x

Iklan

Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki.
Bergabung Sejak: 28 Mei 2022

Minggu, 24 Desember 2023 21:28 WIB

Hikmah Kebiasaan yang Membuat Kita Beruntung Dunia Akhirat

Sungguh beruntung orang orang yang membiasakan diri melaksanakan ibadah salat dan kebaikan tiada terputus. Baginya keberuntungan dunia akhirat serta kepercayaan penduduk langit membuat dirinya dalam lindungan naungan para malaikat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

"Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung." Al-Qur'an surat Al Hajj ayat 77.

Perintah Allah kepada manusia untuk rukuk, sujud dan sembahlah Tuhanmu, sejatinya sudah satu paket dalam ibadah salat. Ibadah salat lima waktu yang kita orang-orang beriman kerjakan tiada terputus, memberikan keberuntungan untuk kehidupan dunia dan akhirat, mengapa? Karena dengan salat yang terjaga, saat kita dihisab nanti, yang menjadi penentu kita masuk Surga Allah dan terhindar api Neraka adalah ketundukan hati kita kepada Allah yang dilatih melalui ibadah salat yang terjaga, bukan karena amalan kebaikan kita.

Amalan kebaikan yang dikerjakan mampu mendatangkan keberuntungan pada kita semasa hidup di alam dunia, karena penduduk langit (malaikat) sangat mencintai manusia yang mengerjakan amalan kebaikan. Kebaikan yang kita perbuat melalui derma, kasih sayang, pertolongan dan ketulusan hati, mampu memberikan kepercayaan penduduk langit pada kita agar kita berlimpah pahala atau energi kebaikan yang dahsyat, yang membuat kita berkekuatan lagi sehat lahir batin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebaikan memberikan kekuatan bagi kita agar tetap di alam dunia dengan nasib penuh keberuntungan. Namun mengerjakan kebaikan tanpa disertai ibadah salat untuk pemeluk Islam, maka kebaikan itu hanya untuk di alam dunia saja, di akhirat ia termasuk orang yang merugi, karena bukan termasuk golongan yang tunduk hati kepada Allah sang pemilik Surga dan Neraka yang bersifat kekal.

Membiasakan ibadah salat dan berkebaikan dari sejak kecil, membuat saat kita dewasa dan masa tua menjadi ringan dan mudah, tidak merasa berat hati untuk melakukannya. Sebaliknya jika baru mencoba untuk membiasakan ibadah salat dan berkebaikan saat masa tua (dalam artian sejak kecil, remaja dan dewasa tidak dibiasakan ibadah salat dan berkebaikan) akan terasa berat hati dan sulit rasanya untuk kita biasa melakukannya.

Kecuali kita mendapatkan hidayah yang keras dan menampar dari Allah, agar ada dorongan kuat untuk membiasakan ibadah salat dan berkebaikan yang terjaga, dan merasa takut yang kuat agar tidak membiasakan diri meninggalkan ibadah salat juga takut untuk melalaikan perbuatan baik.

Sungguh beruntung orang orang yang membiasakan diri melaksanakan ibadah salat dan kebaikan tiada terputus. Baginya keberuntungan dunia akhirat serta kepercayaan penduduk langit (malaikat) membuat dirinya dalam lindungan naungan penduduk langit (para malaikat) serta Allah sang pemilik Kerajaan Langit dan Bumi.

Sungguh celakalah manusia yang berlaku zalim dan keji terhadap orang-orang beriman yang saleh lagi taat dalam menjalankan kewajiban yang di perintah Allah, sebab perbuatan keji yang ia lakukan kepada orang saleh lagi taat, hanya akan berbalik kepada dirinya sendiri, dan mereka termasuk orang yang merugi dunia dan akhirat. Sebagaimana bunyi Al-Qur'an surat As-Syura ayat 42:

"Sesungguhnya alasan (untuk menyalahkan) itu hanya ada pada orang-orang yang menganiaya manusia dan melampaui batas di bumi tanpa hak (alasan yang benar). Mereka itu mendapat siksa yang sangat pedih."

Inilah keutamaan ibadah salat dan berbuat kebaikan yang tiada terputus. Maka Allah jamin kehidupan dunia akhiratnya bagi orang yang sabar dan teguh untuk terus melaksanakan ibadah salat apapun kondisinya tiada terkecuali, dan membiasakan berbuat kebaikan tiada henti. Niscaya kisah hidup kita semasa di alam dunia menjadi begitu bermakna, dan menjadi kekuatan tersendiri saat seluruh makhluk diminta pertanggungjawaban atas perbuatannya di alam dunia.

Dengan ibadah salat dimana setiap sujud akhir kita dengan tunduk hati memohon pertolongan kepada Allah, serta berbuat kebaikan demi kebaikan sesama, inilah yang menjadi saksi bahwa kita pantas untuk mendapatkan pertolongan Allah disaat kita susah, gelisah, dan saat kita sedang di titik terendah.

Maka jadikanlah salat sebagai penolong kita orang-orang beriman, dan kebaikan sebagai jalan hidup kita memperoleh keberuntungan semasa hidup demi membangun kisah indah sampai ajal tiba. Ibadah salat dan kebaikan, adalah jalan untuk mengagungkan Allah, bukan untuk mengagungkan diri sendiri. Perbuatan yang dilandasi niat mengagungkan diri sendiri, hanya mencampakkan diri dalam Neraka kelak di akhirat nanti.

Cimahi, 24 Desember 2023.

 

 

Ikuti tulisan menarik Indrian Safka Fauzi (Aa Rian) lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu