x

Iklan

Slamet Samsoerizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2022

Sabtu, 2 September 2023 10:40 WIB

Alvin Theodorus dengan Tabu.id Edukasi KSR lewat Media Sosial

Organ reproduksi merupakan organ yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Menjaga kesehatan organ ini amat penting untuk memastikan kelangsungan hidup seseorang. Dalam data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (2017), diketahui sekitar 74% laki-laki di Indonesia melakukan hubungan seksual sebelum menikah pada usia 15-19 tahun.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sementara pada perempuan sekitar 59%. Angka ini cukup mengkhawatirkan,  karena adanya faktor kurangnya pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi.

Informasi tentang kesehatan reproduksi di Indonesia seringkali dianggap sebagai topik yang tabu, bahkan sekitar 75% informasi yang beredar di kalangan remaja ternyata tidak akurat. Data dari BKKBN juga menunjukkan bahwa hanya sekitar 52,4% remaja di Indonesia yang memiliki pengetahuan yang memadai tentang kesehatan reproduksi. Hal ini sangat berbahaya bagi remaja karena kesehatan reproduksi sangat penting untuk masa depan mereka.

Kurangnya informasi tentang kesehatan reproduksi dapat menyebabkan masalah seperti kehamilan yang tidak diinginkan dan penyebaran penyakit menular seksual di kalangan remaja. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk memahami kesehatan reproduksi, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, dan mencegah penyakit seksual.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendidikan dan dukungan dari lembaga pendidikan dan keluarga sangatlah penting dalam memberikan pemahaman ini kepada remaja.

Hadirnya tabu.id sebagai komunitas daring yang berfokus pada pendidikan dan advokasi kesehatan seksual dan reproduksi bagi orang muda menjadi penting. Program yang digagas Alvin Theodorus ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang terdidik dan terbuka terhadap KSR atau Kesehatan Seksual dan Reproduksi, terutama di kalangan orang muda.

Tabu.id menempuh ragam metode pendidikan daring lewat media sosial dan seminar daring, serta  pendidikan langsung melalui seminar dan forum diskusi. Mereka juga bekerja sama dengan komunitas-komunitas terkait dan melakukan penelitian ilmiah di bidang kesehatan seksual dan reproduksi.

Tabu.id membahas berbagai topik. Ada tentang menjaga kesehatan alat reproduksi, seksualitas, gender, hubungan, kesetaraan gender, kontrasepsi, hak reproduksi, dan infeksi menular seksual.

Program ini pertama kali aktif di DKI Jakarta pada bulan Februari 2018 dan sekarang melibatkan orang muda dari berbagai daerah di Indonesia.

Tim Tabu.id terdiri dari orang muda yang ingin menjadi agen perubahan dan pendidik sebaya dalam isu-isu kesehatan seksual dan reproduksi. Mereka juga bekerja sama dengan komunitas-komunitas sejenis. Saat ini, tim Tabu.id memiliki 78 relawan yang dimotori  orang muda.

Tabu.id adalah salah satu platform pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi pertama dan terbesar di Indonesia. Mereka mengangkat isu-isu yang dianggap tabu dengan pendekatan ilmiah. Setiap konten yang mereka keluarkan didasarkan pada bukti-bukti empiris terbaru dan melalui proses peninjauan dan penyuntingan yang ketat. Tabu.id juga mengadopsi perspektif netral dalam berbagai topik, kecuali untuk topik-topik yang melibatkan kejahatan dan merugikan orang lain.

Tabu.id percaya, perubahan yang berkelanjutan hanya dapat dicapai melalui pemberdayaan. Tabu.id melakukan pemberdayaan melalui program-program internal dan memberikan kesempatan kepada semua orang, tanpa memandang disabilitas, status kesehatan, status sosial dan ekonomi, identitas seksual, atau identitas gender.

Setelah berjalan selama tiga tahun, Tabu telah memiliki 104.000 pengikut di Instagram dan 5943 pengikut di Tiktok. Konten yang diunggah sebanyak 7 kali dalam seminggu adalah konten yang kreatif, ringan, dan dapat dipercaya.

“Kontennya sangat beragam. salah satunya: Tabu Punya Cerita, yang merupakan konten yang berisi kisah nyata tentang KSR,” tutur Alvin.  Tujuannya adalah memberikan ruang bagi orang-orang untuk bercerita dan meningkatkan kesadaran, diskusi, serta berbagi pengalaman tentang KSR agar tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang tabu.

Selain itu, terdapat juga jenis konten lainnya yaitu Infografis. Infografis ini berisi informasi teoritis, praktis, dan dapat dipercaya tentang KSR, yang didasarkan pada sumber-sumber terpercaya seperti studi terbaru, buku teks, dokumen pemerintah, dan badan-badan internasional.

Tabu juga melakukan pengembangan inovasi baik jangka panjang maupun jangka pendek. Salah satu contohnya adalah menyediakan layanan klinik kesehatan seksual dan reproduksi yang ramah terhadap anak muda, serta menyediakan layanan konseling baik secara daring maupun tatap muka.

Tabu juga terus mengembangkan advokasi dan memiliki berbagai jenis konten digital untuk menghilangkan stigma dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan seksual dan reproduksi. Pembaruan jenis konten merupakan salah satu harapan Tabu untuk menyajikan informasi yang lebih menarik.

“Lebih penting lagi,”  jelas Alvin, “Tabu tidak hanya ingin bergerak sendiri, tetapi juga mulai membangun jaringan dengan komunitas KSR lokal untuk membentuk kurikulum pendidikan seksual yang komprehensif yang dapat diimplementasikan di sistem pendidikan Indonesia.”

Semua yang dilakukan oleh Tabu merupakan upaya kreatif untuk menghilangkan tabu dalam masyarakat tentang KSR, bahkan dapat membuka diskusi-diskusi yang selama ini sangat sensitif.

Selama tiga tahun berjalan, Tabu.id menghasilkan banyak konten di media sosial. Mereka tayangkan lewat kanal YouTube, Instagram, TikTok, dan siniar atau Podcast. Atas  upayanya yang inovatif dalam bidang kesehatan, Alvin Theodorus diganjar dengan penghargaan Apresiasi SATU Indonesia Awards 2021 PT Astra. ***

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler