Kekuatan Disiplin Diri Membentuk Mindset Seorang Wirausahawan

Rabu, 11 Oktober 2023 12:59 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Keterampilan untuk melatih kedisiplinan diri bisa dimulai dengan mengatur pola tidur, mengatur pola makan, mengatur pola olahraga, dan mengatur waktu menginvestasikan diri dalam mencari ilmu. Disiplin diri merupakan kualitas penting yang harus dimiliki setiap pengusaha sukses. Ini membantu Anda mengelola waktu dan sumber daya dengan lebih baik serta memungkinkan Anda memaksimalkan nya.

Kekuatan Disiplin Diri untuk Membentuk Mindset Seorang wirausaha

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

        “Kalau Anda tidak bisa mengendalikan diri anda sendiri, jangan coba-coba menjadi kaya”  Kutipan tersebut diambil dari buku hasil karya Robert T. Kiyosaki yang berjudul Rich dad Poor Dad. Disiplin diri dalam berwirausaha mengacu pada pengendalian tindakan, pikiran, dan perilaku seseorang untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kemauan memungkinkan pengusaha untuk tetap fokus dan termotivasi, bahkan ketika menghadapi hambatan dan tantangan. Membangun kedisiplin diri dalam pekerjaan wirausaha anda sendiri adalah hal yang sangat penting. Sayangnya, melihat banyak pengusaha yang bekerja sangat keras untuk mengembangkan lebih banyak disiplin, namun tidak berhasil. Jika anda ingin menyelesaikan semua yang anda mulai, anda harus menjadi orang yang lebih disiplin terutama ketika mengerjakan berbagai hal yang akan membawa anda pada pencapaian yang diinginkan untuk anda dan bisnis kecil anda.



        Keterampilan untuk melatih kedisiplinan diri bisa dimulai dengan mengatur pola tidur, mengatur pola makan, mengatur pola olahraga, dan mengatur waktu menginvestasikan diri dalam mencari ilmu. Disiplin diri merupakan kualitas penting yang harus dimiliki setiap pengusaha sukses. Ini membantu Anda mengelola waktu dan sumber daya dengan lebih baik serta memungkinkan Anda memaksimalkan nya.

 

Mengatasi Kemalasan

        Pada dasarnya manusia itu memang malas, yang menggerakkan hati manusia adalah niat. Sesungguhnya perbuatan seseorang itu tergantung pada niatnya, pastikan apa yang kita jalani adalah hal yang kita inginkan dan kita cita-cita kan, karena akan sangat disayangkan apabila kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan passion kita sendiri. 

 

        Rasa malas bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya kurangnya motivasi, tidak jelas arah atau minat, atau bahkan merasa kewalahan. Kebanyakan orang sangat susah untuk menemukan motivasi dirinya sendiri. Merasa tidak termotivasi dapat disebabkan oleh bekerja terlalu lama tanpa istirahat yang cukup, merasa kewalahan karena terlalu banyak pekerjaan yang harus dilakukan, atau bahkan kondisi yang lebih serius seperti depresi. namun secara umum, merasa tidak termotivasi ini adalah keadaan emosional yang sering dikaitkan dengan terjebak atau berada dalam kebiasaan. Anda kesulitan mengambil tindakan dan merasa tidak menyelesaikan apa pun. Jika Anda baru-baru ini mengalami kemerosotan, jangan khawatir, itu adalah hal yang normal. Selain kurangnya motivasi, manusia sering sekali menunda-nunda untuk melakukan sesuatu. Hal ini disebabkan oleh adanya pengalihan diri, contohnya yang paling umum adanya handphone. Pada zaman modern ini, hampir semua orang menghabiskan waktunya untuk bermain handphone, entah itu untuk berkomunikasi, bermain game, dan lain lain. 

 

Berikut 6 cara mengatasi kemalasan : 

  1. Tentukan tujuan kita.
  2. Sadarilah bahwa Anda dapat mengubah diri anda kapan saja.
  3. Temukan motivasi.
  4. Pertimbangkan akibat dari kemalasan.
  5. Pikirkan tentang penderitaan jangka panjang karena tidak mengambil tindakan.
  6. Lakukan saja.

 

        Disiplin adalah jembatan antara tujuan dan pencapaian. Oleh karena itu, ini adalah kunci kesuksesan. Disiplin memberikan dasar yang baik untuk bersikap selektif, mandiri, tepat waktu, fokus, bersemangat, dan tetap teratur dalam hidup. Demikian pula kedisiplinan sangat penting dalam kehidupan seorang. Disiplin diri membantu wirausahawan memprioritaskan tugas mereka, mengatur waktu mereka secara efektif, dan membuat keputusan sulit yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk secara konsisten berupaya mencapai tujuan mereka, menghindari gangguan dan menjadikan kebiasaan positif sebagai rutinitas.

 

Naya Haura Azzahra Manajemen Universitas Pembangunan Jaya

Bagikan Artikel Ini
img-content
Naya Haura

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler