x

Foto ini merupakan salah satu gambaran kegiatan dan keikutsertaan saya dan teman-teman pada agenda kegiatan yang diselenggarakan oleh salah satu komunitas kecantikan di Yogyakarta.

Iklan

Sekar Octavia Nawangsih

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 September 2023

Selasa, 12 September 2023 10:17 WIB

Menemukan Jati Diri dan Membangun Mimpi Lewat Semangat Komunitas

Melalui komunitas, saya telah mengenali diri, mengembangkan talenta, dan menambah pundi-pundi. Dengan komunitas, saya menjadi lebih peka terhadap sekitar. Harapannya, komunitas dapat memberikan ruang positif bagi setiap anggotanya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sudahkah kamu menyisakan satu ruang dalam kehidupan kamu untuk berbagi pengalaman dan pelajaran dengan orang lain? Bila kamu adalah orang dengan banyak waktu luang atau orang yang sedang bingung dan belum punya tujuan atau justru orang yang selama ini disibukkan dengan pekerjaan dan tidak ada waktu untuk mengembangkan diri dan berinteraksi, saya rasa sekarang waktu yang tepat untuk membuat suasana baru dalam hidupmu.

 

Apakah kamu pernah merasa kesulitan dalam mencari wadah untuk dirimu berkembang dan menemui relasi terkait dengan hal-hal yang kamu sukai? Sudah saatnya kamu bergabung dalam suatu wadah di mana kamu bisa berkembang dan bereksplorasi sesuai dengan yang ingin kamu tuju. Komunitas merupakan salah satu wadah yang dapat membantu kamu untuk saling bekerjasama dan membimbing kamu mewujudkan impianmu. Biasanya, banyak orang-orang dengan passion yang sama atau sekadar coba-coba yang akan menemani perjalanan kamu di dalamnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Jika kamu adalah orang yang lebih suka menjadi pencetus atau pelopor, kamu dapat melakukan inisiasi untuk membangun sebuah komunitas yang didasari dengan hal yang paling kamu suka atau goals yang ingin kamu capai, maupun sesuatu yang ingin kamu sampaikan lebih luas dan mendalam. Jika kamu adalah orang yang lebih menyukai untuk menjadi anggota atau pelaksana dari suatu ide atau gagasan, itu adalah hal yang sah-sah saja. Kamu tetap bisa menjadi bagian dari komunitas tersebut. Karena berjalannya sebuah komunitas, tentu tidak terlepas dari adanya pengurus dan anggota. 

 

Komunitas adalah suatu kelompok atau sekumpulan orang yang saling berinteraksi dalam jumlah tertentu, biasanya memiliki satu karakteristik yang sama atau suatu hal yang menjadi ciri khas atau citra dari sekumpulan orang tersebut. Komunitas, tidak terbatas pada hobi atau minat yang sama, melainkan bisa juga karena lokasi tinggal yang berdekatan, jenis kelamin, orang-orang dengan kewajiban, hak, dan tanggung jawab yang sama, orang-orang dengan latar belakang pendidikan, bahkan ekonomi yang sama, dan masih banyak lagi. 

 

Komunitas yang sering dijumpai dalam masyarakat, contohnya adalah komunitas kesenian, komunitas buruh, komunitas sosialita, komunitas olahraga, komunitas fotografi, komunitas keagamaan, komunitas bisnis, komunitas perempuan, dan sebagainya. Setiap komunitas memiliki nama tersendiri yang unik sesuai dengan filosofi dan visi/misi komunitas yang dibuat, agar lebih mudah dikenali dan dibedakan dalam masyarakat. Biasanya, selain nama yang unik, juga memiliki jargon yang nyentrik, bahkan punya logo yang menarik. 

 

Sebuah komunitas tentu didirikan dengan sejumlah manfaat dan fungsi masing-masing. Harapannya, semua anggota mampu untuk mencapai tujuan individu dan misi dari komunitas tersebut. Komunitas bisa jadi timbul dari adanya konflik terlebih dahulu. Konflik ini secara luas bisa datang dari keresahan masyarakat akan kejadian-kejadian di sekitarnya, baik yang pernah dialami individu tersebut atau dari pengalaman orang lain. Secara personal juga bisa terbentuk dari konflik yang ada di dalam diri seseorang. Sehingga, dengan penuh keyakinan dan harapan, ingin mengajak orang lain untuk tergabung dalam penyelesaian masalah yang timbul dari masyarakat atau di dalam pribadi masing-masing.

