x

Bung Karno. Wikipedia

Iklan

Arini Fidya Rachman

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 Desember 2023

Selasa, 26 Desember 2023 12:57 WIB

Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa Rengasdengklok adalah momen bersejarah di mana tokoh organisasi berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru dalam memproklamasikan kemerdekaan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Peristiwa Rengasdengklok adalah momen bersejarah di mana tokoh organisasi berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru dalam memproklamasikan kemerdekaan.

Sebelumnya, Bung Karno dan Bung Hatta merencanakan bahwa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia akan diumumkan pada Jumat, 17 Agustus 1945, di Lapangan Ikada (kini Monas), atau di rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56.

Namun, akhirnya diputuskan untuk membacakan proklamasi di rumah Bung Karno. Keputusan ini diambil karena ada pengumuman acara lain di Lapangan Ikada, dan tentara Jepang berjaga-jaga untuk mencegah potensi kericuhan di sana, termasuk saat pembacaan naskah proklamasi.

Oleh karena itu, rumah Bung Karno menjadi lokasi yang lebih aman dan sesuai. Sebelumnya, Bung Karno dan Bung Hatta bersama-sama menyusun teks proklamasi di Rengasdengklok. Teks tersebut disusun di rumah seorang Tionghoa, yaitu Djiaw Kie Siong.

Pada tanggal 16 Agustus 1945, bendera merah putih, sebagai bendera pusaka Indonesia, sudah dikibarkan oleh para pejuang Indonesia di Rengasdengklok sebagai persiapan menjelang proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Sementara itu para pemuda di Jakarta belum mendapatkan kabar terkini dari Rengasdengklok. Jusuf Kunto dikirim untuk berunding dengan para pemuda di Jakarta, tetapi ia hanya berhasil bertemu dengan Wikana dan Mr. Achmad Soebardjo.

Mereka berdua berangkat ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno, Mohammad Hatta, Fatmawati, dan Guntur.

Sesampainya di Rengasdengklok, Achmad Soebardjo mengajak Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera kembali ke Jakarta guna membacakan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Pembacaan proklamasi tersebut kemudian dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, yaitu di rumah Bung Karno. Pada tengah malam tanggal 16 Agustus, rombongan dari Rengasdengklok tiba di Jakarta untuk melanjutkan peristiwa penting berikutnya

Hasil dari peristiwa ini Pada 17 Agustus 1945, acara pembacaan proklamasi dimulai di kediaman Soekarno, yaitu di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, pukul 10.00. Soekarno membacakan teks proklamasi dengan pidato singkat dan tidak menggunakan naskah tertulis.

Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting seperti Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani, dan Trimurti.

Setelah pidato singkat dan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia oleh Soekarno selesai, bendera merah putih yang dijahit oleh Fatmawati mulai dikibarkan.

Sambutan juga disampaikan oleh Soewirjo, yang saat itu menjabat sebagai wakil walikota Jakarta, serta sambutan dari Moewardi selaku pemimpin Barisan Pelopor.

Bendera pusaka yang dikibarkan pada saat itu, kini disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional. Bendera merah putih tersebut tetap menjadi bendera bangsa Indonesia hingga saat ini, untuk mewakili semangat dan kemerdekaan negara Indonesia.

Peristiwa ini menjadi tonggak sejarah yang mengukuhkan kemerdekaan Republik Indonesia, sebuah momen bersejarah yang diabadikan dan dirayakan setiap tahun pada tanggal 17 Agustus.

Ikuti tulisan menarik Arini Fidya Rachman lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB