Mahasiswa Universitas Internasional Batam
Ketika Game Menjadi Cermin Politik, Ideologi, dan Nilai Sosial
3 jam lalu
Melalui interaktivitasnya, game memungkinkan pemain untuk merasakan langsung konsekuensi dari pilihan moral dan sosial
***
Video game kini telah berevolusi dari sekadar hiburan menjadi sarana ekspresi dan refleksi sosial. Narasi yang dulu hanya berfokus pada aksi dan petualangan kini berkembang menjadi medium yang mengangkat tema politik, ideologi, hingga isu kemanusiaan.
Melalui interaktivitasnya, game memungkinkan pemain untuk merasakan langsung konsekuensi dari pilihan moral dan sosial. Artikel ini akan membahas bagaimana video game menjadi ruang untuk menyampaikan pesan politik dan sosial, sekaligus melihatnya dari sudut pandang nilai-nilai Indonesia.
Politik dalam Video Game
Dalam lima tahun terakhir, banyak game yang membawa pesan politik secara halus maupun eksplisit.Cyberpunk 2077, misalnya, menggambarkan masa depan di mana korporasi mengendalikan pemerintah dan rakyat kehilangan kendali atas hidupnya sendiri kritik terhadap kapitalisme modern dan ketimpangan sosial.
Sementara itu, Far Cry 6 menempatkan pemain di tengah revolusi melawan rezim diktator, menyoroti bagaimana kekuasaan bisa menindas rakyat jika tidak diimbangi keadilan sosial. Melalui pilihan yang diberikan pada pemain, kedua game ini memperlihatkan bagaimana politik tidak hanya menjadi latar cerita, tetapi juga sistem yang memengaruhi keputusan moral dan arah permainan.
Ideologi dan Gerakan Sosial dalam Game
Game sering menjadi medium untuk memperdebatkan ideologi dan nilai-nilai kemanusiaan. Detroit: Become Human menampilkan konflik antara manusia dan android yang menuntut hak setara metafora kuat untuk perjuangan hak asasi dan kebebasan.
Sementara Watch Dogs: Legion menggambarkan masyarakat digital yang menentang kontrol pemerintah dan penyalahgunaan teknologi, merefleksikan gerakan sosial modern yang berjuang melawan pelanggaran privasi dan penyensoran. Keduanya mengajak pemain berpikir kritis: apa arti kebebasan, dan bagaimana keadilan bisa diperjuangkan di dunia yang dikuasai sistem?
Isu Sosial dan Kemanusiaan
Game modern juga banyak menyoroti isu sosial yang dekat dengan kehidupan nyata. The Last of Us Part II mengeksplorasi tema dendam, kehilangan, dan keberagaman identitas, menghadirkan konflik emosional yang memaksa pemain untuk melihat dunia dari perspektif berbeda. Sedangkan Life is Strange: True Colors berfokus pada empati, kesehatan mental, dan pentingnya memahami perasaan orang lain. Game semacam ini memperluas empati pemain dan membuka ruang diskusi tentang isu sosial yang sering diabaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Refleksi terhadap Nilai-Nilai Indonesia
Sebagai masyarakat yang hidup berdasarkan nilai-nilai Pancasila, kita diajarkan untuk menjunjung tinggi kemanusiaan, keadilan, dan toleransi. Melalui game, kita dapat belajar memahami realitas sosial dunia tetapi kita juga harus menimbangnya dengan nilai dan budaya Indonesia. Game yang mengandung kekerasan ekstrem, eksploitasi seksual, atau ideologi yang bertentangan dengan norma lokal perlu disikapi secara bijak. Pemain Indonesia sebaiknya:
-
Menyaring game sesuai usia dan kedewasaan berpikir
-
Mengambil pesan moral, bukan sekadar aksi visualnya
-
Menjadikan game sebagai ruang refleksi, bukan sekadar pelarian
Verdict: Bermain dengan Kesadaran dan Tanggung Jawab
Sebagai gamer, kita memiliki kebebasan untuk memilih game apa pun, tetapi kebebasan itu harus diiringi tanggung jawab moral. Game dengan isu sosial dan politik tidak selalu harus dihindari justru bisa menjadi cermin untuk memahami dunia dan diri kita sendiri. Namun, ketika sebuah game secara jelas menormalisasi kekerasan atau menentang nilai kemanusiaan, maka sikap terbaik adalah bermain dengan kewaspadaan atau bahkan melewatinya sama sekali.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Rahasia Dibalik Keseruan Fall Guys
Senin, 22 September 2025 15:59 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler