x

Aspal. Ilustrasi Pembangunan Jalan

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Jumat, 29 Desember 2023 09:56 WIB

Perubahan itu Bernama Hilirisasi Aspal Buton

Adapun tugas dan kewajiban pertama dari seorang presiden baru dan para Menterinya, apabila terpilih menjadi presiden RI periode 2024- 2029 adalah: “Perubahan Indonesia harus diawali dengan mewujudkan hilirisasi aspal Buton”. Langkah kecil untuk perubahan besar Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kata “perubahan” akhir-akhir ini takut untuk disebut-sebut orang, karena kata “perubahan”, seolah-olah sekarang sudah menjadi ikon milik paslon nomor urut 1, sehingga yang boleh mengucapkan kata “perubahan” hanyalah para pendukung dari paslon nomor urut 1 saja. Selain itu, tidak boleh. Padahal di dalam kehidupan kita sehari-hari, ada kata-kata bijak yang berbunyi: “Perubahan adalah hukum kehidupan. Dan mereka yang hanya melihat ke masa lalu atau masa kini, pasti akan kehilangan masa depan”. (John F Kennedy).

Bagi orang-orang yang mau berpikir, sejatinya tidak ada yang abadi. Kecuali perubahan itu sendiri. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa pada tahun 2024, aspal Buton akan berusia 1 abad. Apakah ada sesuatu yang berubah dari aspal Buton di usianya yang 1 abad? Tidak ada yang berubah. Hal ini bermakna bahwa aspal Buton telah bertentangan dengan pernyataan: “Perubahan itu adalah hukum kehidupan”. Dan kalau aspal Buton tidak berubah, maka berarti aspal Buton telah mati. Mati suri. Dan kita sebagai rakyat Indonesia, tentu tidak mau aspal Buton mati. Mengapa? Karena aspal Buton memiliki potensi yang sangat luar biasa besarnya untuk mampu mensubstitusi aspal impor.

Sehubungan dengan ucapan John F Kennedy di atas, ada kata-kata bijak lain yang berbunyi: “Untuk bertemu masa depan, kamu harus siap menghadapi perubahan. Dan masa depan itu tergantung pada apa yang kita lakukan hari ini”. (Mahatma Gandhi). Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa: “Perubahan adalah hasil akhir dari semua pembelajaran sejati”.(Leo Buscaglia). “Untuk memperbaiki adalah berubah; untuk menjadi sempurna adalah sering berubah”. (Winston Churchill)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hilirisasi aspal Buton adalah upaya-upaya untuk mensubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Dengan demikian, jalan-jalan di seluruh Indonesia yang sekarang menggunakan aspal impor, ke depannya akan kita rubah dengan menggunakan aspal Buton. Adapun permasalahannya adalah sangat mudah dan sederhana sekali bukan? Tetapi mengapa Indonesia sudah 78 tahun merdeka. Dan sudah 7 kali berganti presiden. Mirisnya, hilirisasi aspal Buton masih belum terwujud. Mengapa persoalan yang mudah, harus dipersulit?

Kalau alasan dan penyebab dari belum terwujudnya hilirisasi aspal Buton ini diyakini adalah karena belum adanya political will dari pemerintah, maka pemerintah harus berani menjelaskannya kepada rakyat. Apa salah dari hilirisasi aspal Buton? Sehingga pemerintah lebih suka menggunakan aspal impor, daripada aspal Buton? Bukankan program hilirisasi sumber daya alam dan mineral itu adalah program pemerintah sendiri? Tetapi, khusus untuk hilirisasi aspal Buton, mengapa negara tidak hadir?. Apakah aspal impor lebih berarti daripada aspal Buton?

Pemilihan Umum 2024 sudah dimulai, dan berada di depan mata. Kelihatannya satu-satunya solusi agar hilirisasi aspal Buton akan dapat terwujud, maka pemerintah harus mau berubah. Ini kata kuncinya. Kalau pemerintah tidak mau berubah, maka sampai kapanpun hilirisasi aspal Buton tidak akan pernah terwujud. Padahal Indonesia sudah mengimpor aspal selama 45 tahun. Oleh karena itu, hilirisasi aspal Buton harus segera diwujudkan. Bagaimana cara kita untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton secepatnya?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, sebaiknya kita merenungkan sejenak kata-kata bijak ini: ”Kamu tidak pernah mengubah hidupmu sampai kamu melangkah keluar dari zona nyamanmu; Perubahan dimulai pada akhir zona kenyamananmu”. (Roy T. Bennet). Indonesia sudah mengimpor aspal selama 45 tahun. Jadi selama 45 tahun Indonesia sudah berada di dalam zona nyaman impor aspal. Selang masa 45 tahun adalah waktu yang sangat lama sekali. Kalau kita tidak mau berubah sekarang juga, kapan lagi? Kita harus berani keluar dari zona nyaman impor aspal, dan masuk ke dalam zona nyaman aspal Buton. Yang penting kita sudah berani berubah. Karena perubahan itu sejatinya adalah hukum kehidupan.

Apa justifikasi Indonesia harus segera berubah, dari zona nyaman kebijakan impor aspal ke upaya-upaya untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton? Justifikasinya adalah sebagai berikut:

