Bagaimana mungkin Aku mencintainya. Ia telah menjadi kepunyaan orang lain. Namanya Rany, gadis cantik yang kemarin bersamaku.
"Maafkan saya, memang benar, jika dalam hatiku masih tersimpan namamu," tulisnya dipesan WhatsAppku.
Jawaban Rany itu membuatku sedikit patah hati. Mungkin karena aku terlalu menaruh harapan padanya.
"Iya tidak apa-apa. Mungkin itulah yang terbaik, dari semua jawabanmu," ucapku membalas pesan WhatsAppnya.
"Jangan...,jangan marah, maafkan saya. Tidakkah kita bisa menjadi sahabat saja," balas Rany.
"Tidak..., itu tidak akan terjadi. Sebab menjadi sahabat dari orang yang pernah bersamamu, itu sama saja engkau menikamnya, membunuhnya secara pelan-pelan. Bukankah begitu Rany?" Balasku kesal, sembari berharap ia tak lagi menghubungiku.
Karena amarah bercampur kesal, Aku pun seketika memblokir kontak Rani, walaupun dalam hatinya ia masih menaruh hati padanya.
Setelah pertukaran pesan tersebut, Aku memutuskan untuk mengabaikan Rany sepenuhnya. Namun, ketika Pagi telah tiba, Aku menerima pesan dari nomor yang tidak dikenal di WhatsApp-ku
"Pakai nama Rany saat ini mungkin akan lebih mudah," tulis pesan itu.
Alex pun sekita membalas pesan itu, dengan voice note.
"Maaf ini Siapa?"balas Alex dengan nada kesal.
"Saya Charles, Mantan Rany,". Balasnya.
Writer|| Stanislaus Bandut, S.Pd
Nama Pena|| Stano Xtan
Ikuti tulisan menarik Stanislaus Bandut lainnya di sini.