1. Sejarah
Tempo Media Group adalah sebuah konglomerat media yang memiliki sejarah panjang dan bermakna dalam industri media Indonesia. Berawal pada tahun 1971, Goenawan Mohamad, seorang penyair dan sastrawan terkemuka Indonesia, bersama dengan beberapa koleganya, mendirikan majalah mingguan bernama Tempo. Majalah ini menjadi terkenal karena menghadirkan jurnalisme yang tajam dan kritis terhadap pemerintahan Orde Baru pada masa itu. Dengan semangat kebebasan berekspresi dan berita yang netral, Tempo membentuk citra sebagai salah satu media teraktual di Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, Tempo berkembang menjadi sebuah grup media yang lebih besar dengan berbagai platform, termasuk surat kabar, televisi, radio, dan situs web. Tempo Media Group terus mengukir prestasi dan memainkan peran penting dalam memajukan kebebasan pers di Indonesia. Meskipun mengalami tantangan dan perubahan dalam era distrupsi media, Tempo Media Group tetap berpegang pada nilai-nilai inti jurnalisme yang independen, objektif, dan kritis, menjadikannya salah satu acuan dalam industri media di Indonesia.
2. Era Distrupsi
Era distrupsi media telah mempengaruhi Tempo Media Group dalam berbagai aspek. Sejak peningkatan penggunaan media internet dan penggunaan teknologi digital, penggunaan majalah fisik dan koran telah berkurang. Sehingga, Tempo Media Group telah mengurangi penerbitan majalah fisik dan meniadakan koran Tempo. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi dan perilaku pengguna yang lebih dominan terhadap jejaring sosial telah meninggalkan media konvensional.
Karena dengan penggunaan teknologi digital, informasi dapat disebarkan lebih cepat dan lebih luas. Tempo Media Group mau tidak mau harus beradaptasi dengan memperluas jangkauan penyebaran informasinya untuk mengirimkannya kepada khalayak. Hal ini memungkinkan pengiriman dan akses informasi lebih cepat dan lebih luas. Tidak hanya itu, era distrupsi media juga mempengaruhi cara pengumpulan dan pengolahan informasi. Sehingga, dengan penggunaan teknologi digital, informasi yang ingin diolah dapat dikumpulkan lebih mudah. Proses jurnalisme ini juga sangat terbantukan oleh teknologi digital dalam menghasilkan informasi yang akurat dan berkualitas.
3. Usaha & Upaya
Sejak awal berdirinya, Tempo telah menghadapi tekanan dan ancaman dari berbagai pihak yang ingin membredelnya karena jurnalisme yang investigatif dan kritis telah dilakukan. Meskipun dihadapkan dengan intimidasi, sensor, dan bahkan penangkapan wartawan mereka, Tempo tetap teguh pada prinsip-prinsip jurnalisme independen dan kebebasan berekspresi. Dengan keberanian dan keteguhan mereka dalam menghadapi tantangan, Tempo telah menjadi salah satu simbol kebebasan pers dan penegakan demokrasi di Indonesia.
Sehingga pada masa distrupsi media, Tempo Media Group dapat dengan baik mengambil berbagai langkah untuk tetap relevan dan kompetitif dalam industri media. Salah satu upaya mereka adalah dengan memperluas kehadiran mereka di dunia digital. Mereka telah mengembangkan platform online yang kuat, termasuk situs web, aplikasi seluler, dan media sosial, untuk menyebarkan konten mereka kepada audiens yang lebih luas dan lebih beragam. Selain itu, Tempo juga aktif dalam mengadopsi teknologi baru seperti, analitik cek data atau teknologi untuk meningkatkan kualitas konten dan mengoptimalkan pengalaman pengguna demi memperluas jangkauan pasar.
Terakhir yaitu dengan menerapkan model bisnis konten berbayar, majalah Tempo dapat mengurangi ketergantungan pada pendapatan iklan dan meningkatkan pendapatannya melalui sumber pendapatan lain yang lebih stabil dan berkelanjutan. Selain itu, model berbayar juga dapat membantu meningkatkan kualitas konten dan pengalaman pembaca dengan memberikan akses ke konten yang lebih mendalam, berkualitas, dan eksklusif.
*)Artikel ini adalah tugas dari mata kuliah Komunikasi Digital yang diampu Rachma Tri Widuri, S.Sos.,M.Si.”
Penulis adalah mahasiswa semester 4 pada Prodi Produksi Media, Politeknik Tempo.
Ikuti tulisan menarik rizqi adam lainnya di sini.