 

Menurut Kertajaya Hermawan (2008), komunitas adalah sekelompok orang yang memiliki rasa kepedulian antara satu dengan yang lain lebih dari yang seharusnya. Jadi, ada perhatian lebih terhadap suatu objek atau sekumpulan manusia sehingga timbul rasa ingin saling mendukung dan membantu. Dalam komunitas sering timbul rasa saling memiliki dan melayani, ingin didengar dan menjadi pendengar, serta ingin mengapresiasi dan diapresiasi. Dari komunitas inilah, muncul suatu timbal balik yang harapannya dapat menguntungkan satu sama lain.

 

Tanpa disadari, sebenarnya dari kecil, kita mungkin sudah bergabung dalam sebuah komunitas. Anak-anak biasanya sering bermain dengan kelompok-kelompok yang memiliki hobi atau minat yang sama. Misalnya, anak perempuan sering bermain lompat tali bersama, anak laki-laki sering bermain bola bersama. Namun, dalam komunitas yang dicontohkan ini, masih belum jelas atau belum terbentuk secara struktural. Karena menurut saya, sebuah komunitas membutuhkan leader yang ditunjuk secara langsung oleh anggota atau dengan sukarela, maupun orang yang mendirikan komunitas tersebut pertama kali. Dengan adanya sosok pemimpin yang jelas, maka bisa kita ketahui pula ke mana arah komunitas ini akan berkembang dan bagaimana untuk mengorganisir dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.

 

Komunitas dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Komunitas berdasarkan lokasi atau tempat

Komunitas ini biasanya dapat dilihat dari kedekatan atau kesamaan lokasi secara geografis. Komunitas ini dibentuk agar bisa saling mengenal satu sama lain dalam ruang lingkup yang lebih kecil atau di sekitarnya dan membawa dampak pada lingkungan sekitarnya juga. Contoh, Komunitas Gajah Wong yang ada di Yogyakarta. Komunitas ini pada mulanya, mengajak warga yang tinggal di bantaran Sungai tersebut untuk ikut dalam pemeliharaan Sungai. 

2. Komunitas berdasarkan minat atau kegemaran

Komunitas ini dibangun karena memiliki ketertarikan yang sama pada suatu hal. Komunitas ini biasanya memiliki jumlah anggota yang lebih besar dengan cakupan yang lebih luas. Contoh, setelah Komunitas Gajah Wong ini terbentuk dengan beranggotakan orang yang tidak jauh tempat tinggalnya dari Sungai tersebut, maka muncullah anggota-anggota baru lain yang merupakan orang dengan minat yang sama, yaitu memiliki perhatian besar kepada ekosistem dan lingkungan, salah satunya Sungai. Contoh komunitas lain yang lebih besar adalah Komunitas Seni. Seni memiliki banyak cabang dan setiap cabang seni punya banyak komunitas dan anggota. Setiap individu pun pasti ada yang mengikuti lebih dari satu cabang komunitas kesenian.


3. Komunitas berdasarkan kepentingan tertentu

Komunitas ini lahir dari adanya suatu ide atau gagasan yang mendukung terbentuknya komunitas tersebut. Muncul atas dasar kepentingan dalam suatu masyarakat, baik secara umum maupun secara khusus. Biasanya ada hak-hak yang diperjuangkan di dalamnya. Misalnya, Lentera Sintas Indonesia. Sejauh yang saya ketahui, komunitas ini sangat membantu pemulihan bagi korban-korban kekerasan seksual, terutama wanita. Komunitas ini memberikan aksi nyata untuk perlindungan dan pendampingan di masa-masa sulit yang dialami korban. 

 

Dari pengelompokkan di atas, apakah kamu sudah berhasil mengidentifikasi jenis komunitas mana yang paling kamu butuhkan saat ini? Jika kamu masih kebingungan untuk menentukan di komunitas mana kamu seharusnya berada, kamu bisa melakukan hal-hal berikut :

  • Kenali dulu lingkungan sekitarmu 
  • Sadari apa yang menjadi hobi, bakat, dan minat kamu
  • Tanyakan pada dirimu, apakah kamu selama ini memiliki tujuan tertentu atau sedang memperjuangkan sesuatu hal yang berhubungan dengan dirimu sendiri atau orang terdekat
  • Adakah peristiwa-peristiwa yang tidak mengenakkan yang pernah kamu alami selama ini dan kamu sangat membutuhkan dukungan atau wadah agar kamu bisa membagikan tentang pengalaman tersebut untuk memperoleh keadilan atau memberi pembelajaran bagi orang lain
  • Komitmen untuk sebuah kemajuan
  • Yakinkan dirimu bahwa kamu tidak pernah sendiri dan banyak orang di sekelilingmu yang juga mempunyai minat yang sama atau pengalaman-pengalaman yang sama

 

Ketahuilah bahwa komunitas bukan hanya di kalangan remaja atau anak muda saja, lho. Melainkan di kalangan orang tua hingga lansia juga ada yang bisa diikuti. Biasanya, New Mom sangat gencar untuk bergabung dalam komunitas, karena mayoritas merasa terbantu oleh ilmu-ilmu baru menjadi orang tua dan implementasinya yang nyata. Selain itu, bisa jadi tempat curhat. Wah! Pokoknya bergabung dalam komunitas itu, seru!

 

Pengalaman saya sendiri mengikuti komunitas berdasarkan hobi, bakat, dan minat. Saya suka membuat konten tentang kecantikan; make up dan skincare. Saya mencoba bergabung dalam beberapa beauty community untuk mengembangkan kelihaian saya dalam menggunakan kuas-kuas make up. Dari komunitas, saya mendapat inspirasi perihal gaya berdandan, banyak informasi seputar cara pakai dan kegunaan dari suatu alat make up, juga komposisi dan teknik yang cocok untuk mengaplikasikan make up dan skincare. Hal ini membuat saya lebih banyak tahu dan terbuka akan saran dan kritik dari orang-orang dengan kegemaran yang sama.

Kolaborasi Make Up Bertema Flora dan Fauna Endemik Bersama JogjaBeautyGram Tahun 2020 yang Diunggah pada Akun Instagram @octaviasekar

Yang lebih menyenangkan lagi, dari komunitas bisa memperoleh banyak relasi, tidak hanya dari teman-teman beauty enthusiast saja, namun juga calon klien yang pada akhirnya mendatangkan rezeki bagi saya. Sebagai bonus, saya juga semakin piawai dalam memanfaatkan media sosial pribadi saya dan mendapat banyak pelajaran untuk mengembangkan akun Instagram dan Tiktok milik saya. Hal ini tentu sangat bermanfaat, apalagi bagi saya yang saat ini sedang menggeluti dunia digital. 

 

Saya menjadi semakin yakin dengan kemampuan saya, lebih percaya diri karena adanya dorongan dan dukungan dari orang-orang sekomunitas saya. Begitu juga saya secara aktif memberikan dukungan dan apresiasi kepada karya dan konten teman-teman dalam komunitas saya, agar semakin terpacu untuk maju dan mengeluarkan kemampuan sejauh yang mereka bisa. Tentu, sangat memungkinkan untuk membawa komunitas menjadi suatu hal yang positif dan bermanfaat. Lewat komunitas kita ditantang untuk berkembang dan menciptakan hal baru melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. 

 

Bergabung dalam sebuah komunitas adalah sebuah pilihan. Kamu bebas mempertimbangkan dan memilih komunitas mana yang paling cocok untuk mengekspresikan diri, self-development, dan self-improvement kamu. Jika khawatir karena tidak ada teman yang ikut bergabung bersama kamu dalam sebuah komunitas, tenang saja, kamu akan bertemu lebih banyak teman lagi ketika bergabung di dalamnya. Tak lupa, meninggalkan sebuah komunitas itu juga sebuah pilihan, kamu bisa meninggalkan suatu komunitas jika memang dirasa toksik, minim manfaat, atau tidak mencapai tujuanmu. 

Ikuti tulisan menarik Sekar Octavia Nawangsih lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB