---

Kamis, 4 April 2024 15:35 WIB

• Fiksi
• Topik Utama

Hidup untuk Bahagia

Tak perlu berkhayal dan melakukan yang sia-sia. Karena sejatinya kebahagiaan itu sederhana. Memberi dan berbagi pada sesama yang lara derita. Itulah jalan menuju kebahagiaan sebenarnya.

• tempo.co#puisiindonesiana

---

Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.

Baca Juga

Oleh: Wahyu Kurniawan

2 hari lalu

10 Mei 2016

Aku coba kembali membangun kerangka sejarah dari awal kita bertemu. Sesaat setelah mengalami kisah cinta bersamamu. Aku mencarimu, Tanpa tahu, bahwa sebenarnya itu tak perlu.

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

3 hari lalu

Gara-gara Salah Sendal

Sebuah cerita pendek biasa dengan pesan sederhana dibaliknya.

Oleh: Wahyu Kurniawan

5 hari lalu

Taman Pecinta

Sayang, Ternyata tak hanya aku, mereka juga tak pernah lupa dengan kisah kita. Berapa banyak pasang mata yang menjadi saksi sejarah dan turut mendoakan kebaikan yang sama-sama pernah kita minta.

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

5 hari lalu

Mengungsi ke Jannah

Sebab setelah kematian sang Raja, kehancuran partial semesta, terjadi dengan cepat.

Oleh: Syamsul Maarif

5 hari lalu

Dalam Perjalanan

Puisi tentang penempuh jalan kehidupan Di dalam jalan kehidupan kesendirian dan beramai-ramai sering kali silih berganti menemani diri

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Ekamatra

Panorama cerpen, imaji mengurai sel-sel otak agar tetap sehat walafiat. Tak ada pembaca tak ada seni susastra. Jelajah imajinasi.

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Bingkai Kehidupan

Setiap lukisan hidup membingkai cipta, menggambarkan apa yang kuperbuat untuk dunia.

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Jumat, 26 April 2024 12:51 WIB

Kisah Tentang Ahli Kitab

Diantara mereka berselisih paham, tentang aturan hukum Tuhan yang dijalankan.

Oleh: Gilang Ramadhan

Jumat, 26 April 2024 07:17 WIB

Di manakah aku?

Tuhan, Langit yang terhampar itu bertanya padaku tentang mengapa danau meriak sepi menjadi rindu?

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Kamis, 25 April 2024 13:28 WIB

Kisah Kejatuhan Suatu Bangsa

Kejatuhan penguasa sebelumnya, disebabkan pula oleh perbuatan rakyatnya.