Kesuksesan suatu usaha sangat dipengaruhi dengan kondisi dan situasi sekitar. Pelaku usaha rintisan harus mempunyai bekal ide dan kreatifitas yang unggul untuk menghadapi persaingan bisnis. Dalam memenuhi tantangan melalui ide dan kreatifitas, pengusaha berorientasi secara penuh terhadap konsumennya. Kesuksesan usaha menjadi tergantung dengan eksistensi konsumen sebagai pasar. Eksistensi konsumen yang stabil, akan membantu kesuksesan usaha tetap stabil juga. Tantangan berupa perubahan situasi dan kondisi akibat perubahan zaman mempengaruhi eksistensi konsumen secara umum dan membawa perubahan besar terhadap pasar. Berdasarkan data statistic, hasil survei Badan Pusat Statistik diketahui bahwa kendala terbesar dari usaha rintisan merupakan pemasaran. Sistem pemasaran yang semula konvensional berubah menjadi serba digital.
Pengusaha perlu melakukan adaptasi perkembangan zaman termasuk membangun kemampuan digital yang baik sebagai strategi yang cukup untuk beradaptasi dengan era digitalisasi sebagai tantangan persaingan bisnis. Banyak pengusaha yang mendapatkan keuntungan dari praktik dan alat yang disempurnakan secara digital yang belum pernah terjadi sebelumnya, hal ini merupakan suatu peluang untuk mengatasi hambatan terutama situasi modern yang serba digital. Melalui data penelitian yang diambil, diketahui bahwa terdapat kendala pemasaran yang menjadi kendala utama terbesar yang mempengaruhi keputusan berhenti beroperasi pada pelaku kegiatan usaha. Melalui kendala terbesar yang sudah diketahui, pengusaha diharapkan dapat menilai peluang yang mampu menjawab kendala yang sedang dihadapi tersebut melalui ide dan kreatifitasnya dalam melakukan usaha.
Kemampuan pelaksanaan mode digital oleh pengusaha adalah kapasitas dan kemampuan untuk melakukan transisi digital. Serapan mode digital untuk usaha apapun sebagian besar masih terbatas pada layanan dasar dengan sebagian besar bisnis terhubung ke Internet, teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hal ini dapat dilihat dari kepemilikan sebuah situs web resmi yang dikelola sebagai praktik umum dengan total pengguna metode ini sebesar 73% perusahaan kecil pada tahun 2018. Hal ini terus berkembang hingga pada saat ini, secara umum setiap usaha telah menggunakan media sosial untuk tujuan bisnis dengan nilai rata-rata kenaikan 48%-71% perusahaan pada tahun 2020.
Terdapat ragam dari populasi usaha dengan beberapa strategi yang dimiliki setiap pengusaha secara berbeda-beda. Pola adopsi dari teknologi digital juga memerlukan strategi yang baik, dengan aspek utama seperti pemasaran dengan media sosial serta ditunjang dengan perubahan pada setiap sistem oleh pengelola usaha untuk memanfaatkan teknologi secara optimal. Dalam konteks bisnis, data menunjukkan bahwa pengaruh adopsi teknologi dalam usaha membawa pengaruh khususnya pada eksistensi bisnis. Pengusaha dengan kemampuan digital yang baik telah menggunakan teknologi digital untuk mengubah aspek bisnis mereka, sehingga menunjukkan peluang dan tantangan dari kegiatan digital transformasi.
Usaha sukses juga memerlukan kualitas pelayanan yang memenuhi harapan pelanggan. Kualitas pelayanan merupakan evaluasi dari pelanggan untuk tingkat keuntungan dan kerugian dari keseluruhan layanan. Kualitas layanan terdiri dari harapan pelanggan terhadap layanan dan kepuasan pelanggan setelah dilayani, perbedaan antara keduanya menunjukkan kualitas layanan yang baik atau buruk. Loyalitas pelanggan sangat penting bagi pengusaha untuk menjaga kelangsungan bisnis. Konsumen yang sangat puas dengan produk atau jasa tertentu, memiliki keinginan untuk mempromosikan produk yang telah dicoba. Loyalitas pelanggan merupakan aspek yang berharga bagi setiap pengusaha. Loyalitas pelanggan adalah tujuan utama dari manajemen yang berhubungan dengan pelanggan yang dibangun antara pelanggan dan perusahaan, orang, dan produk atau merek.
Pengusaha juga perlu memperhatikan kepuasan konsumen atas barang atau jasa, hal ini sangat mempengaruhi niat untuk berkunjung kembali. Pelanggan yang puas lebih cenderung membeli produk atau layanan lagi, yang mengarah ke peningkatan loyalitas merek dan lebih sedikit keluhan. Hal terakhir yang sangat penting diketahui pengusaha adalah untuk mendpatkan pelanggan pertama hal yang perlu dipersiapkan adalah pertimbangan konsumen memilih produk berdasarkan brand image dibandingkan memperhatikan karakteristik produk yang ditawarkan. Selain citra merek, kepercayaan merek juga dapat menjadi faktor penting dalam membangun loyalitas merek. Citra merek didefinisikan sebagai jumlah dari pemikiran, ide, merek, dan perusahaan. Citra merek adalah keseluruhan kesan pertama di benak konsumen. Untuk menciptakan loyalitas merek, perlu untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan terlebih dahulu Karena kepercayaan adalah dasar dari semua hubungan.
Indriya Valentina Manajemen Universitas Pembangunan Jaya
Ikuti tulisan menarik Indriya Valentina lainnya di sini.
