x

illustr: Everyday Health

Iklan

Jerpis M.

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 2 Agustus 2022

Kamis, 23 November 2023 20:55 WIB

Spektrum

Chromatophobia-Tinggalkanlah Aku-Sebutir Debu-Kutahu Engkau-Hening Tak Terhindar

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

1. Chromatophobia

Aku terombang-ambing
Di laut beragam warna
Tiap warna menarikku

Pecah berkeping-keping
Ke mana-mana aku terbawa
Tak kunjung muara di sepantau

2. Tinggalkanlah Aku

Tinggalkanlah aku
Sebab hari sudah malam
Bulan merubahku sebagai anjing
Yang gila dan kelaparan
Tak kenal sesiapa pun tak

Tinggalkanlah aku
Sebab hatiku sudah tenggelam
Sebagai batu ke dasar lautan
Tak pernah kembali ke permukaan
Meski bunga menebar rayu di taman

3. Sebutir Debu

Setelah waktu yang menyia-nyia
Mengapa Engkau tetap di sini?
Begitu dekat
Menemaniku

Begitu pentingkah sebutir debu ini?

Nyatanya aku butuh Engkau
Selamanya
Wahai yang memahamiku
Maafkan aku sebutir debu

Kesabaran sebagai apa pula ini?
Begitu tak menangkapnya
Begitu juga tak melepasnya
Aku sebutir debu; tak tahu diri

4. Kutahu Engkau

Kutahu Engkau takkan biarkan daku
sendiri berjalan dalam gelap malam
Kutahu Engkau takkan biarkan daku
sendiri arungi samudera biru dalam

Sebab kuasa gelap 'kan Engkau letakkan
di bawah alas kaki hambamu yang setia

Sebab hanya Engkau penolong hidupku;
kepada siapa lagi akan kusujudkan doa
Sebab Engkau jalan kebenaran dan hidup;
kemana lagi langkah kakiku 'kan tertuju

5. Hening Tak Terhindar

Hening tak terhindar memenuhiku
Ketika warna pudar rasa hambar
Kikisan waktu

Pertanyaan yang menggebu
Belum mampu terjawab
Kembali dikemas baru
Tetap tak mampu terjawab

Pernyataan yang hilang
Belum mampu diutarakan
Kembali disusun baru
Tetap tak mampu diutarakan

Ikuti tulisan menarik Jerpis M. lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu