Arsy, zaman mulai menggegas diri
serupa musim yang melukis raut wajahmu
mendekam erat di rak ingatanku
seakan tiada henti sungai mengalirkan aksara
Arsy, ingin kutuangkan prasasti rindu
menyalakan lentera
merajut makna dari temali gelisah
dan merenda kisah di penghentian musim
bersampul baru bagai bidadari langit
kita satukan mimpi dalam cawan puisi
Arsy, engkaulah musim
memayungi puisiku dikala hujan mengguyur
meneduhkan puisiku dikala kemarau meruncing panas
engkaulah musim bertabur rindu dikala puisiku gelisah
masihkah penatmu 'kautinggalkan di pembaringan abadi?
sementara esok, sungai makin deras mengalir
membaca angan-angan zaman
meski mungkin hanya menjadi hiasan
di etalase kertas dan kaca
Malang, 18 Agustus 2022
Ikuti tulisan menarik Vitto Prasetyo lainnya di sini.