berpikir dan tentunya bebas dalam hal yang membawa kepada perubahan yang lebih baik. Itu adalah makna umum yang diketahui oleh semua orang.

Merdeka diperoleh bukan dengan cara yang mudah, prosesnya sulit, berduri, jalannya terjal, bahkan sampai pada momen merasa tidak mampu dan pasrah akan keadaan, hampir menyerah, putus asa, tapi dengan kesadaran dan perjuangan bersama baik sebagai guru, siswa, kepala sekolah, orangtua dan seluruh elemen pendidikan yang terkait. Merdeka dalam belajar bukan sesuatu hal yang mustahil untuk di ciptakan.

Sejak Zaman dahulu saat Negara Indonesia di jajah oleh bangsa lain, Portugis puluhan  tahun, Spanyol dan belanda ratusan tahun, Prancis Inggris dan Jepang, Indonesia sudah mengalami proses pahit dalam pendidikan. Banyak lahir para patriot Negara dari proses pahit pendidikan itu yang membawa Pendidikan Indonesia sampai saat ini, lahir organisasi-organisasi pendidikan sebagai wadah tempat belajar untuk semua warga Indonesia tanpa mengenal latar belakang, suku, ras, agama dan jenis kelamin. Semua berhak mendapat pendidikan bahkan negara menjamin semua warga menerima pendidikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekarang berbagai pelatihan dan model serta metode dalam belajar sangat mudah di didapatkan di era pendidikan 4.0 ini. banyak yang berlomba-lomba menciptakan pembelajaran berbasis teknologi dan bebas secara gratis di pakai oleh semua guru, banyak yang berbagi pengalaman dan kompetensi nya sebagai pendidik yang bisa di akses melalui laman guru belajar dan berbagi. Semua serba mudah dan praktis. Walaupun kurikulum yang berganti-ganti, zaman yang berubah, teknologi yang semakin berkembang, bukan sebuah beban bagi guru untuk mengakses dan meningkatkan kompetensinya dengan keadaan yang seperti sekarang “mudah dan praktis”.

Lalu muncul program merdeka belajar yang gagas oleh Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Sebuah gebrakan baru yang mengganti Ujian Nasional menjadi Asesmen Kompetensi Minimum adalah kemajuan dalam pendidikan. Sebab setiap siswa tidak dapat di ukur hanya dengan satu penilaian. Setiap siswa istimewa dengan penilaian yang berbeda. “petani menanam padi, ia hanya dapat menuntun tumbuhnya padi. Ia dapat memperbaiki tanah, memelihara tanaman, memberi pupuk dan air, memusnahkan hama. Tapi seorang petani tak dapat menjadikan padi tumbuh menjadi jagung” ungkapan Ki Hadjar Dewantara yang di kenal sebagai bapak pendidikan nasional. Sama seperti mengukur kemampuan ikan dari cara nya memanjat maka ikan tersebut akan merasa gagal selamanya.

Demikian pula dengan seorang siswa memiliki bakat dan kesenangan yang berbeda-beda. Sudah semestinya sekolah menyediakan wadah bagi siswa untuk menyalurkan bakatnya dan guru membimbing setiap siswa untuk mengasah bakatnya agar dapat memberikan perubahan yang positif. Ini dilaksanakan dengan program merdeka belajar, bahkan guru di berikan kesempatan berkreasi dan mengembangkan kemampuan mengajar serta mengevaluasi cara mengajarnya sebagai bagian untuk meningkatkan kemampuan guru. Guru tidak lagi dibebankan dengan tugas adminstratif yang berlebihan yang dapat memakan waktu yang banyak. Setiap siswa juga lebih aktif dalam belajar karena pedoman yang ada didalam program merdeka belajar adalah berpusat kepada siswa. Begitu banyak metode yang dapat dilakukan untuk menjalani pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Contohnya kelas 5 materi pembelajaran ekosistem, guru memberikan gambaran mengenai ekosistem yang relevan dengan kehidupan siswa, siswa di beri kesempatan bertanya, mengutarakan pendapatnya bahkan menanggapi setiap pernyataan kemudian bekerja sama secara berkelompok menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru dan mempresentasikan hasil kerja kelompok kepada kelompok lain sedangkan guru memastikan siswa dapat mengutarakan pendapatnya, membimbing berjalan nyaa pembelajaran serta menyimpulkan hasil pembelajaran bersama siswa.

Program merdeka belajar yang sudah di jalani sangat bermanfaat bagi guru, dan semoga ini menjadikan pendidikan di Indonesia maju dan merdeka. Tentu masalah dalam pendidikan akan selalu ada, bahkan jika ada masalah yang lebih besar daripada kapasitas pemerintah tapi belum tentu lebih besar dari kapasitas sebagai bangsa, mari bersatu mewujudkan merdeka belajar.

Ikuti tulisan menarik Harun lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu