x

Dokumentasi Rumadu (Sumber: SATU Indonesia Awards)

Iklan

Ida Bagus Indra Dewangkara

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 April 2023

Rabu, 2 Agustus 2023 12:37 WIB

Rumadu: Bisnis Sociopreneurship Mendorong Ekonomi Warga NTT

Rumadu adalah salah satu wirausaha yang bergerak di bidang sosial, salah satunya meningkatkan produksi madu dengan menerapkan pola panen lestari. Rumadu berhasil mendapatkan apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2021.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada artikel ini, kita akan membahas salah satu role model wirausaha yang bergerak di bidang sosial, atau disebut juga sebagai sociopreneurship. Role model yang dimaksud adalah Rumadu, penasaran apa itu Rumadu dan bagaimana kisahnya? Yuk simak bersama!

Rumadu, Apa Itu?

Rumadu (Rumah Madu) adalah sebuah sociopreneurship yang berdiri dengan tujuan mulia, yaitu mengatasi masalah sosial yang sering dihadapi oleh masyarakat di pulau Flores dan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada umumnya.

Masalah utama yang dihadapi adalah rendahnya daya beli masyarakat, yang berdampak pada sektor pendidikan, kesehatan, dan perekonomian. Selain itu, kondisi iklim dan kebakaran hutan menjadi tantangan di wilayah ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rumadu berusaha menghadirkan solusi dengan memberikan kesempatan kerja dan pendapatan tambahan melalui kegiatan kewirausahaan yang berbasis pada potensi lokal.

Melalui sosialisasi, Rumadu menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan hutan. Mereka menjelaskan hubungan antara hutan, lebah hutan, dan manusia, serta bagaimana lebah hutan sebagai agen penyerbuk dapat membantu pertumbuhan hutan dan tanaman pertanian.

Apa Motivasi Rumadu sebagai Sociopreneurship?

Latar belakang dari program kewirausahaan ini adalah survei yang dilakukan pada tahun 2013 oleh Yayasan Swisscontact Foundation di desa Leraboleng, Kabupaten Flores Timur. Survei tersebut mengungkapkan bahwa  madu hutan dianggap sebagai penyambung hidup saat musim paceklik tiba, ketika masyarakat mengalami kekurangan makanan.

Madu hutan digunakan sebagai bahan makanan, dicampur dengan air untuk diminum, atau sebagai pelengkap makanan lokal lainnya. Namun, seiring berkembangnya ilmu dan teknologi, terungkap banyak manfaat kesehatan yang terkandung dalam madu, sehingga nilai madu pun meningkat.

Pulau Flores, dengan wilayah hutan yang luas dan belum tercemar, memiliki potensi yang baik sebagai tempat berkembangnya lebah hutan jenis Apis Dorsata. Seiring dengan meningkatnya nilai jual madu, masyarakat mulai berlomba mendapatkan madu tanpa memperhatikan aspek keberlanjutan dan konservasi.

Hal ini mengakibatkan kebakaran hutan, penurunan kualitas madu, dan berkurangnya populasi lebah akibat pembantaian sarang secara berlebihan.

Masalah sosial mulai muncul, termasuk persaingan antarpetani madu, pemalsuan madu dengan mencampurkannya dengan gula lontar, dan fluktuasi harga jual.

Sementara itu, curah hujan yang rendah menyebabkan banyak anak putus sekolah karena keterbatasan biaya pendidikan, dan banyak anak mengalami kekurangan gizi. Semua masalah ini merupakan tantangan bagi masyarakat NTT pada umumnya.

Solusi Permasalahan oleh Rumadu

Dokumentasi Rumadu

Dalam menghadapi kondisi yang sulit ini, keinginan untuk membantu sesama dan mencari solusi bersama memunculkan motivasi untuk bergerak. Dengan saling melihat kemampuan dan sumber daya yang dimiliki, Rumadu merasa tergerak untuk melakukan sesuatu yang dapat memberikan bantuan bagi sesama.

Langkah awal Rumadu adalah melakukan pendataan desa-desa penghasil madu di Kabupaten Flores Timur Daratan dan mendata petani madu hutan (pemanjat dan pembantu pemanjat).  Sosialisasi mengenai standar panen dan paska panen madu hutan yang baik dan benar pun dilakukan untuk menciptakan praktik yang berkelanjutan.

Selanjutnya, Rumadu melakukan pendataan kebutuhan peralatan panen dan paska panen di tingkat petani madu. Seluruh langkah ini membentuk model bisnis Rumadu dari produksi hingga pemasaran, yang diharapkan akan membawa perubahan positif bagi masyarakat dan lingkungan di wilayah tersebut.

Dampak yang Dihasilkan oleh Rumadu kepada Masyarakat

Dampak positif yang dihasilkan oleh Rumadu sangat terasa bagi masyarakat di pulau Flores dan Nusa Tenggara Timur. Sebagai contoh, pada tahun 2017, Bapak Yosep Tukan, seorang petani madu dari desa Nurabelen, Flores Timur, berhasil menyelesaikan pembangunan rumahnya yang sebelumnya tertunda selama 2 tahun karena kekurangan dana.

Kolaborasi dengan Rumadu memungkinkan dia untuk memperoleh tambahan pendapatan melalui kegiatan memanen madu hutan. Bahkan, hasil kerja sama ini juga memungkinkan Bapak Yosep untuk memasang instalasi listrik PLN di rumahnya, yang sebelumnya tidak memiliki akses listrik.

Dampak lain yang berhasil dihasilkan oleh Rumadu adalah terciptanya perubahan positif bagi Bapak Sape dari desa Wairterang, Kabupaten Sikka. Pada tahun 2018, Bapak Sape mampu membeli sebidang tanah di pusat desa untuk membangun rumah baru, sehingga anaknya dapat bersekolah lebih dekat. Sebelumnya, keluarga ini tinggal di kebun dan memiliki keterbatasan akses ke fasilitas pendidikan.

Selain itu, berkat kerjasama dengan Rumadu, kebakaran hutan di desa-desa yang terlibat dalam program tersebut mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir.

Diversifikasi produk juga berdampak positif bagi petani madu. Melalui pelatihan mengenai pengolahan limbah sarang lebah menjadi lilin, petani madu memiliki tambahan pendapatan karena limbah sarang juga bisa dibeli oleh Rumadu.

Kenaikan harga jual madu yang diberikan oleh Rumadu kepada para petani juga berdampak pada peningkatan pendapatan mereka, mengatasi masalah rendahnya daya beli yang sebelumnya dihadapi. Selain itu, penerapan pola panen yang lestari membantu meningkatkan produksi madu dan berkontribusi pada upaya menjaga keberlanjutan alam sekitar.

Melalui Kegiatan Inovatifnya, Rumadu Berhasil Menerima Apresiasi di Ajang SATU Indonesia Awards 2021

Banner Satu Indonesia Awards

Buat kamu yang masih ragu untuk mendaftar SATU Indonesia Awards (SIA) 2023, cerita Rumadu di atas diharapkan menambah semangat kalian untuk mendaftarkan kegiatan kalian pada ajang ini.

Tentu, pencapaian mendapat apresiasi di ajang SIA ini bukanlah pencapaian yang biasa. Terlebih lagi, kamu akan mendapatkan hadiah yang sangat besar, yakni bantuan dana kegiatan sebesar 64 juta rupiah.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan relasi dan juga pengalaman yang sangat berharga. Dengan demikian, keigatan kamu akan dikenang oleh masyarakat di sekitar kamu, atau bahkan se-Indonesia.

Buat kamu yang masih bingung bagaimana cara mendaftarkan diri di ajang SIA 2023, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Buka website https://sia.astra.co.id/,
  2. Register akun atau login dengan Google,
  3. Klik "Daftar di Sini",
  4. Isi formulir yang ada di dalam website,
  5. Jika sudah, maka submit isian formulir yang telah kamu isi di dalam website.

Bagaimana? Caranya mudah bukan? Jadi, yuk buruan daftar SIA 2023, sebelum kamu melewati periode pendaftaran yang berakhir pada tanggal 6 Agustus 2023. Maka dari itu, ayo daftar SIA 2023 sekarang!

Ikuti tulisan menarik Ida Bagus Indra Dewangkara lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 jam lalu

Terpopuler