  1. Indonesia sudah 78 tahun merdeka. Dan sudah 7 kali berganti presiden. Tetapi mirisnya, sampai saat ini hilirisasi aspal Buton masih belum terwujud untuk mensubstitusi aspal impor.
  2. Indonesia sudah mengimpor aspal sejak 45 tahun yang lalu. Dan pada saat ini Indonesia mengimpor aspal sebesar 1,5 juta ton per tahun, atau setara dengan Rp 22,5 triliun per tahun. Tetapi mirisnya, Indonesia belum memiliki rencana dan program yang konkrit untuk mau berswasembada aspal.
  3. Aspal Buton untuk pertama kali ditemukan pada tahun 1924. Tahun depan, 2024, aspal Buton akan genap berusia 100 tahun, atau 1 abad. Tetapi mirisnya, aspal Buton masih belum mampu menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Khususnya, rakyat Buton sendiri.
  4. Harga aspal minyak pada tahun 2020, sebelum perang Rusia – Ukraina, adalah sekitar US$ 400 per ton. Dan setelah perang Rusia – Ukraina, harga aspal minyak di Indo di Indonesia nesia sekitar US$ 600 per ton (mengacu kepada harga dari Maryland Asphalt Index). Tetapi mirisnya, harga aspal minyak di Indonesia sekarang adalah Rp 15 juta per ton, atau US$ 1,000 per ton. Harga aspal impor sangat mahal sekali.
  5. Pulau Buton, di Sulawesi Tenggara, memiliki deposit aspal alam sebesar 662 juta ton. Apabila deposit aspal alam ini diolah sejumlah 5 juta ton per tahun, maka aspal Buton ekstraksi akan dapat diproduksi lebih dari 100 tahun.
  6. Berdasarkan penelitian yang sudah pernah dilakukan, kualitas aspal Buton ekstraksi lebih unggul daripada kualitas aspal minyak impor. Aspal Buton ekstraksi memiliki daya tahan yang lebih besar terhadap beban, dan memiliki titik leleh yang tinggi. Sehingga dengan demikian aspal Buton ekstraksi akan lebih awet, tahan lama, dan tahan terhadap cuaca ekstrim.
  7. Harga aspal Buton ekstraksi di masa yang akan datang akan lebih murah daripada harga aspal minyak impor. Harga aspal minyak impor sangat bergantung kepada fluktuasi kenaikan harga minyak bumi dunia. Diprediksi harga minyak bumi dunia akan naik terus dengan adanya perang Rusia –Ukraina yang belum tahu kapan berakhir. Dan kemungkinan akan ada perang-perang baru lainnya. Kondisi ekonomi global seperti ini akan selalu berada di luar kendali Indonesia.
  8. Aspal minyak adalah hasil pengilangan minyak bumi yang paling bawah, atau sudah berupa residu, atau ampas. Dengan kemajuan teknologi pengilangan yang caggih, maka sebagaian besar minyak bumi akan diolah menjadi bahan bakar yang lebih tinggi nilainya. Dengan demkian, produksi aspal akan semakin menjadi sedikit, dan langka. Sehingga akhirnya, harganya akan naik dengan sgnifikan.
  9. Program hilirisasi sumber daya alam adalah program pemerintah yang sudah dicanangkan sejak tahun 2010. Pemerintahan pak Joko Widodo telah menganak emaskan hilirisasi nikel. Sedangkan hilirisasi aspal Buton telah menjadi prioritas terakhir. Padahal dari semua hilirisasi-hilirisasi mineral, hilirisasi aspal Buton adalah yang paling mudah dan murah untuk dilaksanakan. Dan di samping itu, memiliki multiplier effect yang sangat banyak, dan produknya akan dapat langsung dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Mulai dari Sabang hingga Merauke.
  10. Semua persyaratan untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton sudah siap dan tersedia. Deposit aspal alam yang melimpah sudah tersedia. Kebutuhan aspal nasional 1,5 juta ton per tahun. Teknologi ekstraksi aspal Buton yang handal, ekonomis, dan ramah lingkungan sudah ada. Dukungan dari pemerintah pusat, dan daerah, katanya sudah ada. Jadi kelihatannya yang diperlukan sekarang adalah tindakan tegas kepada oknum-oknum yang telah mendukung kebijakan impor aspal selama ini.
  11. Dengan melimpahnya jumlah deposit aspal alam di Pulau Buton, maka aspal Buton ekstraksi dapat diekspor ke luar negeri, karena harga aspal alam di luar negeri sangat tinggi.
  12. Indonesia mengimpor aspal 1,5 juta ton per tahun, atau setara dengan Rp 22,5 triliun per tahun. Kebutuhan aspal nasional akan meningkat terus tiap tahunnya. Apabila Indonesia sudah mampu berswasembada aspal, maka devisa negara yang telah dikeluarkan untuk mengimpor aspal, yang sebesar RP 22,5 triliun per tahun, maka akan dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk mendanai pembangunan dan menggerakkan roda perekonomian di dalam negeri.
  13. Multiplier Effect yang paling besar dari hilirisasi aspal Buton adalah hilirisasi aspal Buton merupakan simbol dari kemenangan rakyat melawan oligarki. Indonesia sudah 45 tahun dijajah oleh oligarki. Dengan terwujudnya hilirisasi aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor, berarti Indonesia sudah berhasil mengusir penjajah aspal impor dari bumi Indonesia. Momentum ini dapat dijadikan saat-saat bersejarah untuk kebangkitan rakyat Indonesia melawan produk-produk impor.
  14.  Kalau aspal Buton mampu mensubstitusi aspal impor yang sudah menjajahnya selama 45 tahun, maka banyak produk-produk lokal lainnya yang akan mampu mensubstitusi produk-produk impor. Semangat perjuangan aspal impor untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri harus berlaku untuk semua produk-produk lokal. Dengan demikian akan tercipta banyak sekali lapangan pekerjaan baru untuk generasi muda Indonesia, di seluruh wilayah Indonesia. Hilirisasi aspal Buton adalah “Role Model” dari keberpihakan dan penghargaan pemerintah terhadap potensi-potensi yang luar biasa besarnya dari bangsa dan rakyatnya sendiri.
  15.  Adalah bukan merupakan suatu kebetulan, kalau akan terpilihnya pak Anies Baswedan menjadi Presiden Republik Indonesia ke 8 periode 2024 – 2029, akan bertepatan dengan 1 abad usia aspal Buton. Mohon momentum 1 abad aspal Buton ini dijadikan “Momentum Bersejarah” untuk kebangkitan dan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan produk-produk impor.
  16. Masalah belum terwujudnya hilirisasi aspal Buton sampai saat ini akan dapat dijadikan sebagai salah satu contoh, bahwa meskipun Indonesia sudah merdeka selama 78 tahun. Dan sudah 7 kali berganti presiden. Ternyata ada ketidak adilan di depan mata kita yang telah dibiarkan oleh pemerintah selama bertahun-tahun.

Adapun tugas dan kewajiban pertama dari seorang presiden baru dan para menterinya, apabila terpilih nanti menjadi presiden RI periode 2024- 2029 adalah: “Perubahan Indonesia harus diawali dengan mewujudkan hilirisasi aspal Buton”. Langkah kecil untuk perubahan besar Indonesia.

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu