Mata kita tak leluasa memandang.
Sebab kita masih mahjub,
yaitu terhalang,
sebab masih memikirkan keduniaan yang begitu fana.
Keduniaan masih melekat,
pada kelopak mata kita.
Memandang hina orang lain,
tanpa membawa kaca.
Tak elok rasanya memandang hina orang lain.
Sebab mata kita terhalang
dalam keujuban.
Ikuti tulisan menarik Malik Ibnu Zaman lainnya di sini.